Nama : Westri W.
NIM : 021518064
Tugas 1
Manajemen Kinerja
1. Manajemen Kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Jelaskan mengapa system manajemen kinerja itu sangat penting bagi suatu organisasi/perusahaan
2. Keterbatasan manajemen kinerja adalah keterbatasan system pengukuran kinerja financial yang belum mampu mengakomodasi tuntutan persaingan. Jelaskan maksud pernyataan diatas.
3. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Kemukakan pendapat saudara mengenai hal ini.
4. Mengapa mekanisme perancangan system manajemen kinerja berupa interaksi antar tahap bukan linier (lurus)?
5. Strategi perusahaan ialah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Apa maksudnya?
Jawaban:
1. Sistem manajemen kinerja itu sangat penting bagi suatu organisasi/perusahaan karena Subsistem masing-masing yang ada dalam sistem manajemen kinerja saling berinteraksi, berdependensi, dan berkorelasi.
Sebagai suatu sistem, manajemen kinerja harus berhubungan dengan fungsi-fungsi penting lain lain pada organisasi seperti kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri karyawan, dan sasaran organasisasi sehingga meningkatkan kinerja secara efisien dan efektif.
2. Keterbatasan manajemen kinerja adalah keterbatasan system pengukuran kinerja financial yang belum mampu mengakomodasi tuntutan persaingan karena ukuran finansial antar perusahaan satu dengan perusahaan lain adalah berbeda atau bisa dikatakan relatif.
Ketidakmampuan pengukuran yang didasarkan atas sistem akuntansi dalam menampung kebutuhan sistem operasi perusahaan saat ini.
Sistem pengukuran kinerja finansial meliputi:
(1) manusia terperangkap dalam sistem itu sendiri,
(2)kekurangrelevanan sistem pengukuran kinerja berbasis finansial bagi pengelolaan usaha saat ini,
(3) sistem konvensional berorientasi pada pelaporan kinerja masa lalu,
( 4) berorientasi jangka pendek,
( 5) kurang luwes atau fleksibel,
( 6) tidak memicu perbaikan ,
(7) sering rancu pada aspek biaya,
(8) manajer tidak terlalu menyukai tantangan, dan
(9) karyawan sering takut melakukan tantangan
3. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur.
- Pihak manajemen suatu organisasi menerapkan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedure) biasa disingkat SOP yang besertifikasi dan diakui oleh lembaga yang kompeten, sehingga Job description yang dapat diukur. Sementara kinerja yang tidak diukur adalah sistem pengukuran kinerja finansial.
- Pembuatan jadwal kerja yang realistis dan layak (feasible) agar pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan target waktu yang diharapkan.
Standar kinerja yang harus dicapai dan dilaporkan menerapkan Sistem Penilaian Manajemen Kinerja bagi perusahaan- perusahaan meningkatkan daya saing bangsa' yang semula mendasari diciptakannya MBNQA, ISO 9000, Balance Scored Card (BSC), dan sebagainya.
4. Mekanisme perancangan system manajemen kinerja berupa interaksi antar tahap bukan linier (lurus)?
Karena hubungannya timbal balik atau sebab-akibat. Bukan hanya sebab atau akibat.
Manajemen kinerja tidak linier tetapi tidak berurutan atau melompat-lompat. Sebagai sebuah sistem, manajemen kinerja harus berhubungan dengan fungsi-fungsi penting lain seperti kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri karyawan, dan sasaran organisasi. Semakin baik kita merangkaikan sebuah sistem manajemen kinerja dengan hal-hal lain yang harus dilakukan organisasi, semakin besar kemungkinan orang memahami bahwa hal ini mempunyai manfaat yang penting. Kalau satu atau dua bagian kita lupakan, maka sistemnya tidak akan berjalan lancar.
Manajemen kinerja juga memberikan suatu sarana yang amat berguna bagi komunikasi ke atas . Para individu serta tim dapat dirangsang untuk memformulasikan sasaran mereka sendiri dan mendiskusikan seberapa konsistennya mereka dengan sasaran yang lebih tinggi tingkatannya pada bidang aktivitas yang berhubungan.
Semakin tinggi tingkatannya, maka manajemen kinerja semakin dapat memberikan ruang untuk penilaian ke atas; para karyawan dapat memberikan komentarnya tentang kepemimpinan, bimbingan serta dukungan yang diberikan oleh para manajer dan keterbatasan organisasi yang dapat menghambat pencapaian sasaran. Pelaksanaan manajemen kinerja itu sendiri dapat memberikan kesempatan yang berharga untuk mengomunikasikan nilai-nilai baru dalam organisasi yang mengindikasikan adanya perubahan dalam budaya organisasi. Suatu organisasi yang belajar adalah suatu organisasi yang memfasilitasi pembelajaran bagi seluruh anggotanya dan mengubah dirinya sendiri secara terus menerus.
5. Strategi perusahaan ialah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.
Sistem manajemen kinerja membuat orang-orang yang terlibat dalam sistem manajemen kinerja menjadi terikat dan harus patuh pada sistem manajemen kinerja yang telah dibuatnya sendiri yang mana segala strategi, tindakan yang diambil perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar