Senin, 23 Juli 2018

cuka aple tahesta


Manfaat Cuka Apel Bagi Kecantikan

Manfaat Cuka Apel bagi kesehatan memang sangat berlimpah. Cuka apel memiliki khasiat untuk membantu memerangi diabetes, kanker, gangguan jantung, kolesterol tinggi, dan masalah berat badan. Namun, manfaat cuka apel tidak hanya berhenti disitu saja. Cuka apel ternyata memiliki hasil yang luar biasa sebagai bahan perawatan kecantikan kulit.

Berikut adalah beberapa manfaat cuka apel bagi kecantikan

1. Cuka apel digunakan sebagai pencuci rambut. Gunakan cuka apel untuk menggantikan shampoo rambut yang justru membuat rambut menjadi rusak dan kering. Cuka apel ampu mengembalikan kemilau alami rambut dan juga mencegah rambut kusut karena rusaknya kutikula pada rambut. Selain itu mencuci rambut dengan cuka apel juga berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan rambut yang baru.

2. Gunakan Cuka apel sebagai toner wajah alami. Cuka apel sangat baik dalam memerangi jerawat tanpa menimbulkan bekas yang kehitaman. Caranya ambil kapas dan oleskan beberapa tetes ke daerah yang berjerawat. Selain itu cuka apel juga baik bagi penderita psoriasis karena mampu mengurangi peradangan yang ada.

Kamis, 19 Juli 2018

tap9


PT. JAYA CELLINDO


PT. Jaya Cellindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri elektronik yang telah berdiri sejak tahun 1995. Sejak didirikan, PT. Jaya Cellindo memproduksi berbagai macam alat elektronik, antara lain televisi, audio-video player, lemari es, dan mesin cuci. Sejak tahun 2004, perusahaan ini melebarkan lini produksinya dengan mulai memproduksi handphone. Salah satu tipe handphone yang diproduksi adalah jenis T170 yang diluncurkan sejak tahun 2012. Handphone ini didesain sesuai dengan selera anak muda dengan model futuristik dalam berbagai pilihan warna. Handphone ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan handphone sekelasnya antara lain kamera 8 MP, perekam video dan foto yang dilengkapi zoom, kapasitas memori besar dan layar sentuh yang sangat sensitif. Fitur lain yang dimiliki adalah mampu menampung berbagai jenis permainan serta musik dengan suara yang jernih. Namun demikian, harga yang ditawarkan cukup terjangkau, yaitu dibawah Rp2.000.000,-. Sejak diluncurkan satu tahun lalu, handphone ini berada pada tahap daur hidup yang ditandai oleh tingkat penjualan yang terus mengalami kenaikan. Namun demikian, pesaing-pesaing baru sudah mulai memasuki pasar dengan meluncurkan handphone yang hampir sama dengan T170 dikarenakan tertarik dengan peluang bisnis dan laba yang dihasilkan. Untuk itu, PT. Jaya Cellindo merencanakan untuk melakukan sedikit penurunan harga terhadap produk handphone tipe T170.
Menanggapi animo masyarakat yang cukup tinggi terhadap produk ini terutama di kalangan kawula muda, PT. Jaya Cellindo berencana untuk memperbesar produksinya sekaligus untuk menciptakan handphone-handphone terbaru dengan berbagai kelebihan. Untuk itu, PT. Jaya Cellindo akan membuka pabrik baru yang diperkirakan mampu berproduksi pada kapasitas 12.000 unit per tahun. Terdapat empat alternatif lokasi yang dapat dipilih, yaitu di Bekasi, Medan, Surabaya, dan Bogor. Pihak manajemen harus menentukan kota manakah yang harus dipilih yang dapat menghemat pengeluaran perusahaan. Untuk menghitung biaya produksi di tiap-tiap lokasi, maka pihak manajemen menentukan biaya tetap dan biaya variabel di tiap kota sebagai berikut:



Nama Kota Biaya tetap/tahun Biaya variabel/unit
Bekasi Rp60.000.000,- Rp250.000,-
Medan Rp70.000.000,- Rp250.000,-
Surabaya Rp40.000.000,- Rp270.000,-
Bogor Rp45.000.000,- Rp260.000,-

Berkaitan dengan keinginan pihak manajemen untuk memproduksi handphone baru, terdapat dua pilihan investasi mesin-mesin yang digunakan, yaitu mesin merek “Konoko” buatan Jepang dan merek “JungSan” buatan China. Harga merek Konoko adalah Rp10 M dan harga merek JungSan adalah Rp8 M. Pembelian mesin ini diharapkan mampu menghasilkan kas bersih bagi perusahaan sebesar Rp2.300.000.000 per tahun untuk merek Konoko dan Rp.2.100.000.000 untuk merek JungSan.
Pimpinan puncak PT. Jaya Cellindo menyadari betul bahwa tingkat persaingan yang dihadapi tidaklah ringan. Untuk mempersiapkan pengoperasian pabrik baru yang diperkirakan mulai beroperasi pada tahun 2013, pihak manajemen mulai menghitung jumlah karyawan yang akan dipekerjakan. Untuk mendukung operasi mesin baru, perusahaan memerlukan tenaga kerja-tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus terhadap pengoperasian mesin. Permasalahan yang harus dipecahkan berikutnya adalah mempertimbangkan metode rekrutmen yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Manajer HRD, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika mencari orang-orang lama yang berkompetensi baik untuk menempati jabatan supervisor pada lini mesin yang baru. Apabila menggunakan orang-orang baru, maka akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Orang-orang lama terbukti mempunyai loyalitas yang tinggi yang telah mendukung perusahaan selama ini sehingga mereka layak untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Orang-orang lama ini akan dianalisis dan dievaluasi untuk menilai kemampuan mereka menempati posisi baru. Untuk penempatan posisi tersebut, perusahaan akan menilai karyawan yang sudah ada saat ini yang menempati posisi group leader, yaitu satu posisi di bawah supervisor, untuk dipilih sebagai supervisor lini mesin baru. Seleksi awal yang akan dilakukan adalah menilai komitmen, kedisiplinan, dan masa kerja karyawan. Dalam pemberian upah tenaga supervisor yang baru tersebut, perusahaan akan mengutamakan pada keadilan pengupahan dengan melihat struktur upah saat ini di dalam perusahaan. Untuk pengangkatan seorang group leader menjadi supervisor, tingkat upah yang akan diberikan akan disesuaikan dengan tingkat upah supervisor yang lebih tinggi daripada group leader.

















PERTANYAAN:
Skor
1. a) Jelaskan sumber rekrutmen karyawan yang digunakan oleh PT. Jaya Cellindo untuk posisi supervisor di pabrik baru! Uraikan jawaban Saudara berdasarkan kasus PT. Jaya Cellindo!
b) Jelaskan metode rekrutmen/cara pengisian lowongan tersebut. Uraikan jawaban Saudara berdasarkan kasus PT. Jaya Cellindo!
c) Jelaskan jenis keadilan pengupahan yang diterapkan perusahaan untuk supervisor lini mesin baru! Jelaskan jawaban Saudara!
25
2. Tentukan merek mesin apa yang sebaiknya dibeli PT. Jaya Cellindo untuk memproduksi handphone terbaru dengan menggunakan pertimbangan Payback Period dari kedua mesin tersebut! Jelaskan jawaban Saudara!
25
3. a). Tentukan berada pada tahap apa produk handphone tipe T170 dalam daur hidup produknya? Jelaskan alasan Sudara!
b). Jika Saudara sebagai manajer pemasaran PT. Jaya Cellindo, strategi pemasaran apa yang akan Saudara tempuh untuk produk handphone tipe T170 dalam daur hidup produknya tersebut? Jelaskan alasan Saudara!
25
4. Tentukan lokasi pembukaan pabrik baru mana yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variabel di tiap-tiap lokasi!

25


Selamat Mengerjakan &
Utamakan Kejujuran
















1 a) Dalam merekrut karyawan untuk lini mesin baru, PT. Jaya Cellindo menggunakan sumber internal
yaitu merekrut karyawan dari dalam perusahaan atau karyawan yang sudah dipunyai saat ini.
Penjelasan: menggunakan sumber internal karena apabila merekrut dari luar maka akan memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Disamping itu, orang-orang lama terbukti memiliki loyalitas tinggi sehingga layak mendapatkan posisi yang lebih baik

b) Cara pengisian lowongan supervisor yaitu dengan cara promosi,
yaitu mempromosikan seorang karyawan dari suatu jabatan yang lebih rendah ke jabatan yang lebih tinggi tingkatannya, dalam hal ini adalah dari group leader menjadi supervisor

c) Keadilan pengupahan yang diterapkan adalah keadilan internal
Yaitu keadilan yang mengacu pada hubungan antarjabatan di dalam suatu organisasi. Karyawan yang berada pada struktur yang lebih tinggi memperoleh penghasilan lebih tinggi dibandingkan karyawan pada level di bawahnya. Dalam hal ini, gaji supervisor lebih tinggi daripada gaji group leader.


2.
Payback Period mesin Konoko
Investasi Rp10.000.000.000
Kas bersih
Tahun I Rp2.300.000.000
Tahun II Rp2.300.000.000
Tahun III Rp2.300.000.000
Tahun IV Rp2.300.000.000
Rp 9.200.000.000 _
Rp 800.000.000

Sisa Rp800.000.000 dibagi Rp2.300.000.000 x 12 bulan = 4,17 bulan = kurang lebih 4 bulan
Jadi untuk mesin Konoko, pengembalian investasi adalah selama 4 tahun 4 bulan

Payback Period mesin JungSan
Investasi Rp 8.000.000.000
Kas bersih
Tahun I Rp2.100.000.000
Tahun II Rp2.100.000.000
Tahun III Rp2.100.000.000
Rp 6.300.000.000 _
Rp 1.700.000.000

Sisa Rp1.700.000.000 dibagi Rp2.100.000.000 x 12 bulan = 9,71 = kurang lebih 9 bulan
Jadi untuk mesin DongIn, pengembalian investasi adalah selama 3 tahun 9 bulan

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka mesin yang sebaiknya dipilih berdasarkan metode payback period adalah mesin JungSan karena waktu pengembalian investasinya lebih cepat.


3. Total biaya untuk:


Nama Kota Biaya tetap/tahun Unit Biaya var/unit Total Biaya
Bekasi Rp 60.000.000 + ( 12.000 x Rp 250.000 ) = 3.060.000.000
Medan Rp 70.000.000 + ( 12.000 x Rp 250.000 ) = 3.070.000.000
Surabaya Rp 40.000.000 + ( 12.000 x Rp 270.000 ) = 3.280.000.000
Bogor Rp 45.000.000 + ( 12.000 x Rp 260.000 ) = 3.165.000.000


Berdasarkan perhitungan tersebut, maka lokasi yang dipilih sebaiknya adalah Bekasi karena biayanya paling murah.

4. Berdasarkan data di atas, nampak bahwa produk tipe T170 berada dalam tahap pertumbuhan pada tahap dimana periode pada tahap pertumbuhan ditunjukkan dengan penjualan yang meningkat, dan persaing baru sudah memasuki pasar karena tertarik dengan peluang bisnis dan peluang laba yang ada.
Dalam tahap ini, perusahaan harus berusaha mempertahankan pertumbuhan yang cepat dalam periode selama mungkin. Untuk itu, ada beberapa strategi yang harus ditempuh perusahaan, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas produk, menambah model atau feature lainya.
Antara lain dengan menambah segi/feature produk dari yang semula hanya untuk bermain game, tapi juga bisa digunakan sebagai kamera.

b. Mencari segmen pasar yang baru. Untuk itu, cara yang dapat ditempuh PT.Elang Perkasa antara lain: membidik pasar yang belum mengetahui produk tersebut ; pasar yang belum berminat atau belum membeli.

c. Mencari saluran distribusi baru untuk memperluas cakupan distribusinya. Dengan demikian, pasar produk tersebut semakin luas.

d. Mengadakan periklanan, terutama ditujukan untuk meyakinkan pasar bahwa produk tersebut adalah yang terbaik. Diharapkan melalui periklanan ini tercipta pembelian ulang secara terus-menerus.












tap8

TUGAS AKHIR PROGRAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
(EKMA4500)










PT. AIRIA NUSANTARA


PT. Airia Nusantara merupakan produsen mineral water dengan pusat produksi di Gunung Putri, Bogor. Sejak didirikan pada tahun 1987, PT. Airia Nusantara merupakan pemimpin dalam industri air minum kemasan dengan merek “Bening”. Kunci keberhasilan PT. Airia Nusantara adalah pada kontrol kualitas bahan baku, proses produksi, dan distribusi. Perusahaan sangat menjaga kualitas produknya. Bahan baku air mentah yang digunakan untuk merek “Bening” diambil langsung dari mata air Gunung Salak, Bogor. Proses produksi dilakukan melalui mesin otomatis untuk menjaga sterilisasi produk, demikian juga distribusi dilakukan dengan sangat cermat untuk menjangkau daerah pemasaran sampai ke pelosok-pelosok.
Produk “Bening” merupakan produk air minum kemasan bermineral yang ditujukan untuk konsumen segala usia. Perusahaan mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan semua orang, tidak difokuskan pada satu atau beberapa kelompok konsumen saja. Oleh karenanya, pasar yang dituju bersifat massal dan teknik pemasarannya pun juga bersifat massal, termasuk distribusi dan periklanannya. Agar konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk “Bening”, maka perusahaan menerapkan saluran distribusi yang cukup efisien. Perusahaan menjual langsung produknya ke pedagang besar dan tidak melayani ke pengecer. Pedagang besar-lah yang berperan menjual produk “Bening” ke pengecer-pengecer untuk seterusnya dijual kepada konsumen. Dengan semakin berkembangnya produsen-produsen sejenis, pihak manajemen semakin kuat berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Penjualan produk “Bening” saat ini berada dalam kondisi konstan, tidak banyak pertumbuhan penjualan. Perusahaan menganalisis bahwa pembelian ini sebagian besar dilakukan oleh pembeli lama, dengan sedikit pembeli baru yang melakukan pembelian. Kondisi ini merupakan kondisi yang perlu diwaspadai bagi perusahaan karena pasar cenderung jenuh dan stagnan. Oleh karenanya, perusahaan berusaha membangkitkan lagi penjualan produknya dengan melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal perbaikan pasar, produk, dan bauran pemasaran. Perbaikan pasar dilakukan dengan menaikkan penggunaan diantara konsumen, yaitu pada kemasan air mineral “Bening” disebutkan bahwa selain mengandung mineral tinggi yang baik untuk kesehatan, air “Bening” juga mengandung antioksidan sebagai bahan pencegah kanker. Selanjutnya dalam hal perbaikan produk, dilakukan perbaikan corak dan warna pada logo produk dan tutup botol untuk kemasan botol. Logo produk dibuat lebih berwarna, dengan tujuan agar ketika dipajang di toko atau supermarket, pembeli langsung tertarik dengan produk “Bening”. Perbaikan lain yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas atau kesegaran air mineral yang dilakukan dengan cara penggunaan mesin baru untuk menjaga sterilisasi dan kesegaran produk. Perbaikan yang terakhir adalah pada bauran pemasaran, dilakukan dengan menurunkan harga dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan serta mengadakan periklanan yang lebih menarik melalui berbagai media. Iklan dibuat dengan menekankan pada tema untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup keluarga dengan cara mengkonsumsi air “Bening”.
Kondisi penjualan produk “Bening” yang berada pada kondisi konstan tersebut mengharuskan perusahaan untuk melakukan perbaikan di segala bidang, termasuk dalam bidang sumber daya manusia. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, manajer SDM PT. Airia Nusantara mulai melakukan analisis jabatan untuk semua lini pekerjaan dengan memfokuskan pada kemampuan individu agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap individu untuk melakukan pekerjaan. Pemetaan kompetensi ini sangat diperlukan agar setiap karyawan memiliki kompetensi unggul dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang menjadi tugasnya. Selanjutnya, metode analisis jabatan yang digunakan adalah dengan mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya jawab dengan karyawan untuk menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang harus diselesaikan. Metode ini memakan waktu yang cukup lama, namun pihak manajemen menggunakan metode ini untuk memperoleh data yang lebih akurat dengan melakukan tanya jawab langsung dengan karyawan.
Selain perbaikan dalam bidang sumber daya manusia, PT. Airia Nusantara juga tengah mengevaluasi produktivitas proses produksi. Salah satunya dengan mengevaluasi ketersediaan bahan baku. Bahan baku utama berupa air mentah yang diperlukan diambil dari mata air Gunung Salak sebanyak 20.000.000 liter per tahun. Untuk memesan air tersebut, diperlukan biaya pemesanan sebesar Rp200.000,00 setiap kali pemesanan. Untuk menjaga kesegaran air, maka dibuatlah tempat penyimpanan khusus sebelum air diolah dan setiap liter air yang disimpan memerlukan biaya sebesar Rp100,00. Untuk menjaga sterilisasi produk, maka diperlukan satu unit mesin baru yang direncanakan akan dibeli. Harga mesin tersebut adalah Rp250.000.000,00, taksiran umur ekonomis selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp50.000.000 pada tahun keempat berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu memberikan laba setelah pajak sebesar Rp100.000.000 pada tahun pertama sampai dengan tahun keempat. Pihak manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut menguntungkan atau tidak bagi perusahaan.



PERTANYAAN:
Skor
1. Tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan menggunakan metode NPV dengan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per tahun! Uraikan jawaban Saudara!
25
2. a. Tentukan jumlah pembelian paling optimal dengan metode EOQ untuk bahan baku air! Uraikan jawaban Saudara!
b. Tentukan berapa kali pembelian harus dilakukan dalam satu tahun?
25
3. a. Strategi apa yang ditempuh PT. Airia Nusantara dalam memilih pasar sasaran (target market)? Jelaskan alasan Saudara memilih strategi tersebut!
b. Tentukan produk “Bening” berada pada tahap apa dalam daur hidup produk? Strategi pemasaran apakah yang ditempuh pada tahapan daur hidup tersebut yang ditempuh PT. Airia Nusantara? Jelaskan jawaban Saudara!
b. Tentukan dan gambarkan jenis saluran distribusi yang digunakan dari produsen sampai ke konsumen dan jelaskan jawaban Saudara!
25
4. a. Jenis analisis jabatan apakah yang diterapkan pihak manajemen PT. Airia Nusantara? Jelaskan jawaban Saudara!
b. Metode analisis jabatan apakah yang diterapkan pihak manajemen PT. Airia Nusantara dalam melaksanakan analisis jabatan tersebut? Jelaskan jawaban Saudara!
25

Selamat Mengerjakan &
Semoga Berhasil


















No. Aspek/Konsep yang dinilai
1. Diketahui:
Harga perolehan: 250.000.000
Nilai sisa: 50.000.000
Kas masuk bersih tahun I s.d. tahun IV: 100.000.000

Penyusutan per tahun = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis
= (250.000.000 – 50.000.000) / 4 = Rp50.000.000------------------------------------------
Maka, kas masuk bersih tahun I – tahun IV =Rp100.000.000 + Rp50.000.000 = Rp150.000.000

PV kas masuk tahun I = 150.000.000/(1+0,16)1 = 129,310,345 -------------------------------------------
PV kas masuk tahun II = 150.000.000/(1+0,16)2 = 111,474,435 ---------------------------------------------
PV kas masuk tahun III = 150.000.000/(1+0,16)3 = 96,098,651 ---------------------------------------------
PV kas masuk tahun IV = 150.000.000/(1+0,16)4 = 82,843,665 --------------------------------------------
419,727,096 -------------------------------------------
PV nilai sisa di tahun IV = 50.000.000/(1+0,16)4 = 27,614,554.894 ---------------------------------------------
NPV = -250.000.000 + 419,727,096+ 27,614,554.894 = + 197,341,650.63 ------------------------------------

Dengan demikian, karena NPV bernilai positif, maka berarti mesin tersebut menguntungkan sehingga keputusannya adalah dibeli. --------------------------------------------------------------------------------------------------


2. a.
Diketahui:
Kebutuhan selama 1 tahun = 20.000.000
Biaya pemesanan = Rp200.000/pemesanan
Biaya simpan = Rp100 / unit

------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

= 282,843 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jadi dalam sekali pemesanan dilakukan pembelian sebanyak 282,843 liter ------------------------------------


b. Dalam satu tahun, pembelian dilakukan sebanyak: 20.000.000/282,843 = 70,71 kira-kira 71 kali -----


3. a) Dalam memilih pasar sasaran (target market), PT. Airia Nusantara menggunakan strategi undifferentiated marketing ---------------------------------------------------------------------------------------------
Alasan: Produk “Bening” merupakan produk air minum kemasan bermineral yang ditujukan untuk konsumen segala usia. Perusahaan mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan semua orang, tidak difokuskan pada satu atau beberapa kelompok konsumen saja. Oleh karenanya, pasar yang dituju bersifat massal dan teknik pemasarannya pun juga bersifat massal, termasuk distribusi dan periklanannya. ---------------------------------------------------

b). Tahap kedewasaan--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Alasan: Penjualan produk “Bening” saat ini berada dalam kondisi konstan, tidak banyak pertumbuhan penjualan. Perusahaan menganalisis bahwa pembelian ini sebagian besar dilakukan oleh pembeli lama, dengan sedikit pembeli baru yang melakukan pembelian. Kondisi ini merupakan kondisi yang perlu diwaspadai bagi perusahaan karena pasar cenderung jenuh dan stagnan. --------

Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Airia Nusantara pada tahap ini adalah:
1. Modifikasi pasar
Dalam hal modifikasi pasar, PT. Airia Nusantara melakukan tindakan menaikkan penggunaan diantara konsumen, yaitu pada kemasan air mineral “Bening” disebutkan bahwa selain mengandung mineral tinggi yang baik untuk kesehatan, air “Bening” juga mengandung antioksidan sebagai bahan pencegah kanker.
2. Modifikasi produk
Dalam hal modifikasi produk, PT. Airia Nusantara melakukan tindakan perbaikan corak dan warna pada logo produk dan tutup botol untuk kemasan botol. Logo produk dibuat lebih berwarna, dengan tujuan agar ketika dipajang di toko atau supermarket, pembeli langsung tertarik dengan produk “Bening”. Perbaikan lain yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas atau kesegaran air mineral yang dilakukan dengan cara penggunaan mesin baru untuk menjaga sterilisasi dan kesegaran produk.
3. Modifikasi bauran pemasaran
Dalam hal modifikasi bauran pemasaran, PT. Airia Nusantara melakukan tindakan menurunkan harga dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan serta mengadakan periklanan yang lebih menarik melalui berbagai media. Iklan dibuat dengan menekankan pada tema untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup keluarga dengan cara mengkonsumsi air “Bening”.


c). Saluran distribusi yang digunakan adalah produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen -> Alasan : Perusahaan menjual langsung produknya ke pedagang besar dan tidak melayani ke pengecer. Pedagang besar-lah yang berperan menjual produk “Bening” ke pengecer-pengecer untuk seterusnya dijual kepada konsumen. ------------------------------------------------------------------------------------------------------



4. a. Jenis analisis jabatan yang digunakan adalah analisis jabatan berbasis kompetensi -----------------
Alasan: PT. Airia Nusantara mulai melakukan analisis jabatan untuk semua lini pekerjaan dengan memfokuskan pada kemampuan individu agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang diperlukan setiap individu untuk melakukan pekerjaan. Pemetaan kompetensi ini sangat diperlukan agar setiap karyawan memiliki kompetensi unggul dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang menjadi tugasnya.. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Metode analisis jabatan yang dilakukan: metode wawancara--------------------------------------------------
Metode analisis jabatan yang digunakan adalah dengan mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya jawab dengan karyawan untuk menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang harus diselesaikan. Metode ini memakan waktu yang cukup lama, namun pihak manajemen menggunakan metode ini untuk memperoleh data yang lebih akurat dengan melakukan tanya jawab langsung dengan karyawan ----------------------------------------------------------------------------------------------











.


tap7


PT. BIG GARMINDO

PT. Big Garmindo merupakan salah satu pemimpin pasar dalam industri pakaian jadi untuk anak-anak di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1985, saat ini PT. Big Garmindo telah mempunyai dua pabrik utama, yaitu di Gunung Putri, Bogor, dan di Cikarang. Kunci utama keberhasilan PT. Big Garmindo adalah komitmen pada visi dan misi perusahaan. Visi perusahaan adalah “Menjadi pemimpin pasar industri pakaian jadi anak-anak pada tahun 2015”. Visi tersebut nampaknya telah terwujud. Saat ini, pihak manajemen tengah menyusun strategi baru untuk mempertahankan posisi tersebut.
Salah satu kunci keberhasilan PT. Big Garmindo adalah pada pengelolaan sumber daya manusia. Presiden Direktur PT. Big Garmindo, Tuan Kurnia Wisnutedja, menyadari betul bahwa tenaga kerja merupakan sumber utama sekaligus aset penting perusahaan dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan. Hal inilah yang menjadi pendorong utama rendahnya tingkat turn over karyawan di PT. Big Garmindo. Salah satu kunci utama menjaga kestabilan jumlah dan produktivitas karyawan adalah dilakukannya analisis jabatan secara rutin untuk semua lini tenaga kerja. Mulai dari manajer sampai dengan operator. Salah satu tujuan melakukan analisis jabatan ini adalah untuk memfokuskan kemampuan individu untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Fokus utama perusahaan adalah pada kualitas produk yang tinggi. Oleh karenanya, spesialisasi pekerjaan menjadi sasaran utama dalam analisis jabatan. Orang-orang yang menduduki jabatan tertentu harus mempunyai kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Apabila berdasarkan analisis jabatan terjadi ketidaksesuaian kompetensi pegawai dengan bidang pekerjaan, maka akan dilakukan analisis ulang atas jabatan tersebut. Seiring dengan peningkatan permintaan pelanggan, PT. Big Garmindo berusaha melakukan efisiensi dan efektifitas di semua bagian. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengubah posisi layout pabrik dari posisi continuous layout menjadi u-shaped layout. Dalam hal ini, akan dilakukan penambahan mesin-mesin baru yang tentunya juga membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus. Untuk mengisi kekosongan akan operator mesin yang baru, perusahaan merencanakan untuk melakukan rekruitmen dengan mencari tenaga kerja selevel yang memiliki kinerja yang baik selama ini. Selain loyalitas mereka sudah teruji, perusahaan menilai bahwa tenaga kerja yang sudah ada saat ini sudah mengetahui filosofi dan tujuan perusahaan, sehingga akan lebih mudah untuk memberi pelatihan-pelatihan baru. Selain itu, tingkat pendidikan, usia, dan tingkat produk gagal menjadi pertimbangan utama untuk pemilihan posisi baru tersebut. Tingkat pendidikan yang dibutuhkan adalah minimal SMA atau sederajat, usia maksimal 30 tahun, dan tingkat produk gagal maksimal 20%.
Dalam rangka pembelian mesin-mesin yang baru, PT. Big Garmindo merencanakan untuk membeli mesin jahit otomatis yang sudah terkomputerisasi. Terdapat dua penawaran, yaitu mesin merek “Butterfly” buatan Korea Selatan dan merek “Diamond” buatan China. Harga merek Butterfly adalah Rp11 M dan harga merek Diamond adalah Rp16 M. Pembelian mesin ini diharapkan mampu menghasilkan kas bersih bagi perusahaan sebesar Rp2.100.000.000 per tahun untuk merek Butterfly dan Rp.2.500.000.000 untuk merek Diamond.

Pertanyaan:

Berdasarkan kasus PT. Big Garmindo,maka analisislah:

1. Merek mesin apa yang sebaiknya dibeli PT. Big Garmindo dengan menggunakan pertimbangan Payback Period dari kedua mesin tersebut! Jelaskan jawaban Saudara!


2. a. Jenis analisis jabatan yang diterapkan PT. Big Garmindo! Jelaskan jawaban Saudara!
b. Jenis sumber karyawan yang digunakan oleh PT. Big Garmindo untuk rekruitmen serta cara pengisian lowongan jabatan/metode rekrutmen untuk level operator mesin yang baru! Jelaskan jawaban Saudara!



Selamat Mengerjakan
dan
Semoga Berhasil








tap6

PT. Indo Citra Selaras, Tbk.

PT. Indo Citra Selaras merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk perawatan kebersihan tubuh seperti shampoo, sabun mandi, sabun pencuci wajah, pasta gigi, dan ¬hand and body lotion. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1979 dengan kantor pusat di Jakarta dan fasilitas produksi di Tangerang. Pendiri PT. Indo Citra Selaras, yaitu Tuan Hendra Sutawijaya sejak awal pendirian perusahaan mempunyai visi menjadi salah satu perusahaan penghasil produk perawatan kebersihan tubuh nomor satu di Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, Tuan Hendra Sutawijaya menjabarkannya dalam misi-misi perusahaan yang selalu menekankan pada efektivitas dan efisiensi kerja. Sejak pertama didirikan, PT. Indo Citra Selaras selalu melakukan rekruitmen tenaga kerja sesuai kebutuhan yang selalu disesuaikan antara latar belakang pendidikan pekerja dengan job analysis yang dibutuhkan.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, saat ini PT. Indo Citra Selaras telah memiliki satu lagi unit fasilitas produksi yaitu di Gunung Putri, Bogor. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Indo Citra Selaras adalah shampoo dengan merek sunshine yang dikhususkan bagi kaum wanita. Sejak tahun 2011, telah dilakukan riset mendalam untuk memproduksi satu produk baru yaitu shampoo khusus bagi wanita berjilbab. PT. Indo Citra Selaras telah melakukan riset pasar dan menarik satu kesimpulan bahwa wanita muslim yang mengenakan jilbab mengalami tren peningkatan yang cukup tajam, oleh karenanya kelompok calon konsumen ini dianggap paling menguntungkan. Hal ini merupakan satu peluang pasar baru, mengingat selama ini belum pernah ada produk shampoo khusus untuk wanita berjilbab. Untuk memproduksi varian baru shampoo sunshine tersebut, pihak manajemen telah melakukan riset untuk menemukan formula kimia yang tepat agar shampoo cocok digunakan untuk kondisi rambut dan kulit kepala yang selalu lembab. Dari hasil riset yang telah dilakukan, ditemukan satu formula baru dengan bahan baku utama adalah ganggang laut yang terbukti mampu menjaga kesuburan rambut dan kesehatan kulit kepala. Ganggang laut ini banyak terdapat di Indonesia bagian timur, dan ketersediaannya telah diperhitungkan mencukupi untuk produksi. Kelebihan lain shampoo ini adalah selain mampu menyuburkan rambut juga mencegah ketombe dan mencegah kerontokan rambut.

Setelah riset selesai pada akhir tahun 2011, tahun berikutnya adalah persiapan produksi dan promosi. Pada akhir tahun 2012, produk shampoo sunshine khusus wanita berjilbab resmi diluncurkan ke pasar dengan varian merek “sunshine fresh”. Strategi pemasaran produk telah ditetapkan, yaitu sunshine fresh dipasarkan dengan harga yang terjangkau. Oleh karenanya hanya dibuat 2 ukuran produk yaitu ukuran 100 ml dan ukuran 200 ml. Penetapan harga rendah ini ditujukan karena perusahaan ingin memperoleh pangsa pasar yang seluas-luasnya mengingat produk semacam ini belum pernah diproduksi oleh perusahaan lain. Pada tahap ini, penjualan produk masih sangat rendah, karena sebagian besar masyarakan belum mengetahui adanya produk baru tersebut. Oleh karena itu, dalam memasarkan produk tersebut, pihak manajemen menetapkan promosi gencar melalui stasiun televisi swasta dan majalah-majalah wanita. Selain melalui media cetak, promosi gencar juga dilakukan dengan membuka stand promosi di beberapa mall di kota-kota besar di pulau Jawa. Hal ini dilakukan untuk membuat masyarakat aware akan adanya produk baru yang sangat bermanfaat. Selain itu, perusahaan juga ingin meraih penjualan tinggi selagi pesaing belum meniru produk yang sejenis.


Berkaitan dengan peningkatan efisiensi dan efektfitas produksi, PT. Indo Citra Selaras tengah mempertimbangkan untuk membeli satu unit mesin produksi otomatis baru. Terdapat dua penawaran mesin yaitu merek Dong Joo dari Korea dan merek Yamato dari Jepang. Mesin Dong Joo ditawarkan dengan harga Rp7 M dan mesin Yamato dengan harga Rp10M. Kedua mesin memiliki kemampuan dan kapasitas produksi yang tidak sama. Dari segi kemampuan produksi, mesin Yamato memang lebih unggul daripada mesin Dong Joo dalam hal kemampuan dan ketahanan mesin. Walaupun harga mesin Yamato lebih mahal daripada mesin Dong Joo, mesin Yamato diperkirakan mampu menghasilkan kas bersih sebesar Rp2,7 M per tahun dibandingkan mesin Dong Joo yang hanya mampu menghasilkan kas bersih sebesar Rp1,7 M per tahun. Perusahaan ingin menentukan mesin manakah yang lebih mengungtungkan bagi perusahaan.



Pertanyaan:

Berdasarkan kasus PT. Indo Citra Selaras, Tbk., maka analisislah:

Mesin manakah yang lebih menguntungkan bagi perusahaan dengan metode payback period dan jelaskan jawaban Saudara!






Selamat Mengerjakan
Dan
Semoga Berhasil




JAWABAN:

Diketahui:
Harga mesin Yamato: 10 M
Penghasilan tahun I: 2,7 M
Penghasilan tahun II: 2,7 M
Penghasilan tahun III: 2,7 M
Total 8,1 M
Sehingga sisanya tinggal 10 M – 8,1 M = 1,9 M
Pada tahun ke-4: (1,9 M / 2,7 M) x 12 bulan = 8,4 bulan
Dengan demikian, apabila membeli mesin Yamato, maka dana dapat kembali dalam jangka waktu 3 tahun dan 8,4 bulan

Harga mesin Dong Joo: 7 M
Penghasilan tahun I: 1,7 M
Penghasilan tahun II: 1,7 M
Penghasilan tahun III: 1,7 M
Penghasilan tahun IV:1,7 M
Total 6,8 M
Sehingga sisanya tinggal 7 M – 6,8 M = 0,2 M
Pada tahun ke-4: (0,2 M / 1,7 M) x 12 bulan = 1,4 bulan
Dengan demikian, apabila membeli mesin Dong Joo, maka dana dapat kembali dalam jangka waktu 4 tahun dan1,4 bulan



























tap5

PT. RAYA GARMINDO

PT. Raya Garmindo merupakan salah satu pemimpin pasar dalam industri pakaian jadi di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1981, saat ini PT. Raya Garmindo berhasil menguasai 30% pangsa pasar industri pakaian jadi di Indonesia. Sebagai perusahaan yang telah berdiri selama 32 tahun, pimpinan PT. Raya Garmindo, Tuan Subroto Lee, mengaku telah mengalami pahit getirnya persaingan industri garmen di Indonesia. “Pengalaman merupakan guru yang paling sempurna”. Begitulah motto Tuan Subroto Lee. Berdasarkan pengalaman pula, PT. Raya Garmindo mampu bertahan dari badai krisis moneter dan ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2012.

Salah satu kunci keberhasilan PT. Raya Garmindo adalah pada pengelolaan sumber daya manusia. Tuan Subroto Lee menyadari betul bahwa tenaga kerja merupakan sumber utama dalam stabilisasi operasional perusahaan. Untuk itu, Tuan Subroto Lee secara rutin melakukan analisis jabatan untuk semua lini tenaga kerja. Mulai dari manajer sampai dengan operator. Salah satu tujuan melakukan analisis jabatan ini adalah untuk memfokuskan kemampuan individu untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Fokus utama perusahaan adalah pada kualitas produk yang tinggi. Oleh karenanya, spesialisasi pekerjaan menjadi sasaran utama dalam analisis jabatan. Orang-orang yang menduduki jabatan tertentu harus mempunyai kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Apabila berdasarkan analisis jabatan terjadi ketidaksesuaian kompetensi pegawai dengan bidang pekerjaan, maka akan dilakukan analisis ulang atas jabatan tersebut. Seiring dengan peningkatan permintaan pelanggan, PT. Raya Garmindo berusaha melakukan efisiensi dan efektifitas di semua bagian. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengubah posisi layout pabrik dari posisi continuous layout menjadi u-shaped layout. Dalam hal ini, akan dilakukan penambahan mesin-mesin baru yang tentunya juga membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus. Untuk mengisi kekosongan akan operator mesin yang baru, perusahaan merencanakan untuk melakukan rekruitmen dengan mencari tenaga kerja selevel yang memiliki kinerja yang baik selama ini. Selain loyalitas mereka sudah teruji, perusahaan menilai bahwa tenaga kerja yang sudah ada saat ini sudah mengetahui filosofi dan tujuan perusahaan, sehingga akan lebih mudah untuk memberi pelatihan-pelatihan baru. Selain itu, tingkat pendidikan, usia, dan tingkat produk gagal menjadi pertimbangan utama untuk pemilihan posisi baru tersebut. Tingkat pendidikan yang dibutuhkan adalah minimal SMA atau sederajat, usia maksimal 30 tahun, dan tingkat produk gagal maksimal 20%.

PERTANYAAN:
1. A. Jenis analisis jabatan yang diterapkan PT. Raya Garmindo! Jelaskan jawaban Saudara!
b. Jenis sumber karyawan yang digunakan oleh PT. Raya Garmindo untuk rekruitmen serta cara pengisian lowongan jabatan/metode rekrutmen untuk level operator mesin yang baru! Jelaskan jawaban Saudara!



JAWAB:
a) Jenis analisis jabatan yang dipilih adalah analisis jabatan berbasis kompetensi
Alasan:
• Analisis jabatan yang dilakukan bertujuan untuk memfokuskan kemampuan individu untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.
• Fokus utama perusahaan adalah pada kualitas produk yang tinggi. Oleh karenanya, spesialisasi pekerjaan menjadi sasaran utama dalam analisis jabatan.
• Orang-orang yang menduduki jabatan tertentu harus mempunyai kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Apabila berdasarkan analisis jabatan terjadi ketidaksesuaian kompetensi pegawai dengan bidang pekerjaan, maka akan dilakukan analisis ulang atas jabatan tersebut.



b) Menggunakan sumber internal
Alasan: perusahaan memutuskan melakukan rekruitmen dengan mencari tenaga kerja yang memiliki kinerja yang baik selama ini. Selain loyalitas mereka sudah teruji, perusahaan menilai bahwa tenaga kerja yang sudah ada saat ini sudah mengetahui filosofi dan tujuan perusahaan, sehingga akan lebih mudah untuk memberi pelatihan-pelatihan baru. telah memiliki


tap4

PT. RAYA GARMINDO

PT. Raya Garmindo merupakan salah satu pemimpin pasar dalam industri pakaian jadi di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1981, saat ini PT. Raya Garmindo berhasil menguasai 30% pangsa pasar industri pakaian jadi di Indonesia. Sebagai perusahaan yang telah berdiri selama 32 tahun, pimpinan PT. Raya Garmindo, Tuan Subroto Lee, mengaku telah mengalami pahit getirnya persaingan industri garmen di Indonesia. “Pengalaman merupakan guru yang paling sempurna”. Begitulah motto Tuan Subroto Lee. Berdasarkan pengalaman pula, PT. Raya Garmindo mampu bertahan dari badai krisis moneter dan ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2012.

Salah satu kunci keberhasilan PT. Raya Garmindo adalah pada pengelolaan sumber daya manusia. Tuan Subroto Lee menyadari betul bahwa tenaga kerja merupakan sumber utama dalam stabilisasi operasional perusahaan. Untuk itu, Tuan Subroto Lee secara rutin melakukan analisis jabatan untuk semua lini tenaga kerja. Mulai dari manajer sampai dengan operator. Salah satu tujuan melakukan analisis jabatan ini adalah untuk memfokuskan kemampuan individu untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Fokus utama perusahaan adalah pada kualitas produk yang tinggi. Oleh karenanya, spesialisasi pekerjaan menjadi sasaran utama dalam analisis jabatan. Orang-orang yang menduduki jabatan tertentu harus mempunyai kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Apabila berdasarkan analisis jabatan terjadi ketidaksesuaian kompetensi pegawai dengan bidang pekerjaan, maka akan dilakukan analisis ulang atas jabatan tersebut. Seiring dengan peningkatan permintaan pelanggan, PT. Raya Garmindo berusaha melakukan efisiensi dan efektifitas di semua bagian. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengubah posisi layout pabrik dari posisi continuous layout menjadi u-shaped layout. Dalam hal ini, akan dilakukan penambahan mesin-mesin baru yang tentunya juga membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus. Untuk mengisi kekosongan akan operator mesin yang baru, perusahaan merencanakan untuk melakukan rekruitmen dengan mencari tenaga kerja selevel yang memiliki kinerja yang baik selama ini. Selain loyalitas mereka sudah teruji, perusahaan menilai bahwa tenaga kerja yang sudah ada saat ini sudah mengetahui filosofi dan tujuan perusahaan, sehingga akan lebih mudah untuk memberi pelatihan-pelatihan baru. Selain itu, tingkat pendidikan, usia, dan tingkat produk gagal menjadi pertimbangan utama untuk pemilihan posisi baru tersebut. Tingkat pendidikan yang dibutuhkan adalah minimal SMA atau sederajat, usia maksimal 30 tahun, dan tingkat produk gagal maksimal 20%.

PERTANYAAN:
1. A. Jenis analisis jabatan yang diterapkan PT. Raya Garmindo! Jelaskan jawaban Saudara!
b. Jenis sumber karyawan yang digunakan oleh PT. Raya Garmindo untuk rekruitmen serta cara pengisian lowongan jabatan/metode rekrutmen untuk level operator mesin yang baru! Jelaskan jawaban Saudara!


tap3

PT. Indo Citra Selaras, Tbk.

PT. Indo Citra Selaras merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk perawatan kebersihan tubuh seperti shampoo, sabun mandi, sabun pencuci wajah, pasta gigi, dan ¬hand and body lotion. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1979 dengan kantor pusat di Jakarta dan fasilitas produksi di Tangerang. Pendiri PT. Indo Citra Selaras, yaitu Tuan Hendra Sutawijaya sejak awal pendirian perusahaan mempunyai visi menjadi salah satu perusahaan penghasil produk perawatan kebersihan tubuh nomor satu di Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, Tuan Hendra Sutawijaya menjabarkannya dalam misi-misi perusahaan yang selalu menekankan pada efektivitas dan efisiensi kerja. Sejak pertama didirikan, PT. Indo Citra Selaras selalu melakukan rekruitmen tenaga kerja sesuai kebutuhan yang selalu disesuaikan antara latar belakang pendidikan pekerja dengan job analysis yang dibutuhkan.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, saat ini PT. Indo Citra Selaras telah memiliki satu lagi unit fasilitas produksi yaitu di Gunung Putri, Bogor. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Indo Citra Selaras adalah shampoo dengan merek sunshine yang dikhususkan bagi kaum wanita. Sejak tahun 2011, telah dilakukan riset mendalam untuk memproduksi satu produk baru yaitu shampoo khusus bagi wanita berjilbab. PT. Indo Citra Selaras telah melakukan riset pasar dan menarik satu kesimpulan bahwa wanita muslim yang mengenakan jilbab mengalami tren peningkatan yang cukup tajam, oleh karenanya kelompok calon konsumen ini dianggap paling menguntungkan. Hal ini merupakan satu peluang pasar baru, mengingat selama ini belum pernah ada produk shampoo khusus untuk wanita berjilbab. Untuk memproduksi varian baru shampoo sunshine tersebut, pihak manajemen telah melakukan riset untuk menemukan formula kimia yang tepat agar shampoo cocok digunakan untuk kondisi rambut dan kulit kepala yang selalu lembab. Dari hasil riset yang telah dilakukan, ditemukan satu formula baru dengan bahan baku utama adalah ganggang laut yang terbukti mampu menjaga kesuburan rambut dan kesehatan kulit kepala. Ganggang laut ini banyak terdapat di Indonesia bagian timur, dan ketersediaannya telah diperhitungkan mencukupi untuk produksi. Kelebihan lain shampoo ini adalah selain mampu menyuburkan rambut juga mencegah ketombe dan mencegah kerontokan rambut.

Setelah riset selesai pada akhir tahun 2011, tahun berikutnya adalah persiapan produksi dan promosi. Pada akhir tahun 2012, produk shampoo sunshine khusus wanita berjilbab resmi diluncurkan ke pasar dengan varian merek “sunshine fresh”. Strategi pemasaran produk telah ditetapkan, yaitu sunshine fresh dipasarkan dengan harga yang terjangkau. Oleh karenanya hanya dibuat 2 ukuran produk yaitu ukuran 100 ml dan ukuran 200 ml. Penetapan harga rendah ini ditujukan karena perusahaan ingin memperoleh pangsa pasar yang seluas-luasnya mengingat produk semacam ini belum pernah diproduksi oleh perusahaan lain. Pada tahap ini, penjualan produk masih sangat rendah, karena sebagian besar masyarakan belum mengetahui adanya produk baru tersebut. Oleh karena itu, dalam memasarkan produk tersebut, pihak manajemen menetapkan promosi gencar melalui stasiun televisi swasta dan majalah-majalah wanita. Selain melalui media cetak, promosi gencar juga dilakukan dengan membuka stand promosi di beberapa mall di kota-kota besar di pulau Jawa. Hal ini dilakukan untuk membuat masyarakat aware akan adanya produk baru yang sangat bermanfaat. Selain itu, perusahaan juga ingin meraih penjualan tinggi selagi pesaing belum meniru produk yang sejenis.

Pertanyaan:

Berdasarkan kasus PT. Indo Citra Selaras, Tbk., maka analisislah:
Skor
1. a) Berdasarkan daur hidup produk, pada tahap apa produk shampoo sunshine fresh berada dan jelaskan jawaban Saudara!
b) Strategi pemasaran apa yang digunakan untuk shampoo sunshine fresh pada tahap tersebut? Jelaskan jawaban Anda!
b) Strategi apa yang dipilih perusahaan dalam memilih pasar sasaran (target market) produk sunshine fresh dan jelaskan alasan Saudara!






Selamat Mengerjakan
Dan
Semoga Berhasil













JAWABAN

a) Shampoo sunshine fresh berada pada tahap perkenalan dalam daur hidup produknya.
Alasan:
1. Penjualan produk masih sangat rendah, karena sebagian besar masyarakan belum mengetahui adanya produk baru tersebut.
2. Masyarakat belum banyak mengetahui adanya produk, sehingga dilakukan promosi agar masyarakat aware terhadap produk tersebut.
3. Belum ada pesaing yang meniru produk yang sejenis.

b) Strategi pemasaran yang ditempuh adalah strategi penetrasi mendahului (preemptive penetration strategy) yaitu strategi yang menetapkan harga rendah tetapitingkat promosinya tinggi. Alasan:
1. Sunshine fresh dipasarkan dengan harga yang terjangkau, oleh karenanya hanya dibuat 2 ukuran produk yaitu ukuran 100 ml dan ukuran 200 ml.
2. Pihak manajemen menetapkan promosi gencar melalui stasiun televisi swasta dan majalah-majalah wanita. Selain melalui media cetak, promosi gencar juga dilakukan dengan membuka stand promosi di beberapa mall di kota-kota besar di pulau Jawa.

c) Dalam memilih pasar sasaran (target market), PT. Indo Citra Selaras menggunakan strategi concentrated marketing
d) Alasan: upaya pemasaran produk sunshine fresh dipusatkan pada satu kelompok pembeli saja, yaitu kaum wanita yang mengenakan jilbab. Pihak manajemen menganalisis bahwa kaum wanita berjilbab merupakan kelompok pembeli yang paling menguntungkan karena peningkatan trend tahun-tahun terakhir.

tap2

PT. Indo Citra Selaras, Tbk.

PT. Indo Citra Selaras merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk perawatan kebersihan tubuh seperti shampoo, sabun mandi, sabun pencuci wajah, pasta gigi, dan ¬hand and body lotion. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1979 dengan kantor pusat di Jakarta dan fasilitas produksi di Tangerang. Pendiri PT. Indo Citra Selaras, yaitu Tuan Hendra Sutawijaya sejak awal pendirian perusahaan mempunyai visi menjadi salah satu perusahaan penghasil produk perawatan kebersihan tubuh nomor satu di Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, Tuan Hendra Sutawijaya menjabarkannya dalam misi-misi perusahaan yang selalu menekankan pada efektivitas dan efisiensi kerja. Sejak pertama didirikan, PT. Indo Citra Selaras selalu melakukan rekruitmen tenaga kerja sesuai kebutuhan yang selalu disesuaikan antara latar belakang pendidikan pekerja dengan job analysis yang dibutuhkan.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, saat ini PT. Indo Citra Selaras telah memiliki satu lagi unit fasilitas produksi yaitu di Gunung Putri, Bogor. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Indo Citra Selaras adalah shampoo dengan merek sunshine yang dikhususkan bagi kaum wanita. Sejak tahun 2011, telah dilakukan riset mendalam untuk memproduksi satu produk baru yaitu shampoo khusus bagi wanita berjilbab. PT. Indo Citra Selaras telah melakukan riset pasar dan menarik satu kesimpulan bahwa wanita muslim yang mengenakan jilbab mengalami tren peningkatan yang cukup tajam, oleh karenanya kelompok calon konsumen ini dianggap paling menguntungkan. Hal ini merupakan satu peluang pasar baru, mengingat selama ini belum pernah ada produk shampoo khusus untuk wanita berjilbab. Untuk memproduksi varian baru shampoo sunshine tersebut, pihak manajemen telah melakukan riset untuk menemukan formula kimia yang tepat agar shampoo cocok digunakan untuk kondisi rambut dan kulit kepala yang selalu lembab. Dari hasil riset yang telah dilakukan, ditemukan satu formula baru dengan bahan baku utama adalah ganggang laut yang terbukti mampu menjaga kesuburan rambut dan kesehatan kulit kepala. Ganggang laut ini banyak terdapat di Indonesia bagian timur, dan ketersediaannya telah diperhitungkan mencukupi untuk produksi. Kelebihan lain shampoo ini adalah selain mampu menyuburkan rambut juga mencegah ketombe dan mencegah kerontokan rambut.

Setelah riset selesai pada akhir tahun 2011, tahun berikutnya adalah persiapan produksi dan promosi. Pada akhir tahun 2012, produk shampoo sunshine khusus wanita berjilbab resmi diluncurkan ke pasar dengan varian merek “sunshine fresh”. Strategi pemasaran produk telah ditetapkan, yaitu sunshine fresh dipasarkan dengan harga yang terjangkau. Oleh karenanya hanya dibuat 2 ukuran produk yaitu ukuran 100 ml dan ukuran 200 ml. Penetapan harga rendah ini ditujukan karena perusahaan ingin memperoleh pangsa pasar yang seluas-luasnya mengingat produk semacam ini belum pernah diproduksi oleh perusahaan lain. Pada tahap ini, penjualan produk masih sangat rendah, karena sebagian besar masyarakan belum mengetahui adanya produk baru tersebut. Oleh karena itu, dalam memasarkan produk tersebut, pihak manajemen menetapkan promosi gencar melalui stasiun televisi swasta dan majalah-majalah wanita. Selain melalui media cetak, promosi gencar juga dilakukan dengan membuka stand promosi di beberapa mall di kota-kota besar di pulau Jawa. Hal ini dilakukan untuk membuat masyarakat aware akan adanya produk baru yang sangat bermanfaat. Selain itu, perusahaan juga ingin meraih penjualan tinggi selagi pesaing belum meniru produk yang sejenis.

Seiring dengan peningkatan penjualan produk sunshine fresh dan produk-produk lainnya, PT. Indo Citra Selaras berencana untuk membuka satu gudang distribusi baru untuk wilayah pemasaran di Pulau Sumatera. Terdapat dua pilihan alternatif lokasi yaitu di kota A dan kota B. Untuk menentukan gudang yang baru akan didirikan di kota mana, pihak manajemen mempertimbangkan beberapa faktor yang akan digunakan sebagai dasar penilaian pemilihan lokasi secara kuantitatif. Setiap faktor akan dinilai dengan kriteria kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Faktor-faktor tersebut beserta hasil penilaian untuk kota A dan kota B adalah sebagai berikut. Kota A: lokasi pasar (baik), transportasi (baik), perpajakan (cukup), harga tanah dan bangunan (sangat baik), keamanan (sangat baik), dan komunitas lingkungan (baik). Sedangkan untuk kota B: lokasi pasar (sangat baik), transportasi (baik), perpajakan (kurang), harga tanah dan bangunan (kurang), keamanan (cukup), dan komunitas lingkungan (kurang). Selanjutnya pihak manajemen mengkuantitatifkan hasil penilaian tersebut yaitu sangat baik = 4, baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1. Faktor-faktor tersebut juga diberi bobot mengingat setiap faktor mempunyai pengaruh yang tidak sama terhadap pemilihan lokasi. Faktor kemanan serta harga tanah dan bangunan merupakan faktor dengan bobot tertinggi yaitu 3, faktor transportasi diberikan bobot 2, sedangkan faktor lokasi pasar, perpajakan, dan komunitas lingkungan diberikan bobot 1.



Pertanyaan:

Berdasarkan kasus PT. Indo Citra Selaras, Tbk., maka analisislah:
Kota mana yang sebaiknya dipilih oleh PT. Indo Citra Selaras sebagai kota untuk mendirikan gudang distribusi yang baru berdasarkan bobot faktor lokasi dan jelaskan jawaban Saudara!









JAWAB:
Kota A Kota B
Faktor Nilai faktor Bobot (Nilai x bobot) Nilai faktor Bobot (Nilai x bobot)
Lokasi pasar Baik 3 1 3 Sangat baik 4 1 4
Transportasi Baik 3 2 6 Baik 3 2 6
Perpajakan Cukup 2 1 2 Kurang 1 1 1
Harga tanah Sangat Baik 4 3 12 Kurang 1 3 3
Keamanan sangat Baik 4 3 12 Cukup 2 3 6
Komunitas lingkungan Baik 3 1 3 Kurang 1 1 1
Jumlah 38 21


Berdasarkan perhitungan tersebut, maka kota yang sebaiknya dipilih adalah kota A karena total jumlah nilainya lebih besar daripada kota B

tap1






PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Manajemen operasi merupakan satu set aktivitas untuk memperoleh nilai tambah produk melalui proses transformasi dari sejumlah input menjadi output. Input boleh jadi terdiri dari material, karyawan, dan peralatan. Melalui proses konversi, input akan diubah menjadi output yang bernilai lebih besar (karena mempunyai nilai tambah) dari pada input semula. Sebagaimana diketahui, produksi adalah penambahan nilai. Produksi dilakukan dengan proses konversi dari input menjadi output. Dengan demikian produksi dapat diukur melalui beberapa variabel, bisa melalui input, bisa melalui proses, bisa pula melalui output. Produktivitas sebenarnya mengukur sesuatu yang telah dicapai dan seberapa tinggi tingkat pencapaian yang telah dilakukan. Ada dua metoda yang populer untuk mengukur produktivitas dalam sebuah perusahaan. Cara yang pertama adalah membuat perbandingan antara output dengan inputnya. Hasil perbandingan ini yang disebut dengan produktivitas masing-masing input. Cara yang kedua adalah membuat perbandingan antara kondisi aktual dan normatif. Dengan cara yang kedua ini akan dapat diketahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam perusahaan tersebut.

1. Produktivitas sebagai perbandingan output dengan input.








Contoh:
PT. RODA DUNIA memiliki data mengenai input dan hasil produksi (output) sebagai berikut.
Tabel 1. Data Output dan Input Periode 1 PT. RODA DUNIA
Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)
(1) (2) (3) = (1) x (2)
Produk unit 800 900 720.000
Bahan baku unit 400 250 100.000
TKL Jam 600 175 105.000
Peralatan jam 800 125 100.000
Jumlah input Rp - - 305.000
Dari data tersebut kita akan dapat menghitung produktivitas masing-masing input yang ada di perusahaan tersebut dengan cara membandingkan langsung antara output dan inputnya. Atau dengan kata lain, menurut metode ini produktivitas adalah output dibagi input. Perhatikan Tabel 1, kita dapat menghitung masing-masing produktivitas sebagai berikut.

Tabel 2. Produktivitas Periode 1 PT. RODA DUNIA
Produk-tivitas Bahan Baku TKL Peralatan Total
Satuan 2,00 (800:400) 1,33  (800:600) 1,00 (800:800)
Rupiah 7,20 (720.000:100.000) 6,86  (720.000:105.000) 7,20  (720.000:100.000) 2,36 (720.000:305.000)

Dari perhitungan produktivitas tersebut, kita dapat mengukur dua hal:
a. Dapat mengetahui porsi masing-masing input terhadap output. Semakin besar nilai input dengan nilai produktivitas yang sama berarti semakin rendah porsi input dalam pembentukan output. Manajer operasi perlu untuk lebih memperhatikan pengendalian input yang mempunyai porsi lebih tinggi. Karena ukuran yang mudah untuk dinilai adalah Rupiah, maka kalau diperhatikan maka tenaga kerja langsung perlu mendapatkan pengendalian yang lebih besar .
b. Dapat mengetahui tingkat efisiensi masing-masing input. Semakin tinggi nilai produktivitas berarti semakin tinggi tingkat efisiensi input tersebut. Manajer operasi perlu mempertahankan tingkat efisiensi input yang tinggi dan mendorong tingkat efisiensi input yang masih rendah.

2. Produktivitas sebagai perbandingan kondisi aktual dengan normatif
Cara kedua untuk menentukan produktivitas adalah dengan membandingkan kondisi aktual (senyatanya yang terjadi) dengan normatif (yang seharusnya/standar yang ditetapkan).


Contoh:
Pada data PT. RODA DUNIA dalam Tabel 2 merupakan kondisi aktual. Namun demikian, PT. RODA DUNIA mempunyai data standar penggunaan bahan, TKL, dan peralatan sebagai berikut.

Tabel 3. Output dan Input Periode 1 PT. RODA DUNIA (normatif)
Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Produk unit 900 900 810.000
Bahan baku unit 400 225 90.000
TKL Jam 500 150 75.000
Peralatan jam 750 100 750.000
Jumlah input Rp - - 240.000
Dengan cara yang sama, kita dapat menghitung produktivitas normatif PT. RODA DUNIA seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Produktivitas Periode 1 PT. RODA DUNIA (normatif)
Produktivitas Bahan Baku TKL Peralatan Total
Satuan 2,25 1,80 1,20
Rupiah 9,00 10,80 10,80 3,38

Selanjutnya kita dapat membandingkan kondisi aktual dengan kondisi normatif seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Produktivitas Periode 1 PT. RODA DUNIA (aktual : normatif)
Produktivitas Aktual Normatif Aktual : normatif
(1) (2) (3) = (1) : (2)

Satuan Bahan baku 2,00 2,25 88,88%
TKL 1,33 1,80 74,07%
Peralatan 1,00 1,20 83,33%

Rupiah Bahan baku 7,20 9,00 80,00%
TKL 6,86 10,80 63,49%
Peralatan 7,20 10,80 66,67%
Total 2,36 3,38 69,95%

Dari perbandingan antara aktual dan normatif tersebut terlihat semua angka berada di bawah 100%. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut belum mencapai kondisi ideal yang telah dicanangkan sebelumnya secara normatif. Produktivitas (%) dalam rupiah terlihat lebih kecil daripada satuan memberitahukan kepada kita bahwa di samping pencapaian secara satuan (phisikal) belum tercapai, pencapaian secara rupiah lebih rendah. Hal ini menunjukkan terdapatnya celah-celah kekurangan dan kondisi tidak efisien di dalam perusahaan tersebut. Misalnya saja, harga bahan baku yang lebih tinggi dari yang seharusnya, tarif tenaga kerja langsung yang lebih besar, dan biaya penggunaan peralatan per jam yang lebih tinggi. Informasi-informasi ini akan sangat membantu manajer operasi untuk membuat keputusan operasional yang lebih baik bagi pelaksanaan proses konversi pada khususnya dan kepada perusahaan pada umumnya.

LATIHAN
PT. CITRA LESTARI merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi makanan dan minuman ringan dan telah beroperasi selama 20 tahun. Di tengah persaingan yang semakin ketat dalam dua tahun terakhir, pihak manajemen menginginkan adanya efisiensi di segala bidang untuk menekan ongkos produksi. Untuk tujuan tersebut, pihak manajemen ingin mengetahui produktifitas mereka agar dapat diperoleh informasi komponen produksi manakah yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Data mengenai output dan input nyata yang digunakan PT. CITRA LESTARI adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Data Output dan Input Periode 1 PT. CITRA LESTARI (aktual)
Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp)
Produk unit 900 800
Bahan baku unit 500 300
TKL Jam 400 200
Peralatan jam 700 200
Jumlah input Rp - -


Tabel 2. Output dan Input Periode 1 PT. CITRA LESTARI (normatif)
Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp)
Produk unit 900 700
Bahan baku unit 600 225
TKL Jam 500 150
Peralatan jam 700 100
Jumlah input Rp - -

Berdasarkan data tersebut, coba Anda analisis kondisi produktivitas PT. Citra Lestari dan berikan pendapat Anda, langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan oleh pihak manajemen!


JAWABAN
Menghitung produktivitas PT. CITRA LESTARI (aktual)
Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Produk unit 900 800

Bahan baku unit 500 300

TKL Jam 400 200

Peralatan jam 700 200

Jumlah input Rp - -




Produktivitas:
Produktivitas Bahan Baku TKL Peralatan Total
Satuan

Rupiah


Menghitung produktivitas PT. CITRA LESTARI (normatif)
Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Produk unit 900 700

Bahan baku unit 600 225

TKL Jam 500 150

Peralatan jam 700 100

Jumlah input Rp - -












Produktivitas:
Produktivitas Bahan Baku TKL Peralatan Total
Satuan

Rupiah


Menghitung produktivitas Periode 1 PT. CITRA LESTARI (aktual : normatif)
Produktivitas Aktual Normatif Aktual : normatif

Satuan Bahan baku

TKL

Peralatan


Rupiah Bahan baku

TKL

Peralatan

Total

PEMILIHAN LOKASI

Permasalahan mengenai pemilihan lokasi berkaitan dengan pemilihan lokasi baru karena perusahaan baru berdiri atau karena perusahaan melakukan ekspansi. Dalam ranah manajemen operasi, pemilihan lokasi dimaksudkan untuk pemilihan lokasi fasilitas yang dapat berupa pemilihan lokasi pabrik, pemilihan lokasi gudang, atau pemilihan lokasi untuk perusahaan jasa (toko, konsultan, dokter, dll).

1. Pemilihan lokasi dengan penilaian kuantitatif faktor lokasi
Pemilihan lokasi dengan cara ini dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi, misalnya pasar, sumber material atau bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, tersedianya sumber tenaga atau pembangkit listrik, transportasi, dll.

Contoh:
PT. MAKMUR ABADI tengah mempertimbangkan untuk melakukan perluasan pabrik karena semakin meningkatnya permintaan. Dalam menentukan pabrik yang baru, pihak manajemen PT. MAKMUR ABADI menggunakan metode mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi. Ada dua alternatif pilihan kota yang secara perkiraan kasar dirasa cukup representatif untuk dijadikan lokasi pabrik baru, yaitu di Bekasi atau di Semarang. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi oleh pihak manajemen adalah sebagai berikut.


Faktor Lokasi Hasil penilaian Bekasi Hasil penilaian Semarang
Lokasi pasar Sangat baik Baik
Lokasi sumber material Kurang Baik
Tersedianya tenaga kerja Cukup Sangat baik
Tersedianya sumber tenaga Sangat baik Kurang
Insentif ekonomis Cukup Sangat kurang
Komunitas lingkungan Kurang Baik
Fasilitas transportasi Kurang Sangat baik
Persyaratan teknis Sangat baik Cukup
Harga tanah Cukup Baik

Untuk dapat menentukan kota manakah yang dipilih, maka hasil penilaian secara kualitatif tersebut harus dikuantitatifkan. Misalnya, apabila hasil penilaian adalah sangat baik diberi nilai 5, baik diberi nilai 4, cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Masing-masing faktor juga perlu diberi bobot mengingat setiap faktor mempunyai pengaruh yang tidak sama tehadap pemilihan lokasi. Perusahaan harus menentukan faktor manakah yang dianggap berpengaruh bagi keberhasilan perusahaan dan faktor manakah yang tidak. Pihak manajemen memutuskan bahwa sumber material dan ketersediaan tenaga kerja memiliki pengaruh terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu manajemen perusahaan memberi bobot 3 untuk kedua macam faktor lokasi tersebut. Pengaruh yang agak besar bagi perusahaan adalah faktor komunitas lingkungan, sehingga diberi bobot 2. Faktor yang lain semuanya diberi bobot 1. Dengan adanya pembedaan besar pengaruh masing-masing faktor lokasi tersebut maka perhitungan pemilihan lokasi sebagai berikut.


Faktor Lokasi Bekasi Semarang
H N B T (NxB) H N B T (NxB)
Lokasi pasar SB 5 1 5 B 4 1 4
Lokasi sumber material K 2 3 6 B 4 3 12
Tersedianya tenaga kerja C 3 3 9 SB 5 3 15
Tersedianya power SB 5 1 5 K 2 1 2
Insentif ekonomis C 3 1 3 SK 1 1 1
Komunitas lingkungan K 2 2 4 B 4 2 8
Fasilitas transportasi K 2 1 2 SB 3 1 3
Persyaratan teknis SB 5 1 5 C 3 1 3
Harga tanah C 3 1 3 B 4 1 4
Jumlah 42 52


Keterangan:
H = hasil, N = nilai, B = bobot, T = total

Dari tabel di atas dapat terlihat ternyata kota Semarang memiliki nilai yang lebih tinggi daripada kota Bekasi. Oleh karena itu, PT. MAKMUR ABADI sebaiknya memilih mendirikan pabrik baru di Semarang.


2. Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya
Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya dilakukan dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variabel. Lokasi yang dipilih ditentukan berdasarkan biaya yang paling murah.





Contoh:
PT. LANGGENG SEJAHTERA berencana untuk mendirikan pabrik baru. Pabrik baru ini direncanakan beroperasi pada kapasitas 10.000 unit per periode. PT. LANGGENG SEJAHTERA mempunyai alternatif lokasi di Cikarang atau Bogor. Setelah manajemen perusahaan melakukan analisis biaya untuk masing-masing alternatif lokasi tersebut, manajemen perusahaan mengetahui bahwa biaya tetap per periode dan biaya variabel per unit yang harus dikeluarkan perusahaan pada masing-masing alternatif lokasi tersebut adalah apabila mendirikan di Cikarang, maka biaya tetap yang ditanggung adalah sebesar Rp20.000.000 per periode dan biaya variabel sebesar Rp2.000 per unit. Sedangkan apabila mendirikan pabrik di Bogor, maka biaya tetap yang akan ditanggung adalah sebesar Rp40.000.000 per periode dan biaya variabel adalah sebesar Rp1.000 per unit.

JAWABAN
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dicari biaya total per lokasi sebagai berikut.
Cikarang : 20.000.000 + (10.000 x 2.000) = 40.000.000
Bogor : 40.000.000 + (10.000 x 1.000) = 50.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka PT. LANGGENG SEJAHTERA sebaiknya mendirikan pabrik di Cikarang karena biaya totalnya lebih murah.

LATIHAN
1. PT. ABADI tengah mempertimbangkan untuk mendirikan gudang baru seiring dengan meningkatnya permintaan produk dan luasnya daerah pemasaran. PT. ABADI memiliki alternatif pilihan lokasi yaitu di Surabaya atau di Semarang. Faktor-faktor yang dinilai berpengaruh terhadap pilihan lokasi gudang adalah daerah pemasaran, keamanan, sarana transportasi, pajak daerah, dan harga tanah. Hasil analisis awal terhadap dua kota tersebut adalah sebagai berikut.

No. Faktor Surabaya Semarang
1. Daerah pemasaran Sangat baik Sangat baik
2. Keamanan Kurang Cukup
3. Sarana transportasi Baik Sangat baik
4. Pajak daerah Baik Baik
5. Harga tanah Sangat baik Baik

Pihak manajemen akan menganalisis faktor-faktor tersebut. Faktor yang dinilai sangat baik diberi nilai 5, baik diberi nilai 4, cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Pihak manajemen memutuskan bahwa pajak daerah merupakan faktor paling penting dan diberi bobot 3. Keamanan dan sarana transportasi merupakan faktor penting berikutnya dan diberi nilai 2, daerah pemasaran dan harga tanah diberi nilai 1. Berdasarkan data tersebut, analisislah lokasi mana yang sebaiknya dipilih!.

2. PT. MAJU akan mendirikan pabrik baru karena semakin meningkatnya permintaan produk. Pabrik baru tersebut direncanakan akan dibangun di Surabaya, Cikarang, Semarang, atau Bekasi. Data biaya tetap dan biaya variabel adalah sebagai berikut.


Nama Kota Biaya tetap/th Biaya variabel/unit
Surabaya Rp55.000.000,- Rp250.000,-
Cikarang Rp57.000.000,- Rp225.000,-
Semarang Rp53.000.000,- Rp270.000,-
Bekasi Rp58.000.000,- Rp260.000,-

Tentukan lokasi mana yang sebaiknya dipilih apabila perusahaan merencanakan tingkat produksi sebesar 5.000 unit per periode.



























PERSEDIAAN

Setiap perusahaan manufaktur akan memiliki persediaan karena dibutuhkan untuk kelancaran proses produksi. Bahan baku merupakan persediaan yang harus ditentukan jumlahnya dengan benar agar produksi dapat berjalan sekaligus dapat menghemat biaya. Adanya persediaan akan menimbulkan dua macam biaya yaitu biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan persediaan sepanjang waktu tertentu. Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pemesanan barang. Kedua biaya tersebut bersifat kebalikan. Misalnya, kita melakukan pemesanan bahan baku untuk satu tahun dalam sekali waktu, misalnya di awal tahun, maka biaya yang mengikuti adalah biaya pesan menjadi murah (hanya memesan satu kali) sedangkan biaya simpan menjadi mahal (karena menyimpan dalam jumlah yang banyak). Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan agar penggunaan kedua biaya tersebut menjadi optimal. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan Economic Order Quantity (EOQ). Suatu perusahaan tidak dapat memesan barang yang diperlukan hanya satu kali di awal tahun karena beebrapa alasan, misalnya gudang tidak mencukupi atau bahan tidak tahan lama. Oleh karena itu dilakukan beberapa kali pembelian dalam satu tahun. Nah, dengan EOQ akan dapat diketahui jumlah pembelian yang paling optimal (Q) untuk setiap kali pemesanan sehingga biaya pemesanan dan biaya penyimpanan menjadi seimbang.

Rumus EOQ:



Q = jumlah optimal untuk setiap kali pemesanan
P = biaya pemesanan setiap kali pesan
R = kebutuhan barang selama satu tahun
C = biaya penyimpanan per unit

Contoh Soal:
PT. Damai Sentosa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi alat-alat elektronik. Salah satu bahan baku yang diperlukan adalah bahan AA yang banyak digunakan untuk berbagai jenis produk. Permintaan tahunan untuk bahan AA adalah 1.000 unit. Biaya pemesanan adalah Rp100.000 per pemesanan, dan biaya penyimpanan adalah Rp5.000 per unit. Tentukan jumlah optimal setiap pemesanan!

Jawab.
R = 1.000
P = 100.000
C = 5.000

=

=
= 200 unit
Artinya, dalam setiap kali pemesanan, bahan AA akan dipesan sebanyak 200 unit.

Setelah kita mengetahui jumlah optimal dalam setiap pemesanan (Q), kita juga dapat mengetahui jumlah pemesanan yang dibuat sepanjang tahun (N) dan waktu yang diinginkan antar pemesanan (T) sebagai berikut:

Permintaan R
Jumlah pemesanan dalam satu tahun: N = --------------------------------- = ----
Jumlah unit yang dipesan Q

Jumlah hari kerja per tahun
Jumlah waktu antar pemesanan: T = ------------------------------------
N

Contoh Soal:
Berdasarkan data PT. Damai Sentosa sebelumnya, maka untuk menentukan jumlah pemesanan dalam satu tahun (N) dan waktu antar pemesanan (T) dengan jumlah hari kerja 250 hari adalah sebagai berikut.

Permintaan
N = =
Jumlah unit yang dipesan

= 5 pesanan per tahun

Jumlah hari kerja per tahun
T = =
Jumlah pemesanan
, artinya pemesanan berikutnya dilakukan 50 hari setelah pemesanan sebelumnya.

Berdasarkan contoh tersebut, maka Anda dapat simpulkan bahwa untuk jenis bahan AA, pemesanan optimal yang dilakukan PT. Damai Sentosa adalah sebanyak 5 kali pemesanan per tahun dengan jumlah pembelian sebanyak 200 unit per pemesanan. Jarak antar pemesanan adalah 50 hari sejak pemesanan sebelumnya dilakukan.


LATIHAN
PT. Sandang Prima merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian mulai pakaian anak-anak sampai dengan pakaian dewasa. Dalam berproduksi, PT. Sandang Prima menggunakan setidaknya tiga bahan baku utama , yaitu bahan baku A, bahan baku B, dan bahan baku C. Agar dapat melakukan pekerjaan dengan lebih efektif, PT. Sandang Prima memutuskan untuk menggunakan sistem EOQ dalam pengadaan bahan bakunya. Sistem ini diharapkan mampu menghemat sebanyak 25% dari biaya persediaan yang selama ini dikeluarkan PT. Sandang Prima. Adapun data biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan kebutuhan bahan selama satu tahun untuk bahan baku yang digunakan adalah:
- Biaya pemesanan Rp. 500.000 / pesan (untuk semua bahan baku)
- Biaya penyimpanan Rp. 10.000 / roll (untuk semua bahan baku)
- Kebutuhan bahan baku A = 100.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku B = 80.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku C = 50.000 roll per tahun

1. Tentukan pembelian yang paling optimal masing-masing bahan untuk setiap kali pesan dengan menggunakan EOQ.
2. Berapa kali pemesanan dilakukan dalam satu tahun?






PENJADWALAN PROYEK
(DIAGRAM JARINGAN KERJA)

Proyek merupakan suatu usaha untuk memenuhi atau menyelesaikan tugas yang bersifat unik dan tidak rutin. Apabila tugas-tugas yang ada bersifat rutin, maka kegiatan tersebut tidak tergolong sebagai suatu proyek. Pengertian proyek bukan hanya sebatas pada kegiatan-kegiatan pembangunan gedung-gedung saja, tetapi dapat juga berupa kegiatan-kegiatan lain yang tidak bersifat fisik. Contoh proyek misalnya konstruksi fasilitas dan gedung-gedung seperti rumah, pabrik, pusat perbelanjaan; pengembangan sistem persenjataan misalnya pesawat tempur baru atau kapal perang baru; pengembangan sistem satelit baru, konstruksi jaringan pipa minyak, pengembangan sistem computer baru, perencanaan konser musik atau turnamen olahraga; serta pengenalan produk baru ke pasar.

Untuk menentukan waktu penyelesaian suatu proyek, maka dapat digunakan diagram jaringan kerja. Aturan-aturan dalam penggambaran diagram jaringan kerja adalah sebagai berikut.

Activity on Node (AON) Arti dan Kegiatan

Kegiatan B dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dan kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan B selesai.


Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai.


Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai.


Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan B keduanya sudah selesai.



Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B selesai.


Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B dan C selesai.


Contoh:
Rumah sakit ”Sehat Murah” mendapat teguran dari dinas kesehatan setempat berkaitan dengan polusi udara yang ditimbulkan oleh rumah sakit. Pimpinan rumah sakit akan membangun sistem penyaringan udara untuk mengurangi polusi udara, dan dinas kesehatan memberikan waktu selama 16 minggu. Agar dapat melakukan pembangunan dengan lebih cepat, pimpinan rumah sakit menggunakan jasa kontraktor sehingga waktu 16 minggu dapat dipenuhi. Pihak kontraktor mulai menyusun jadwal kerja proyek sebagai berikut.


PENJADWALAN PROYEK
RUMAH SAKIT ”SEHAT MURAH”

Kegiatan Penjelasan Kegiatan Pendahulu Waktu (minggu)
A Membangun komponen internal - 2
B Memodifikasi atap dan lantai - 3
C Membangun tumpukan A 2
D Menuangkan beton dan memasang rangka A, B 4
E Membangun pembakar temperatur tinggi C 4
F Memasang sistem kendali polusi C 3
G Membangun alat pencegah polusi udara D, E 5
H Pemeriksaan dan pengujian F, G 2

Tentukan waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan diagram jaringan kerja !











Setelah diagram jaringan kerja tergambar, maka langkah selanjutnya adalah menentukan berapa lama waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur yang memiliki waktu terlama diantara jalur-jalur yang lain di dalam diagram jaringan kerja.

Berdasarkan gambar tersebut, maka kita uraikan terlebih dahulu jalur-jalur yang ada dan kita jumlahkan waktu penyelesaiannya. Kemudian kita pilih yang memiliki jalur terlama.
1. Jalur A-C-F-H = 2+2+3+2 = 9 minggu
2. Jalur A-D-G-H = 2+4+5+2 = 13 minggu
3. Jalur A-C-E-G-H = 2+2+4+5+2 = 15 minggu
4. Jalur B-D-G-H = 3+4+5+2 = 14 minggu

LATIHAN
Suatu perusahaan akan melakukan pembangunan dengan urut-urutan pekerjaan sebagai berikut.
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan Waktu (bulan)
A - 2
B A 5
C B 1
D B 10
E C 3
F C 6
G D 8
H E,F 5
I G,H 7

Gambarkan diagram jaringan kerja dan tentukan jalur kritisnya. Berapa lama proyek dapat diselesaikan?