Senin, 24 Oktober 2016

kabayan sekolah lagi: TUGAS 3 MANAJEMEN OPERASI

kabayan sekolah lagi: TUGAS 3 MANAJEMEN OPERASI: Tugas 3 Jawaban : 1. Pentingnya dalam pemilihan lokasi yang tepat, bagi bisnis yang dilaksanakan, karena : pemilihan lokasi yang tepa...

TUGAS 3 MANAJEMEN PEMASARAN

TUGAS 3


1. Ada 3 tipe penerapan harga berdasarkan biaya dalam anggarannya, yaitu mark up pricing, variable cost pricing dan break-even pricing. Jelaskan ketiga tipe tersebut dan berikan contohnya!
-Mark up pricing:
Yaitu dengan cara menjumlah seluruh biaya yang diperlukan dalam proses produksi, kemudian menentukan persentase markup untuk menutup biaya dan memperoleh keuntungan yang diharapkan. Jadi harga ditetapkan dengan cara menambahkan persentase markup pada total biayanya. Sedangkan persentase markup dapat dihitung dengan rumus berikut:

Persentase Markup = Harga Jual – Total Biaya
Harga Jual
Misal, sebuah perusahaan alat pemanas nasi atau majic jar memiliki total biaya sebesar
Rp 250.000 per unit dengan harga jual ditetapkan Rp 200.000 per unit. Maka markup-nya sebesar Rp 50.000 per unit dan persentase mark up sebesar 20 persen.

Persentase Markup = 250.000 – 200.000 = 20%
250.000

- Variable cost pricing
Penetapan harga biaya variabel ini didasarkan pada suatu ide bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat dipakai untuk menentukan harga minimum yang dapat dikuasai. Penetapan harga biaya variabel ini sering dijumpai dalam situasi dimana biaya tetap merupakan bagian yang besar dalam biaya total. Perusahaan angkutan kereta api dan perusahaan penerbangan adalah dua contoh industri yang memerlukan biaya tetap tinggi dan sering memakai penetapan harga biaya variable untuk meningkatkan volumenya. Sebagai contoh, mereka sering memberikan reduksi kepada anak-anak sekolah atau rombongan tertentu.

- Break-Even Pricing (Analisis Pulang Pokok)
Yaitu metode untuk menentukan jumlah unit barang yang harus dijual sehingga total pendapatan yang diperoleh sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Perama-tama perlu dientukan margin kontribusi yaitu selisih antara harga dengan biaya vatiabel per unit. Sedangkan titik mpas diperoleh dengan perhitungan rumus berikut.

BEP = Biaya Tetap
Harga –Biaya Variabel per unit

Misal, sebuah baju dijual dengan harga Rp 50.000. Total biaya tetapnya adalah Rp 50 juta, sedangkan biaya variabelnya adalah Rp 25.000. Maka unit barang yang harus dijual adalah
BEP = 50 juta / (50.000 – 25.000) = 2000 unit baju.
Dengan demikian untuk mendapatkan titik pulang pokok, perusahaan harus menjual baju sebesar 2000 unit.
2. Dalam menentukan saluran distribusi, apakah menentukan market terlebih dahulu, ataukah menentukan jenis barangnya? Apakah metode yang dipilih berpengaruh terhadap harga?
Dalam saluran distribusi menentukan jenis barang(produk) bagian bauran pemasaran lalu menentukan market/pasar. Adapun secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi saluran distribusi antara lain:
a. Produk (Product)
Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan dengan produk. Pengertian produk dalam arti luas adalah mencakup segala yang dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan segala kebutuhan atau keinginan. Kata produk menunjukkan suatu keterkaitan dengan objek fisik yang nyata seperti rnobil, pesawat televisi atau minuman ringan.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi produk (barang) ini antara lain :
1. Ni1ai unit
Jika nilai unit dari barang yang dibuat relatif rendah maka produsen cenderung akan menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Tetapi sebaliknya jika nilai unitnya tinggi maka saluran distribusinya langsung atau tidak Iangsung.
2. Besar dan berat barang
Manajemen harus mempertimbangkan ongkos dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besax dibandingkan nila.i barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan maka sebagain beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi perantar ikut menanggung sebagian dari ongkos angkut.
3. Mudah rusaknya barang
Jika. barang yang dibuat mudah rusak maka perusahaan tadak perlu menggunakan tempat penyimpanan sehingga harus dipilih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik.
4. Sifat teknis
Distribusi biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri, dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknik penggunaan dan pemeliharaannya. Juga harus dapat memberikan pelayanan yang baik sesudah maupun sebelum penjualan.

5. Barang standart dan pesanan
Jika barang yang dijual merupakan barang yang standart maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.
6. Luasnya produk line
Jika perusahaan hanya membuat satu barang saja maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik, tetapi jika macam barangnya banyak maka perusahaan dapat menjual langsung kepada penyalur.

b. Pasar (Market)
Karena seluruh distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah :
1) Konsumsi atau pasar industri
Apabila pasarnya berupa pasar industri maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industri perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
2) Jumlah pembeii potensial
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat atau mengadakan penjulan secara langsung kepada sipemakai.
3) Konsentrasi pasar secara geografis
Pada konsentrasi pasar secara geografis memerlukan tindakan alternatif tentang penyebaran persediaan, yaitu:
- Konsentrasi pada lokasi dekat pabrik atau lokasi sentral lainnya.
- Konsentrasi pada penyebaran di beberapa tempat distribusi berlokasi dalam atau lebih dekat kepasar-pasar utama.
- Konsentrasi pada persediaan dalam jumlah di beberapa pusat industri dan pendistribusian kembali kepada sejumlah besar tempat distribusi atau tersebar di daerah pasar.
4) Jumlah pesanan
 Oplah penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat dipengaruhi terhadap saluran yang dipakai. Jika saluran yang dipakai oleh industri tidak besar atau relatif kecil, maka dapat menggunakan distribusi industri.
5) Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Yang termasuk kebiasaan membeli antara lain:
 Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
 Tertariknya pembelian dengan kredit.
 Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali.
 Tertariknya pada pelayanan penjual.

Metode yang dipilih perusahaan dalam menetapkan harga yaitu dengan mengadakan pendekatan terhadap biaya, penawaran-permintaan, dan konsumen.Metode tersebut berpengaruh terhadap harga.

3. Pada saluran distribusi, terdapat tingkat saluran, seperti saluran nol tingkat (direct marketing channel), saluran 2 tingkat dan saluran 3 tingkat. Jelaskan ketiga jenis saluran distribusi tersebut dan berikan contohnya!
Saluran Untuk Produk Konsumen
Saluran pemasaran untuk produk konsumen terdiri dari:
• Saluran distribusi langsung (nol tingkat), yaitu saluran pemasaran dimana seorang produsen langsung menjual ke pemakai akhir. Cara yang dilakukan antara lain melalui penjualan dari pintu ke pintu, arisan ibu-ibu, pemesanan lewat telepon, email atau online, penjualan lewat teve, dan melalui toko-toko yang dimiliki produsen sendiri.
• Saluran distribusit satu tingkat, yaitu hanya ada satu perantara pemasaran di antara produsen dan konsumen. Ada dua alternatif dalam saluran satu tingkat, yaitu:
1) produsen → pengecer → konsumen;
2) produsen → pedagang besar → konsumen
• Saluran distribusi dua tingkat, yaitu ada dua perantara pemasaran di antara produsen dan konsumen. Jadi produsen menjual produknya ke pedagang besar, yang pada gilirannya menjuanya ke berbagai pengecer, sebelum sampai ke konsumen akhir. Ilustrasinya yaitu: produsen → pedagang besar → pengecer → konsumen.
Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.


TUGAS 2 MANAJEMEN PEMASARAN

Nama: Westri W.
NIM : 021518064
Tugas 2
Manajemen Pemasaran


1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan produk baru sbb :
- Tahap Pencairan dan Penyaringan Ide tentang Produk Baru
Tahap penyaringan ini dilakukan setelah tahap pencarian di mana berbagai macam ide tentang produk itu tersedia. Jadi, tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai sumber. Adapun sumber informasi atau ide dapat berasal dari: manajer perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, pelanggan atau dari lembaga lain
- Tahap Analisis Bisnis
Tahap kedua di dalam pengembangan produk baru adalah tahap analisis bisnis. Dalam tahap ini, dilakukan suatu studi mendalam tentang kemampuan laba potensial dari ide produk baru. Adapun tujuan dari analisis bisnis ini adalah meninggalkan usaha yang tidak menguntungkan sebelum biaya pengembangan dan pengujian pasar dikeluarkan.
- Tahap Pengembangan
Biasanya dalam tahap pengembangan dan pengujian ini tercakup beberapa kegiatan, yaitu:
1) pengujian konsep,
2) penilaian laboratorium,
3) mengadakan tes kesukaan konsumen, dan
4) operasi pabrik percontohan
- Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan.Termasuk dalam tahap pengujian ini adalah:
1) pengujian tentang konsep produk,
2) pengujian terhadap kesukaan konsumen,
3) penilaian laboratoris,
4) tes penggunaannya, dan
5) operasi pabrik percontohan (pilot plant).
- Tahap Komersialisasi
Tahap selanjutnya dalam proses pengembangan produk ini adalah memperkenalkan produk baru kepada para penyalur dan kemudian kepada pembeli akhir produk tersebut.

2. Perbedaan produk baru dengan inovasi produk sbb :
Produk baru dapat didefinisikan sebagai barang dan jasa yang pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh sebuah perusahaan.
- Produk yang betul-betul baru, tidak ada produk substitusinya.
Misalnya: obat kanker. Dalam kriteria ini termasuk pula produk-produk yang
penggantiannya sangat berbeda, misalnya tenaga nuklir menggantikan tenaga air dan disel untuk tenaga listrik.
- Produk yang sama jenisnya, dengan model baru. Sebagai contoh: mobil model tahun yang akan datang.
- Produk tiruan yang baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar.
Misalnya: alat penyimpan data (flash disc) yang sekaligus dapat memutar lagu (MP3).

Sedangkan menurut( Sofyan Assauri : 1990) adalah:
“Pengembangan produk merupakan kegiatan atau aktifitas yang di lakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahaan suatu produk ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar”
Definisi inovasi produk/ barang dan jasa( Crawford Dan De Benedetto 2000)
Adalah Inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi disegala proses fungsional atau kegunaannya.Jadi, Inovasi bukanlah sebuah konsep dari suatu ide baru atau penemuan baru tetapi inovasi merupakan gabungan dari semua proses- proses tersebut. ( Dalam Kotler, 2002)

3. Apakah produk lama yang telah di inovasi disebut produk baru ? Kenapa? Berikan contonya!
Menurut Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan perusahaan adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan pada produk yang sudah ada (improvements in revisions to existing products). Produk yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini produk baru bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi 30% dari semua produk yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai produk yang dipandang paling berhasil. Jadi produk lama yang telah di inovasi merupakan produk baru.
Contohnya Inovasi dispenser air minum kemasan galon.
Ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan dengan produk ini adalah pelanggan kesulitan saat menaikkan dan menuangkan galon air minum ke atas dispenser. Ibu-ibu harus menunggu suami pulang kerja dulu untuk menaikkan galon ke atas dispenser. Ketidaknyamanan ini nampaknya sudah dibaca oleh beberapa produsen dispenser air minum galon, sehingga keluarlah produk-produk dispenser hasil inovasi terbaru. Berikut contoh produk inovasi tersebut.
- Dispenser galon di bawah (Bottom Load Dispenser).
Dengan dispenser ini, tidak direpotkan lagi untuk mengangkat galon ke atas dispenser. Cukup buka tutup galon + segelnya, masukkan pipa dari pompa, tekan dan kunci rapat dan dorong galon ke dalam. Selesai. Pilihan airnya pun sama, panas - biasa - dan dingin. Sayangnya harganya masih terbilang mahal dibanding dispenser biasa. Mungkin karena belum banyak merk yang beredar.

4. Strategi penetapan tawaran yang dapat dilakukan pada saat masa kematangan sbb :
Tahap kedewasaan dibagi menjadi tiga, yaitu tahap kedewasaan yang meningkat, stabil, dan tahap kedewasaan yang menurun. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar adalah dengan modifikasi pasar, modifikasi produk, serta modifikasi bauran pemasaran.
- Modifikasi pasar dapat dilakukan dengan mencari pembeli dan segmen pasar baru, menaikkan penggunaan, dan memperbaiki kembali posisi merek.
- Modifikasi produk dilakukan dengan perbaikan kualitas, tampilan fisik (feature), dan perbaikan style atau corak.
- Modifikasi bauran pemasaran misalnya dengan menurunkan harga dan promosi yang lebih agresif serta mengalihkan jalur distribusi yang lebih menguntungkan.

5. Strategi pemasaran dalam memposisikan tawaran suatu produk dalam tahap kemunduran sbb :
Pada tahap ini, penjualan produk mulai menurun hingga menghilang dari pasaran. Penurunan penjualan bisa lambat atau cepat. Penjualan dapat jatuh sampai nol atau bertahan di tingkat rendah. Penurunan penjualan ini disebabkan antara lain oleh perkembangan teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya persaingan dalam negeri dan luar negeri.
Terdapat beberapa strategi yang dapat ditempuh pada tahap ini, yaitu:
 Meningkatkan investasi perusahaan (untuk mendominasi atau memperkuat posisi persaingannya) melalui meningkatkan upaya – upaya variabel bauran pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laba ,mengalihkan produk tersebut ke segmen passar yang baru dan menemukan dan mempromosikan penggunaaan baru produk tersebut.
 Mempertahankan tingkat investasi perusahaan sampai ketidakpastian tentang industri itu terselesaikan
 Melepaskan bisnis itu secepatnya dengan menjual asetnya sehingga mendapatkan keuntungan.



TUGAS 1 MANAJEMEN PEMASARAN

TUGAS 1
Manajemen Pemasaran

Saudara2 mahasiaswa/i, berikut adalah soal Tugas 1. Harap dikrjakan berdasarkan teori dan konsep yang sudah disampaikan dalam BMP dan Inisiasi 1, 2, dan 3. Selamat Mengerjakan.

1.Coba Anda identifikasikan konsep inti pemasaran, masing-masing dengan penjelasan singkat! Bagaimana kedudukan dan peran pemasaran untuk saat ini dan di masa yang akan datang dibandingkan dengan fungsi bisnis lainnya!
2.Sebutkan 4 peran segmentasi pasar dalam pemasaran!
3.Jelaskan segmentasi pasar berdasarkan kepuasan!
4.Sebutkan 8 fungsi sikap konsumen!
5.Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen!
6.Sebutkan 5 tinggi rendahnya status seseorang menurut Talcott Person!
7.Jelaskan pembagian kelas sosial berdasarkan status sosial!
8. Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh individu terhadap perilaku konsumen

Jawaban:
1. Konsep inti pemasaran diantaranya adalah:
• Target market and segmentation
Pasar bersifat heterogen. Maka pasar dapat ditentukan berdasarkan segmentasi dan pasar sasaran.
Segmentasi ialah pengelompokkan pasar berdasarkan variable segmentasi menjadi kelompok-kelompok homogen.
Targeting ialah menetapkan pasar (pasar sasaran).
• Needs, wants, and demands
Kebutuhan manusia meliputi:
Kebutuhan fisik seperti pangan, pakaian, pakan.
Kebutuhan social seperti perasaan memiliki
Kebutuhan pribadi seperti pengetahuan dan ekspresi diri
Keinginan yang didukung dengan daya beli, maka dapat dikatakan demand. Tidak semua keinginan dapat menjadi demand jika tidak didukung dengan daya beli.
• Product and services
Produk ialah sesuatu yang dapat ditawarkan dan dijula ke pasar. Maka sesuatu tersebut harus dikelola dan dikembangkan karena akan dijual di pasar.
Untuk sekarang, hal yang dapat dijual atau yang dibutuhkan konsumen ialah:
1. Goods
2. Services
3. Idea
4. Information
5. Experience
6. Person
7. Place
8. Organization
• Value and satisfaction
Nilai adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya. (kotler & keller, 2006:10)
Kedudukan dan peran pemasaran saat ini dan masa yang akan datang sangat penting bagi perusahaan karena konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepadan pasar sasaran yang terpilih.
2. Empat peran segmentasi pasar dalam pemasaran sbb:
- Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
- Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
- Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
- Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

3. Segmentasi pasar berdasarkan kepuasan sbb:
Kepuasan konsumen adalah perasaan puas setelah telah mengkonsumsi suatu produk tertentu. Kepuasan konsumen terbagi menjadi dua yaitu kepuasan fungsional dan kepuasaan psikologikal. Kepuasaan fungsional adalah kepuasaan yang diperoleh akibat dari fungsi pemakaian suatu produk tertentu sedangkan kepuasan psikologikal adalah kepuasan yang di peroleh akibat dari atribut tertentu yang tidak kelihatan seperti perasaan bangga dll.
Kepuasan pelanggan sebenarnya adalah kunci utama untuk meraih keuntungan maksimal serta untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan, namun jika kepuasan pelanggan itu tidak terpenuhi maka produk – produk yang diproduksi akan sulit untuk dipasarkan. Salah satu cara dalam konsep dasar pemasaran adalah segmentasi pasar.
Segmentasi pasar sendiri sebenarnya sangat berkaitan erat dengan upaya memaksimalkan kepuasaan. Hal ini dikarenakan kebutuhan pasar atau konsumen sendiri telah dikelompokkan dari yang tadinya heterogen menjadi homogen. Sehingga kegiatan pemasaran menjadi lebih terfokus dan target pasarnya pun jelas.

4. Delapan fungsi sikap konsumen
Sikap mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan manusia menuju obyek yang menyenangkan atau menjauhi obyek yang tidak menyenangkan. Hal ini mendukung konsep utilitarian mengenai maksimasi hadiah atau penghargaan dan minimisasi hukuman.
2. Fungsi Pertahanan Diri
Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri terhadap ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri.
3. Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah ditampakkan.
4. Fungsi Pengetahuan
Manusia membutuhkan suatu dunia yang mempunyai susunan teratur rapi, oleh karena itu mereka mencari konsistensi, stabilitas, definisi dan pemahaman dari suatu kebutuhan yang selanjutnya berkembanglah sikap ke arah pencarian pengetahuan.
5. Fungsi Utilitarian
Mengacu pada ide bahwa orang mengekpresikan perasaan untuk memaksimalkan hukuman yang mereka terima dari orang lain.
6. Fungsi pembelaan ego
Fungsi sikap sebagai pembela ego adalah melindungi orang dari kebenaran mendasar tentang diri sendiri atau dari kenyataan kekejaman dunia luar.
7. Fungsi pembelaan ego atau fungsi pertahanan harga diri
Adalah mekanisme pembelaan orang fanatik yang tidak mau mengakui kegelisahan diri mereka yang paling mendasar.
8. Fungsi nilai ekspresif/fungsi identitas social
mengacu pada bagaimana seseorang mengekpresikan nilai sentral mereka kepada orang lain

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Keputusan beli yg dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, yg dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Stimulus atau kekuatan-kekuatan lingkungan, mencakup :
a. Budaya.
Kotler & Heskett (1992), mengutip dari American Heritage Dictionary, mengemukakan bahwa budaya sebagai totalitas pola perilaku yg diteruskan secara sosial, seni, keyakinan, institusi & semua produk-produk lain dari pekerjaanmanusia & karakteristik pikiran dari suatu masyarakat atau populasi.Sedangkan dalam konteks pemasaran, budaya merupakan jumlah nilai-nilai, ide, artifak & simbol bermakna yg lain yg membantu individu utk berkomunikasi, menyimpulkan & mengevaluasi sebagai anggota masyarakat (Blackwell dkk, 2006).
b. Sub-budaya (budaya dalam budaya). Merupakan suatu segmen dari suatu budaya yg lebih besar yg anggota-anggotanya memiliki pola perilaku tertentu (Hawkins dkk, 2007). Terjadinya pola perilaku tertentu pada anggota-anggota kelompok sub-budaya disebabkan oleh perkembangan sosial secara historis dari kelompok tersebut disamping juga situasi yg ada.
c. Kelas sosial. Merupakan kelompok orang-orang dengan tingkatan prestis, kekuasaan & kemakmuran yg sama & juga memiliki sejumlah keyakinan, sikap & nilai-nilai yg terkait dalam cara berpikir & berperilaku (Zaltman & Wallendorf, 1983). Kelas sosial sering dapat diasosiasikan dengan sistem nilai yg spesifik yg cenderung menimbulkan pola gaya hidup yg spesifik, yg mengarah ke pola konsumsi yg spesifik. Dalam hal ini, kelas sosial sangat bermanfaat sebagai satu basis segmentasi utk beberapa jenis produk.
d. Kelompok referensi. Adalah sebuah kelompok yg dijadikan acuan oleh konsumen dalam pembentukan nilai-nilai & perilaku mereka (Wilkie, 1994). Kelompok referensi dapat bersifat formal, informal atau besar, kecil.
e. Keluarga; keluarga bertindak sebagai acuan dalam pembentukan keyakinan, sikap, nilai-nilai & perilaku. Pengaruh keluarga sangat penting, salah satunya adalah sosialisasi konsumen, yg merupakan proses dengan mana para pemuda mencari keterampilan, pengetahuan & sikap yg membantu mereka berfungsi sebagai konsumen. Setiap anggota keluarga mempunyai pengaruh yg berbeda-beda. Perbedaan tersebut bergantung pada karakteristik produk & keluarga. Mengenai siapa yg melakukan pembelian, akan mempengaruhi kebijakan pemasaran perusahaan dalam hal produk yg ditawarkannya, saluran distribusinya, harganya & promosinya.
f. Faktor-faktor situasional; disebut juga situasi sosial, juga mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Perlu diperhatikan oleh pemasar bahwa satu produk mungkin dibeli dalam satu situasi sosial & produk lainnya dibeli dalam situasi sosial yg lain.
g. Nilai-nilai, norma & peran sosial; nilai sosial adalah tujuan-tujuan yg dipandang penting oleh suatu masyarakat & menggambarkan ide-ide bersama dalam suatu budaya tentang cara-cara bertindak yg diinginkan (Zimund & D’Amico, 1996). Norma adalah aturan-aturan yg menunjukkan apa yg benar & apa yg salah, yg dapat diterima atau yg tidak dapat diterima oleh orang lain dalam masyarakat (Solomon & Stuart, 1997).Peran merupakan pola perilaku spesifik yg diharapkan oleh seseorang dalam suatu posisi (Mowen, 1995).
h. Variabel-variabel bauran pemasaran; yaitu produk, harga, distribusi & promosi juga memberikan pengaruh pada keputusan pembelian konsumen.

2. Faktor-faktor individual, mencakup :
a. Persepsi; didefinisikan sebagai suatu proses yg dilakukan oleh konsumen utk memilih, mengorganisasikan & menginterpretasikan rangsangan-rangsangan utk membuatnya bermakna (Assael, 2004). Sedangkan masukan informasi merupakan sensasi yg diterima melalui pandangan, cita rasa, pendengaran, penciuman & sentuhan. Pada prinsipnya, persepsi adalah bagaimana kita melihat dunia di sekitar kita & bagaimana kita mengenali bahwa kita mempunyai masalah konsumsi.
b. Motivasi; didefinisikan sebagai aktivitas ke arah tujuan (kinnear dkk, 1995). Sedangkan motivasi konsumen adalah dorongan utk memuaskan, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis melalui pembelian & konsumsi produk (Blackwell dkk, 2006). Motif didefinisikan sebagai dorongan umum yg membatasi kebutuhan konsumen & mengarahkan perilaku mereka ke arah pemenuhan kebutuhan tersebut (Assael, 2001). Pada umumnya, konsumen menggunakan kriteria-kriteria manfaat yg dipengaruhi secara langsung oleh motif, dalam mengevaluasi merek.
c. Pembelajaran; proses ini terjadi apabila pembeli ingin menanggapi & memperoleh suatu kepuasan atau sebaliknya terjadi apabila pembeli merasa dikecewakan oleh produk yg kurang baik. Pembelajaran merupakan perubahan-perubahan yg terjadi dalam perilaku seseorang yg diakibatkan oleh pengalamannya (Kinnear dkk, 1995).
d. Sikap & keyakinan; merupakan faktor yg ikut mempengaruhi persepsi & perilaku beli konsumen. Sikap positif atau negatif terbentuk atas dasar persepsi kita terhadap suatu produk& proses pembelajaran baik dari pengalaman ataupun dari yg lain. Sikap merupakan kecenderungan yg terpelajari utk menanggapi sebuah obyek atau golongan obyek dalam cara yg terbaik atau kurang baik secara konsisten (Allport, 1935). Sedangkan keyakinan merupakan pernyataan yg menunjukkan probabilitas subyektif seseorang bahwa sebuah obyek itu mempunyai karakteristik tertentu (Fishbein & Ajzen, 1975).
e. Kepribadian; didefinisikan sebagai cara mengorganisir & mengelompokkan konsistensi-konsistensi tentang reaksi seseorang terhadap situasi (Lamb dkk, 196). Kepribadian merupakan pola sifat psikologis individu yg dapat mempengaruhi cara seseorang dalam menanggapi situasi-situasi dalam lingkungannya.
f. Pengalaman; dapat diperoleh dari semua perbuatannya di masa lalu atau dapat dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman. Penafsiran & peramalan proses pembelajaran konsumen merupakan kunci utk mengetahui perilaku belinya.
g. Konsep diri; merupakan persepsi, keyakinan & perasaan tentang dirinya sendiri (Bovee dkk, 1995). Dengan kata lain, konsep diri merupakan cara bagi konsumen utk melihat dirinya sendiri & pada saat yg sama ia mempunyai gambaran tentang diri konsumen lain. Konsep diri dibagi menjadi 2, yaitu: konsep diri yg sesungguhnya (real self), & konsep diri yg ideal (cara yg dicita-citakan utk melihat dirinya sendiri, disebut juga ideal self). Satu komponen penting dalam konsep diri adalah citra bodi (body image), yaitu persepsi tentang ketertarikan segi fisik diri seseorang.
h. Gaya hidup; merupakan modus hidup, seperti yg ditunjukkan oleh aktivitas, minat & opini seseorang (Assael, 2004), atau bagaimana seseorang hidup (Hawkins dkk, 2007). Dengan kata lain, gaya hidup merupakan pola seseorang utk mencapai tujuan hidup, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu & uangnya. Ukuran kuantitatif gaya hidup (psikografis), menggambarkan upaya utk “berada di benak konsumen” & menemukan apa yg sesungguhnya dipikirkan orang tentang bagaimana mereka menjalani hidup.
6. 5 tinggi rendahnya status seseorang menurut Talcott Person
Talcott Parsons menyebutkan lima kriteria tinggi rendahnya status seseorang, yaitu:
1) Kriteria kelahiran: meliputi faktor ras, jenis kelamin, kebangsawanan, dan sebagainya.
2) Kriteria kualitas pribadi : meliputi kebijakan, kearifan, kesalehan, kecerdasan, usia dan sebagainya.
3) Kriteria prestasi : meliputi kesuksesan usaha, pangkat dalam pekerjaan, prestasi belajar, prestasi kerja, dan sebagainya.
4) Kriteria pemilikan: meliputi kekayaan akan uang dan harta benda.
5) Kriteria otoritas : yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain tersebut bertindak seperti yang diinginkan.
7. Pembagian kelas sosial berdasarkan status sosial
a. Kelas atas
b. Kelasa menengah atas
c. Kelas menengah
d. Kelas pekerja
e. Kelas bawah
8. Yang dimaksud pengaruh individu terhadap perilaku konsumen sbb:
Pengaruh individu dalam perilaku konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi acuan seorang konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian. Setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam menkonsumsi suatu barang atau jasa, namun adakalanya seorang individu dapat mempengaruhi individu lainnya dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa.



Jumat, 21 Oktober 2016

TUGAS 3 EKMON

TUGAS 3


1. APA HUBUNGAN ANTARA PAJAK DAN TINGKAT KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEBIJAKAN FISKAL.

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variabel-variabel berikut:
• Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
• Pola persebaran sumber daya
• Distribusi pendapatan



2. SIAPAKAH YANG MEMPUNYAI HAK OTORISASI MONETER? DAN APA PERANNYA DALAM PEREKONOMIAN?

Kebijakan moneter biasanya dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral atau untuk Indonesia Bank Indonesia yang menurut undang-undang keberadaannya adalah independen. Seringkali Bank Sentral disebut sebagai otoritas moneter, karena dengan sifat independen tersebut Bank Indonesia mempunyai wewenang melakukan pengendalian uang yang beredar untuk maksud tertentu. Oleh karenanya perlu diketahui apa fungsi dan dari lembaga otoritas moneter tersebut.
Otoritas moneter adalah lembaga yang melaksanakan pengendalian moneter dengan fungsi:
1. Mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal sebagai alat pembayaran yang sah
2. Memelihara dan menjaga posisi cadangan devisa
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bank-bank
4. Memegang kas pemerintah

3. APA MANFAAT DARI KURVA IS LM?
Analisis yang menjelaskan mengenai hubungan antara uang, suku bunga, dan kegiatan perekonomian sering disebut dengan analisis IS-LM
Kurva IS adalah sebagai berikut:
1. Kurva IS merupakan perpaduan antara suku bunga dan tingkat pendapatan di mana kondisi pasar barang dalam keadaan ekuilibrium.
2. Kurva IS miring secara negatif karena kenaikan suku bunga akan mengurangi pengeluaran investasi yang direncanakan sehingga mengurangi permintaan agregat dan selanjutnya menurunkan tingkat pendapatan ekuilibrium.
3. Semakin kecil multiplier dan semakin kurang sensitif pengeluaran investasi terhadap perubahan suku bunga, kurva IS akan semakin curam.
4. Kurva IS akan bergeser oleh adanya perubahan pengeluaran otonom.
Kenaikan pengeluaran otonom termasuk pengeluaran pemerintah akan menggeser kurva IS ke kanan.

Pasar barang sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan investasi. Hubungan antara suku bunga, investasi dan keseimbangan pendapatan nasional. Ketika suku bunga tinggi, tingkat investasi rendah, sebaliknya pengurangan suku bunga akan meningkatkan investasi. Perubahan tingkat suku bunga (i) akan mempengaruhi perubahan tingkat investasi dan selanjutnya akan mempengaruhi perubahan pengeluaran agregat sehingga terjadi keseimbangan pendapatan nasional yang baru. Kemiringan kurva IS dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: (1) Efek sensitivitas investasi terhadap perubahan suku bunga dan (2) kecondongan menabung marginal dan kecondongan perpajakan marginal.

Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan nasional yang terjadi di pasar uang. Teori yang mendasari pembentukan kurva LM adalah teori preferensi likuiditas, di mana teori ini menyatakan tingkat bunga adalah faktor yang sangat menentukan keinginan seseorang untuk memegang uang. Alasannya adalah tingkat bunga merupakan biaya peluang (opportunity cost) karena dengan memegang uang berarti seseorang akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bunga dari deposito atau obligasi.

TUGAS 2 EKMON

Nama : Westri W.
NIM : 021518064

Tugas 2 Ekonomi Moneter

1. Apa penyebab pada saat kondisi nilai tukar rupiah menurun, pemerintah menurunkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat?

Jawab:

(1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa:

• Kenaikan harga migas di luar negeri
• Meningkatnya bantuan luar negeri
• Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang
• Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok
• Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel
(2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini :

• Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan
• Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak
• Pencabutan program subsidi BBM
• Kenaikan harga BBM yang mencolok
• Kenaikan tarif listrik
(3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain:

• Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi
• Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis
• Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja
• Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional
(4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya:

• Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya.
• Pemberian bonus prestasi perusahaan
• Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.
Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat struktur industri yang sedikit mengandung local content.

Untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, Bank Indonesia(bank sentral) sebagai otoritas moneter diberikan beberapa wewenang dalam melakukan tugasnya. Dengan merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar dapat mendukung pencapaian tujuan kestabilan nilai uang tidak boleh dilakukan secara fleksibel. Hal ini akan mempersulit dan menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terkendala dan lesu jika Bank Indonesia terlalu intervensi dalam hal pengendalian jumlah uang beredar.

Sebaliknya, pengendalian uang beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar karena akan menyebabkan tidak terpeliharanya kestabilan nilai uang, yang akan mendorong merosotnya kepercayaan masyarakat dan mempersulit perencanaan bisnis para pengusaha


2. Apa pengaruh tingkat suku bunga dan investasi?

Jawab:

Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga dibedakan menjadi dua, suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah tingkat bunga (rate) yang dapat diamati di pasar. Sedangkan suku bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya setelah suku bunga nominal dikurangi dengan laju inflasi yang diharapkan. Tingkat suku bunga juga digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga tinggi dimana jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak sehingga konsumsi masyarakat tinggi akan diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan tingkat suku bunga tinggi yang diharapkan kemudian adalah berkurangnya jumlah uang beredar sehingga permintaan agregat pun akan berkurang dan kenaikan harga bisa diatasi
Pengaruh tingkat suku bunga dengan investasi adalah yaitu ketika tingkat suku bunga naik, maka investasi akan berkurang dan demikian sebaliknya jika tingkat suku bunga turun maka investasi akan bertambah. Perubahan tingkat suku bunga (i) akan mempengaruhi perubahan tingkat investasi dan selanjutnya akan mempengaruhi perubahan pengeluaran agregat sehingga terjadi keseimbangan pendapatan nasional yang baru.Tetapi pengaruh tingkat suku bunga terhadap investasi tidak terlalu besar masih dipengaruhi oleh faktor lain selain tingkat suku bunga. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat suku bunga berhubungan negatif dengan kegiatan investasi benar akan tetapi tidak berlaku lagi di masa sekarang ini. Kegiatan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga akan tetapi dipengaruhi oleh faktor lain seperti situasi politik dan keamanan dalam negeri, keadaan ekonomi (inflasi, kondisi nilai tukar, infrastruktur) , ketidakpastian hukum, dan pergantian kepemimpinan negara dan pejabat yang terkait. Selain itu perubahan tingkat suku bunga hanya berpengaruh pada investor domestik akan tetapi investor asing dipengaruhi oleh faktor eksternal.


3. Bagaimanakah praktek inflasi jika dilihat dari adanya tekanan permintaan?

Jawab:

Demand pull inflation

Penyebab demand pull inflation karena adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu akan menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas di pasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, dan aksi spekulasi yang terj adi di sektor industri keuangan.
Faktor-faktor Produksi :
1. Alam.
2. Tenaga kerja.
3. Modal.
4. Kewirausahaan. Sektor-sektor produksi :
- Primer.
- Sekunder.
- Tersier.
- Publik.
- Swasta.
- Konsumsi.
- Investasi.


4. Bagaimanakah praktek inflasi jika dilihat dari adanya dorongan biaya?

Jawab:

Inflasi desakan biaya (cost push inflation)

Inflsi yang terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya rnasalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan), bencana alam, cuaca, kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi terse but, dan aksi spekulasi, sehingga memicu kelangkaan produksi. Begitu juga apabila masalah yang sama terjadi pada distribusi, dirnana infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan dua hal, yaitu: kenaikan harga (misalnya bahan baku) dan kenaikan upah, misalnya kenaikan gaji PNS sehingga akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang
Usaha untuk meredam inflasi yang diakibatkan cost push inflation yang dilakukan dengan mengurangi agregat demand, yaitu
- Menaikkan pajak merupakan salah satu cara untuk meredam inflasi yang diakibatkan cost push inflation yang dilakukan dengan mengurangi agregat demand,
- Kebijakan kedua adalah menekan pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah sedikit demi sedikit dikurangi agar nantinya masyarakat menjadi semakin mandiri. Pengeluaran pemerintah yang semakin kecil akan mengakibatkan masyarakat semakin menjadi efisien.
- Kebijakan ketiga adalah mengurangi ekonomi biaya tinggi. Dengan melakukan deregulasi -deregulasi dalam perizinan serta kemudahan dalam pendistribusian barang dapat mengakibatkan harga barang menjadi turun atau paling tidak tetap, sehingga perekonomian tidak berada dalam keadaan inflasi.

TUGAS 1 EKMON

Nama : Westri W.
Nim : 021518064
TUGAS 1
Ekonomi Moneter
1. Jelaskan fungsi uang dalam kegiatan perekonomian.
2. Jelaskan usaha yang dijalankan oleh Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
3. Jelaskan perbedaan teori permintaan uang menurut Teori Klasik dan Keyes.

Jawaban:
1. Fungsi Uang dalam kegiatan perekonomian sebagai berikut:
1. Uang sebagai alat tukar-menukar (medium of exchange). Dalam sistem pertukaran barter, uang mensyaratkan adanya double coincidence. Dengan adanya "uang" yang diterima secara umum sebagai alat tukar, maka syarat double coincidence tersebut menjadi tidak relevan lagi.
2. Uang sebagai satuan nilai (measure of value). Dalam fungsinya uang sebagai satuan pengukur nilai, maka setiap barang yang dipertukarkan dapat dinilai dengan satuan uang tertentu. U ang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang danjasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besamya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. U ang juga dipakai untuk menentukan harga barang/j as a. Sebagai alat satuan hi tung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran barang.
3. Uang sebagai standar atau ukuran pembayaran yang tertunda (standard for deferred payments).
4. Uang sebagai alat penyimpan nilai dan kekayaan (store of value and store of wealth). Sebagai penyimpan nilai atau kekayaan, uang digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang danjasa di masa mendatang.
2. Usaha yang dijalankan oleh Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
- Bank Umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah(dual bank system).
Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Karakteristik sistern perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi basil memberikan alternatif sistern perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi altematif sistern perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

- Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

3. Perbedaan teori permintaan uang menurut Teori Klasik dan Keyes.
Teori Kuantitas (Quantity Theory) uang adalah teori ekonomi mengenai permintaan uang (demand for money). Teori kuantitas tergolong sangat tua namun masih memadai dengan keadaan saat ini. Teori kuantitas uang membahas penyebab utama terjadinya perubahan nilai uang atau tingkat harga.
Teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang beredar. Seperti halnya benda-benda ekonomi lainnya (ingat, bahwa uang juga merupakan barang ekonomi), bertambahnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Menurunnya nilai uang sama artinya dengan naiknya tingkat harga. Menurut teori kuantitas uang, bertambahnya jumlah uang yang beredar cenderung mengakibatkan naiknya tingkat harga (inflasi), dan sebaliknya.
a. Pendekatan persamaan Irving Fisher
Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan uang yang diterima oleh penjual. Hal ini berlaku juga untuk seluruh perekonomian; di dalam suatu periode tertentu nilai dari barang-barang atau jasa-jasa yang dibeli harus sama dengan nilai dari barang yang dijual.

M(Vt) = PT
- volume uang(M)
- rata “perputaran uang”, dalam periode tersebut (Vt)
- harga rata-rata dari barang tersebut (P)
- volume transaksi (T)

Teori kuantitas uang oleh Irving Fisher yaitu perubahan jumlah uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama besarnya terhadap harga-harga, dan dalam arah yang bersamaan. Maksudnya, bila uang beredar bertambah sebanyak 5%, maka tingkat harga-harga juga akan bertambah (inflasi) sebanyak 5%, dan sebaliknya.


b. Teori Cambridge (Marshall-Pigou)
Pandangan Klasik yang kedua adalah cash-balance theory yang dikembangkan oleh A. Marshall dan A.C Pigou dari Cambridge University, Inggris. Persamaan Cambridge (the Cambridge equation) merupakan versi lain dari teori Klasik. Pendekatan ini seperti halnya pendekatan Fisher dan teori Klasik lainnya didasarkan pada pandangan bahwa fungsi uang yang utama adalah sebagai suatu media pertukaran
(a medium of exchange).
Marshall berpendapat bahwa tujuan memegang uang adalah untuk membiayai transaksi yang dilakukan. Sementara itu Pigou menambah alasan lain dari tujuan masyarakat memegang uang yaitu untuk berjaga-jaga.
M=kPY
Marshall memandang bahwa individu/masyarakat selalu menginginkan sebagian tertentu dari pendapatannya (Y) dalam bentuk uang tunai (k), sehingga kY merupakan keinginan individu/ masyarakat terhadap uang tunai .
Teori-teori klasik lainnya, berpangkal pokok pada fungsi uang sebagai alat tukar umum (means of 25 echange). Karena itu, teori-teori klasik melihat kebutuhan uang atau permintaan akan uang dari masyarakat sebagai kebutuhan akan alat tukar yang likuid untuk tujuan transaksi

- Perbedaan utama antara pendekatan Keynes dan Klasik adalah pada fungsi uang. Keynes berpendapat bahwa fungsi uang tidak hanya sebagai media pertukaran (a medium of exchange) tetapi juga sebagai penyimpan nilai (a store of value). Di dalam teorinya, Keynes membagi permintaan uang atas tiga motif yaitu untuk transaksi (transaction motive), berjaga-jaga (precautionary motive), dan untuk spekulasi (speculation motive)



TUGAS 3 MANAJEMEN OPERASI


Tugas 3


Jawaban :

1. Pentingnya dalam pemilihan lokasi yang tepat, bagi bisnis yang dilaksanakan, karena : pemilihan lokasi yang tepat akan :
1. Menunjang kegiatan bisnis yang dilaksanakan,
2. Mempermudah atau memperlancar proses kegiatan bisnis,
3. Mempermudah atau memperlancar proses penjualan bisnis,
4. Berguna dalam melakukan analisis pengaruh faktor lokasi ini yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Setelah itu besamya pengaruh ini dimasukkan dalam perhitungan dalam bentuk bobot pengaruh, sehingga hasil perhitungan lebih mencerminkan pengaruh yang berbeda faktor lokasi bagi perusahaan. Di samping memberikan penilaian terhadap faktor lokasi, manajemen perusahaan juga dapat menggunakan pendekatan analisis biaya untuk pemilihan lokasi ini. Untuk kepentingan ini, manajemen pemsahaan harus memperoleh data berapa besamya biaya tetap per periode dan besamya biaya variabel per unit di dalam pengoperasian pemsahaan. Di samping itu, data tentang perkiraan kapasitas yang akan digunakan oleh perusahaan juga perlu untuk disertakan. Dari data tersebut manajemen perusahaan dapat menyusun perhitungan sehingga dapat dijadikan acuan pemilihan lokasi.

Contoh pemilihan lokasi yang tepat bagi bisnis yang dilaksanakan, yaitu :
1. Terdapatnya pasar di dekat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
2. Tersedianya sumber material di dekat tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
3. Tersedianya tenaga kerja lokal di dekat tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
4. Tersedianya sumber tenaga/ power di dekat tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
5. Menyesuaikan perpajakan/insentif ekonomis di tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan dengan hasil bisnis yang didapat.
6. Menyesuaikan bisnis yang dilaksanakan dengan peraturan pemerintah di tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
7. Menyesuaikan bisnis yang dilaksanakan dengan insentif ekonomis.
8. Memperhatikan dan menyesuaikan dengan komunitas lingkungan di tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan
9. Tersedianya jaringan transportasi di tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
10. Menyesuaikan bisnis dengan sikap dan kebijakan pemerintah daerah di tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
11. Menyesuaikan bisnis dengan regulasi lingkungan di tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
12. Menyesuaikan bisnis dengan harga tanah di lingkungan di tempat lokasi bisnis yang dilaksanakan.
2. Jelaskan mengenai perencanaan kapasitas perusahaan.
Bagi manajemen perusahaan kapasitas merupakan hal yang sangat penting untuk direncanakan dengan baik. Perencanaan kapasitas perlu dipersiapkan dengan baik oleh manajemen perusahaan. Kekeliruan di dalam penyusunan perencanaan kapasitas benar-benar akan sangat merugikan perusahaan tersebutberakibat kepada timbulnya kerugian perusahaan dalam jangka panjang. Kapasitas tersedia yang terlalu besar akan berakibat kepada terjadinya penurunan efisiensi karena tidak seluruh kapasitas tersebut digunakan oleh perusahaan. Akibatnya biaya per unit produk akan menjadi tinggi. Sebaliknya, kapasitas tersedia yang terlalu kecil juga tidak menguntungkan perusahaan, karena perusahaan tidak mampu melayani permintaan dengan baik sebagai akibat dari terbatasnya kapasitas yang ada. Oleh karena itu, perencanaan kapasitas menjadi sangat penting bagi perusahaan.
Kapasitas yang direncanakan manajemen perusahaan digunakan untuk : mendukung kegiatan operasi perusahaan. Lebih spesifik kapasitas digunakan untuk : mendukung kegiatan operasional pelayanan permintaan produk perusahaan. Kapasitas adalah : maksimum ouput (hasil) per periode. Untuk melihat tingkat penggunaan kapasitas, manajemen perusahaan dapat membandingkan ouput (hasil) nyata dengan kapasitas desain atau dengan kapasitas efektif. Perbandingan antara ouput (hasil) nyata dan kapasitas desain disebut utilisasi. Sedangkan perbandingan antara ouput (hasil) nyata dan kapasitas efektif disebut efisiensi.
Beberapa hal yang penting untuk menunjang penyusunan perencanaan kapasitas yang baik antara lain adalah :
1. Peramalan permintaan yang akurat
2. Pemahaman teknologi yang baik
3. Level operasi yang optimal
4. Kesiapan untuk berubah.

3. Jelaskan pendekatan pengendalian kualitas yang dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan.

Terdapat tiga macam pendekatan pengendalian kualitas, yaitu:
1. Pendekatan bahan baku adalah : manajemen perusahaan sangat menekankan pengendalian kualitas bahan baku didalam rangka pengendalian kualitas produk perusahaan. Bahan baku yang dipergunakan sebagai input dalam proses produksi sangat diperhatikan kualitasnya sehingga produk akhir dari perusahaan ini juga mempunyai kualitas yang baik.
2. Pendekatan proses adalah : pengendalian kualitas produk dengan penekanan pengendalian kualitas yang cukup besar kepada proses produksi yang dilaksanakan. Proses produksi yang dilaksanakan sangat diperhatikan kualitasnya sehingga hasil proses produksi tersebut merupakan produk yang berkualitas. Pemikiran dasar yang digunakan dalam pendekatan ini adalah : apabila proses produksi dilaksanakan sebaik – baiknya maka, proses produksi akan menghasilkan produk dengan berkualitas yang baik.
3. Pendekatan produk akhir adalah : manajemen perusahaan akan melihat kualitas produk akhir sebelum siap untuk dipasarkan. Dalam pendekatan ini, produk akhir akan diperiksa untuk memperoleh kepastian bahwa produk perusahaan sudah cukup berkualitas ataukah belum.
4. Dalam perkembangannya manajemen kualitas mengalami evolusi, yang diantaranya tahap operator, tahap supervisor dan tahap inspektur. Jelaskan tiga tahap tersebut.
1. Tahap Operator.
Tahap operator disebut tahap yang paling awal, manajemen kualitas berada ditangan para operator. Baik dan buruknya kualitas produk perusahaan sangat tergantung kepada operator yang mengerjakan atau terkait dengan proses pembuatan produk tersebut. Pada masa itu tidak mengherankan apabila terdapat beberapa produk dari sebuah perusahaan yang sama namun mempunyai kualits yang tidak sama. Walaupun produk itu berasal dari sebuah perusahaan, namun karena operator atau karyawan yang terlibat dalam proses produksi produk perusahaan tersebut berbeda akan mengakibatkan terjadinya perbedaan kualitas produk. Upaya untuk melakukan peningkatan kualitas produk, manajemen perusahaan melakukan berbagai upaya agar para operator dapat melakukan tugasnya dengan baik , missal : memberikan petunjuk dan prosedur kerja yang baku.
2. Tahap Supervisor.
Dengan adanya supervisor yang betugas untuk memberikan pengarahan dan pengawasan proses produksi yang dilakukan oleh para operator maka perlahan – lahan tanggungjawab kualitas produk tidak lagi berada ditangan para operator. Tugas para operator atau karyawan langsung di dalam perusahaan adalah melaksanakan proses produksi dibawah pengarahan dan pengawasan para supervisor.
3. Tahap Inspektur.
Dalam perkembangannya kemudian, pemeriksaan tidak hanya dilakukan pada produk akhir saja, namun diperluas kepada pelaksanaan proses produksi dan juga bahan baku yang digunakan. Hal ini didasarkan kepada pemikiran bahwa kualitas produk akhir adalah hanya merupakan akibat dari kualitas bahan baku dan proses produksi yang diselenggarakan. Agar supaya proses pemeriksaan ini mempunyai dasar yang kuat di dalam perusahaan maka posisi pemeriksaan ini diformalkan dalam perusahaan yang dikenal dengan inspeksi. Manajemen kualitas telah bergeser lagi dari supervisor ke inspektur. Dengan adanya pemeriksaan kualitas yang cukup teliti pada bahan baku, proses produksi, dan produk akhir perusahaan maka kualitas produk menjadi lebih baik. Dengan kata lain, manajemen kualitas ditangan inspektur dapat membuahkan hasil yang lebih naik daripada manajemen kualitas ketika berada ditangan para supervisor.


5. Jelaskan mengenai Statistical Quality Control (SQC), Total Quality Management (TQM) dan Total Quality Control (TQC).

1. Statistical Quality Control (Pengendalian Kualitas Statistikal)
Manajemen kualitas pun berkembang lagi, dengan memanfaatkan berbagai macam model statistika untuk melihat dan mengukur kualitas yang ada dalam perusahaan. Pada tahap ini, manajemen kualitas dapat dilakukan lebih objektif dan diesrtai berbagai macam perhitungan yang diperlukan dan lebih akurat. Salah satu model yang populer dalam terapan statistika untuk pengendalian kualitas ini digunakan peta kendali. Fokus pengendalian kualitas adalah produk atau hasil dari bagian produksi.
2. Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total quality management (manajemen kualitas total) adalah : manajemen kualitas secara menyeluruh didalam organisasi pada setiap peringkat manajemen dan meliputi seluruh area yang ada didalam organisasi tersebut. Sikap manajerial untuk memperbaiki kualitas secara terus – menerus menjadi hal yang penting didalam total quality management (manajemen kualitas total). Dukungan yang kuat daripada manajer, bahkan dari manajer puncak, pengarahan yang jelas dari jajaran manajer, dan pelaksanaan yang bertanggungjawab dari siapa yang terlibat didalam pembentukan kualitas, menjadi beberapa agenda penting didalam pelaksanaan total quality management (manajemen kualitas total).
3. Total Quality Control (Pengendalian Kualitas Total)
Pengendalian kualitas total (total quality control) adalah : pengendalian kualitas ditujukan kepada seluruh kegiatan operasi perusahaan. Dengan menggunakan pengendalian kualitas total maka manajemen kualitas akan berkaitan dengan seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan. Setelah berapa lama diterapkan, pelaksanaan pengendalian kualitas total pada berapa perusahan ternyata belum dapat berjalan dengan memuaskan. Walau kualitas berangsur semakin membaik, namun proses pengembangan manajemen kualitas tetap dilaksanakan, akhirnya diketahui pelaksanaan pengendalian kualitas total akan lebih baik apabila terdapat dukungan yang kuat untuk melaksanakan pengendalian kualitas dengan sebaik – baiknya.

Daftar Pustaka :
Achyari, Agus. 2014. `Manajemen Operasi `.Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.


TUGAS 2 MANAJEMEN OPERASI

Nama : Westri W.
NIM : 021518064


Tugas 2
Manajemen Operasi

1. Jelaskan alasan utama mengapa perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan
bahan baku atau material.
Alasan utama perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan bahan baku atau material, adalah bahan baku adalah bahan utama yang digunakan sebagai input untuk proses produksi. Karena namanya bahan utama maka ketiadaan bahan baku akan mengakibatkan proses produksi menjadi terhenti. Bahan baku merupakan suatu keharusan guna mendukung kelancaran proses produksi didalam perusahaan.

2. Jelaskan dan berikan contoh ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan.
Ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, merupakan akibat dari hal – hal yang bersifat eksternal, dan kadang – kadang berada diluar kendali manajemen perusahaan. Dalam hal ini, boleh jadi penyebabnya adalah : pemasok, sarana angkutan bahan, dan berbagai faktor yang lain yang berada di luar perusahaan.
Contoh ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, adalah :
- Pemasok terlambat mendatangkan persediaan bahan untuk produksi perusahaan, karena ada faktor yang menyebabkan terlambat mendatangkan persediaan bahan kepada produksi perusahaan. Kejadian ini tidak disangka perusahaan, akan terjadi.
- Terjadinya kecelakaan pengangkut bahan dalam perjalanan menuju lokasi yang akan dituju, yang merupakan ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, karena terjadi tidak disangka.
- Keterbatasan armada angkutan yang tersedia, rusaknya prasarana angkutan jalan raya untuk angkutan antar kota dalam satu pulau), faktor cuaca (untuk angkutan antar pulau, baik angkutan laut maupun udara) dan berbagai hal lain yang menimbulkan hambatan transportasi bahan

3. Jelaskan definisi dan filosofi dari Just-In-Time dalam hubungannya dengan kegiatan operasi perusahaan.
Definisi Just In Time :
1. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan pada penghapusan segala bentuk afval atau waste (The Technology Transfer Council of Australia, 1987).
2. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya operasi atau produksi dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas, waktu dan tempat yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia seminimum mungkin (NSW Science and Technology Council, 1985).
3. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur dengan kesederhanaan (Schonberger, 1984).
4. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu produk dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan seminimum mungkin (Hall, 1987).
5. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu metodologi sistem operasi perusahaan atau produksi, yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh performa perusahaan melalui penghapusan segala bentuk afval atau waste, yang akan berakibat pada peningkatan kualitas dan membutuhkan peran serta total seluruh karyawan (Munzberg 1986).

Filosofi dari Just In Time (Tepat Waktu) hubungannya dengan kegiatan operasi perusahaan :
Filosofi Just In Time (Tepat Waktu) adalah : menghapuskan segala bentuk afval atau waste, dan cara untuk mencapainya dengan melakukan perbaikan terus – menerus (Contious Improvement) (Ohno, 1988; Japan Management Association, 1989). Afval atau waste adalah : segala bentuk aktivitas yang tidak memberi nilai tambah pada produk (Blackburn, 1991), atau semua elemen produksi yang hanya meningkatkan biaya produksi tanpa memberi nilai tambah (Ohno, 1988).

Prinsip dari filosofi model Just In Time (Tepat Waktu) adalah : menghilangkan segala macam afval yang terjadi di dalam perusahaan. Filosofi Just In Time (Tepat Waktu) sering pula disebut dengan memaksimumkan nilai dan meminimumkan afval atau waste. Apapun bentuk dan wujudnya, selama hal itu tidak menimbulkan nilai tambah bagi perusahaan maka hal itu adalah afval atau waste. Afval atau waste bias terlihat dalam berbagai bentuk tidak hanya berwujud sebagai persedian saja. Contoh afval : 1. Penundaan, 2. Permorsessan tidak efisien, 3. Kegiatan atau gerakkan tak perlu, 4. Transportasi berlebihan, 5. Produk gagal, 6. Produk berlebihan 7. Persedian berlebihan.


4. Jelaskan mengenai pull system dan push system dan perbedaannya serta berikan contoh.
Pull system adalah aksi untuk melayani permintaan. pull system sebagai suatu proses produksiyang mengalir dengan ekspektasi inventori sekecil mungkin.Push system adalah aksi untuk mengantisipasi kebutuhan, push system dengan proses manajemen dalam upaya mengurangi risiko stock-out.Perbedaan pull system dan push system yaitu bahwa sistem manufaktur push membutuhkan ketersediaan inventori untuk mendukung kelancaran proses produksi, sedangkan sistem manufaktur pull menghendaki ketiadaan inventori karena dipandang sebagai beban biaya.
- Contoh dari pull system dan push system adalah pada pull system, sebuah mesin melakukan proses produksi hanya jika ada permintaan dari mesin yang akan melakukan proses selanjutnya.Sebaliknya pada push system,sebuah mesin melakukan proses produksi tanpa harus menunggu permintaan dari mesin yang akan melakukan proses berikutnya

5. Apa yang dimaksud dengan konsep pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan Just-in-time.
Yang dimaksud dengan konsep pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan just in time (tepat waktu), adalah : pemberian motivasi kerja yang tepat bagi para karyawan perusahaan yang membantu menaikkan tingkat produktivitas karyawan dengan cara peningkatan yang berkesinambungan, yang pada akhirnya akan menaikkan tingkat produktivitas perusahaan, dan ini dilakukan karena perusahaan menerapkan system just in time, yang menjadikan kegiatan terjadwal sangat padat, maka kelengahan para karyawan akan mengakibatkan kemunduran atau penundaan proses dan hal ini akan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya keterlambatan sebagian besar kegiatan perusahaan, oleh karena itu diperlukan pemberdayaan karyawan.


TUGAS 1 MANAJEMEN OPERASI

Nama : Westri W.
NIM : 021518064
TUGAS 1
MANAJEMEN OPERASI (EKMA 4215)

1. Jika diketahui biaya tetap per periode adalah dua ratus ribu rupiah, biaya variabel per unit adalah dua ratus rupiah sedangkan harga jual per unit adalah empat ratus rupiah, maka hitunglah titik impas.
2. Jika diketahui target penjualan produk perusahaan adalah sepuluh ribu unit per periode sedangkan titik impas besarnya seribu unit, maka hitunglah margin of safety.
3. Jika Anda sebagai pembuat keputusan untuk melakukan keputusan beli atau buat sendiri produk perusahaan, berdasarkan tabel 1. apa keputusan Anda dan berikan penjelasannya. Tabel 1. Ikhtisar Keputusan Beli atau Buat Sendiri Kondisi Beli (Rp) Buat (Rp) Keputusan Umur ekonomis sudah habis 10.000 9.000 ? UE belum habis, BOP bisa dialihkan 9.000 11.000 ? UE belum habis, BOP tidak bisa dialihkan 10.000 11.000 ?

JAWAB

1. Titik Impas (BEP)= biaya tetap total/(harga per unit barang yang dijual- biaya variabel per unit)
= 200.000/(400-200)
= 200.000/200
= 1000
Dengan mengetahui titik impas sebesar 1000 unit per periode, maka jika perusahaan tidak ingin menanggung kerugian, proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan minimal sebesar 1000 unit per periode.
2. Margin of safety(MS) = (target penjualan - titik impas)/ target penjualan
=(10.000-1000)/10.000
= 9000/10.000
= 0,9 atau 90%
Hal ini berarti apabila penurunan penjualan dari target belum mencapai 90% maka perusahaan masih memperoleh keuntungan.





3.
Kondisi Beli (Rp) Buat (Rp) Keputusan
Umur ekonomis sudah habis 10.000 9.000 Buat sendiri
UE belum habis, BOP bisa dialihkan 9.000 11.000 Beli
UE belum habis, BOP tidak bisa dialihkan 10.000 11.000 Beli


TUGAS 3 MANAJEMEN KINERJA

Tugas 3


1. Sistem penilaian kinerja berorientasi pada output. Apa maksudnya?
Sistem manajemen kinerja yang berorientasi pada keluaran (output) menurut Ruky (2006) seringkali disebut sebagai sistem manajemen kinerja yang berbasis pencapaian Sasaran Kinerja Individu (SKI). SKI memfokuskan pada hasil yang diperoleh atau dicapai karyawan. Oleh sebab itu, Ruky (2006) menyebutnya sebagai Results Oriented Performance Management atau disingkat ROPER-MAN.
Alat yang paling penting yang dimiliki oleh seorang manajer untuk menetapkan tujuan dan sasaran yang berorientasi ke masa depan adalah orang. Dengan demikian, untuk mencapai hasil melalui orang-orang itu, manajer pertama kali harus mampu menanamkan pada karyawannya rasa terikat (komitmen) untuk mencapai tujuan perusahaan (Ruky, 2006). Tujuan perusahaan itu antara lain adalah memberikan pelayanan prima kepadapelanggan, pemerintah, dan masyarakat.

2. Metode manajemen kinerja yang masih memfokuskan pada ‘input’ dalam konsep ‘input-proses-output memfokuskan pada manusianya. Jelaskan maksud pernyataan diatas.
3.
Putti (1990) menamakan metode ini sebagai metode berpusat pada individual (individual
centered) atau dinamakan Pendekatan Berpusat Orang (Person Centered Approach). Metode berpusat pada orang adalah cara tradisional yang menekankan pada pengukuran atau penilaian ciri-ciri kepribadian karyawan daripada hasil (prestasi) kerjanya. Ciri-ciri kepribadian yang banyak dijadikan objek pengukuran adalah kejujuran, ketaatan, disiplin, loyalitas, inisiatif, kreativitas, adaptasi, komitmen, motivasi (kemauan), sopan santun,
dan lain-lain. Karena fokus perhatian metode ini pada orangnya, maka disebut Person Oriented Peiformance Management (POPMAN). Faktor- faktor yang disebutkan pada halaman sebelumnya jelas bukanlah prestasi, tetapi lebih tepat disebut persyaratan atau karakteristik yang harus dipenuhi oleh karyawan agar mereka mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan tepat, benar dan sempurna sehingga akhirnya juga memiliki prestasi yang bagus. Lebih tepat lagi faktor-faktor tersebut sebenarnya adalah input dari
konsep input-proses-output, yaitu bekal awal apa yang harus dimiliki oleh seorang karyawan (kompetensi, kualifikasi, sarana dan prasarana, tugas pokok dan fungsi) untuk dapat melaksanakan proses kerja sehingga sukses menghasilkan output (barang/jasa) (Ruky, 2006).
Maksudnya, yaitu : metode yang memfokuskan atau yang memusatkan pada : orang yang menekankan pada pengukuran atau penilaian ciri – ciri kepribadian karyawan daripada hasil kerja karyawan.
4. Coba saudara berikan contoh yang sangat simple system penilaian kinerja yang menggunakan metode proper-man.

Nama jabatan : Perawat
Nama karyawan : Aryani Wijaya
Nama atasan : Linda
Jabatan atasan : Kepala Perawat
Tanggung jawab pokok : Membersihkan dan menolong kerja dokter
Membersihkan dan menolong kerja dokter yang merupakan kerja dan tanggung jawabnya, agar pasien senang dan dokter terbantu, dan semua yang menyangkut kerja dan tanggung jawabnya telah ditentukan oleh direktur rumah sakit elisabeth.
Contoh yang sangat simple sistem penilaian kinerja yang menggunakan metode proper-man, yaitu : contoh penerapan sistem penilaian prestasi kerja perawat di rumah sakit siloam yang menggunakan metode proper-man, yaitu sebagai berikut :










No. Penilaian untuk periode :
01 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016
Nama Tugas / Tanggung Jawab Nilai
1. Membersihkan dan mengecek pasien 4
2. Menolong dokter dalam bekerja 4
Total Nilai :
Keterangan :
Antara
1-2 = sangat buruk.
3 -4 = buruk
5- 6= cukup
7-8 = baik.
9-10 = sangat baik.
Catatan Tentang Prestasi Kerja :
Bersih dalam bekerja 8(baik)

Penilaian Disiplin dan Moral :
Terlambat 5 menit dan lebih lama dari waktu yang tetapkan:
sebanyak 2 kali.
Tidak masuk kerja tanpa izin sebanyak : tidak ada.
Sakit : 2 hari


Dibuat
Kebumen, 30 Juni 2016


Linda
(Kepala Perawat).




Referensi :

Dharma, Surya. 2014. Manajemen Kinerja. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.




TUGAS 2 MANAJEMEN KINERJA

Nama :Westri W.
NIM : 021518064

Tugas-2
Manajemen Kinerja


1. Dalam menilai kinerja suatu perusahaan yang lebih rinci, terdapat kesepakatan antara analis dan manajer keuangan untuk melakukan pengukuran terhadap variable-variabel yang dinilai penting., karena : analis dalam hal ini bertugas dititik awal dalam menilai prospek perusahaan sebelum investor menanamkan modal ke sebuah perusahaan. Sedangkan manajer keuangan dalam hal ini bertugas sebagai yang memeriksa dan menetapkan atas pengukuran terhadap variabel yang dinilai penting itu. Pengukuran terhadap variabel yang dinilai penting tersebut, antara lain adalah : eksekusi strategi, kredibilitas manajemen, mutu strategi, inovasi, kemampuan untuk menarik orang – orang yang berbakat, pangsa pasar, pengalaman manajemen, mutu pada kompensasi eksekutif, mutu proses, dan kepemimpinan.
2. Pengelolaan variable kinerja financial dan non financial adalah untuk memenuhi trade-off. Pengelolaan variabel kinerja finansial dan nonfinansial adalah untuk memenuhi kebutuhan stakeholder yang berbeda-beda bahkan sering memerlukan trade-off (memenuhi yang satu dengan mengorbankan yang lain/pilihan prioritas ) bagi perusahaan untuk memenuhinya (Wibisono,2006).
3. Hal pertama dan terpenting dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan adalah ukuran pengaduan (complaint) pelanggan yang biasanya terjadi karena adanya ketidakpuasan pelanggan.
Melalui pengaduan pelanggan atas ketidakpuasan pelanggan, perusahaan dapat mengetahui penyebab pengaduan tersebut sehingga perusahaan dapat melakukan pengukuran dan perbaikkan atas pengaduan pelanggan dan menghilangkan akar masalah pengaduan.
4. Salah satu bentuk dari pelayanan prima adalah reliable, komprehensif, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses.
Reliable (terpercaya), merupakan : kemampuan untuk memenuhi pelayanan yang akurat atau terpercaya. Komprehensif, yaitu : mampu menangkap dan menerima dengan baik keinginan konsumen, serta layanan yang luas dan lengkap. Lengkap, yaitu : mempunyai layanan yang lengkap untuk melakukan pelayanan yang prima. Mutakhir, karena mutakhir adalah : pelayanan yang terakhir, terbaru, dan modern. Mudah diakses adalah : pelayanan yang mudah untuk ditemukan, dan pelayanan yang mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu : reliable, komprehensif, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses merupakan salah satu bentuk dari pelayanan prima . Karena pentingnya mutu layanan saat ini terhadap kepuasan pelanggan.
5. Perusahaan membangun kepercayaan pelanggan terhadap produk yang baru sbb :
- Melakukan pengenalan.
- Melakukan uji coba atau mengetes produk baru tersebut.
- Memberikan jaminan atau garansi terhadap produk baru.
- Menjual produk baru tersebut dengan yang harga terjangkau, supaya masyarakat : merasakan, tahu tentang kualitas produk baru tersebut dan percaya atas produk baru yang konsumen beli
- Menyediakan layanan konsumen dalam bentuk apapun, agar melayani dapat konsumen yang memerlukan
- Menerima saran pelanggan yang baik terhadap produk baru, agar dapat melakukan perbaikkan terhadap produk baru tersebut
- Berusaha terus – menerus melakukan pemantapan terhadap produk baru tersebut agar produk baru tersebut tambah berkualitas baik, dan agar masyarakat percaya terhadap produk baru dari perusahaan tersebut

TUGAS 1 MANAJEMEN KINERJA

Nama : Westri W.
NIM : 021518064
Tugas 1
Manajemen Kinerja
1. Manajemen Kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Jelaskan mengapa system manajemen kinerja itu sangat penting bagi suatu organisasi/perusahaan
2. Keterbatasan manajemen kinerja adalah keterbatasan system pengukuran kinerja financial yang belum mampu mengakomodasi tuntutan persaingan. Jelaskan maksud pernyataan diatas.
3. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Kemukakan pendapat saudara mengenai hal ini.
4. Mengapa mekanisme perancangan system manajemen kinerja berupa interaksi antar tahap bukan linier (lurus)?
5. Strategi perusahaan ialah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Apa maksudnya?

Jawaban:
1. Sistem manajemen kinerja itu sangat penting bagi suatu organisasi/perusahaan karena Subsistem masing-masing yang ada dalam sistem manajemen kinerja saling berinteraksi, berdependensi, dan berkorelasi.
Sebagai suatu sistem, manajemen kinerja harus berhubungan dengan fungsi-fungsi penting lain lain pada organisasi seperti kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri karyawan, dan sasaran organasisasi sehingga meningkatkan kinerja secara efisien dan efektif.

2. Keterbatasan manajemen kinerja adalah keterbatasan system pengukuran kinerja financial yang belum mampu mengakomodasi tuntutan persaingan karena ukuran finansial antar perusahaan satu dengan perusahaan lain adalah berbeda atau bisa dikatakan relatif.
Ketidakmampuan pengukuran yang didasarkan atas sistem akuntansi dalam menampung kebutuhan sistem operasi perusahaan saat ini.
Sistem pengukuran kinerja finansial meliputi:
(1) manusia terperangkap dalam sistem itu sendiri,
(2)kekurangrelevanan sistem pengukuran kinerja berbasis finansial bagi pengelolaan usaha saat ini,
(3) sistem konvensional berorientasi pada pelaporan kinerja masa lalu,
( 4) berorientasi jangka pendek,
( 5) kurang luwes atau fleksibel,
( 6) tidak memicu perbaikan ,
(7) sering rancu pada aspek biaya,
(8) manajer tidak terlalu menyukai tantangan, dan
(9) karyawan sering takut melakukan tantangan

3. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur.
- Pihak manajemen suatu organisasi menerapkan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedure) biasa disingkat SOP yang besertifikasi dan diakui oleh lembaga yang kompeten, sehingga Job description yang dapat diukur. Sementara kinerja yang tidak diukur adalah sistem pengukuran kinerja finansial.
- Pembuatan jadwal kerja yang realistis dan layak (feasible) agar pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan target waktu yang diharapkan.
Standar kinerja yang harus dicapai dan dilaporkan menerapkan Sistem Penilaian Manajemen Kinerja bagi perusahaan- perusahaan meningkatkan daya saing bangsa' yang semula mendasari diciptakannya MBNQA, ISO 9000, Balance Scored Card (BSC), dan sebagainya.

4. Mekanisme perancangan system manajemen kinerja berupa interaksi antar tahap bukan linier (lurus)?
Karena hubungannya timbal balik atau sebab-akibat. Bukan hanya sebab atau akibat.
Manajemen kinerja tidak linier tetapi tidak berurutan atau melompat-lompat. Sebagai sebuah sistem, manajemen kinerja harus berhubungan dengan fungsi-fungsi penting lain seperti kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri karyawan, dan sasaran organisasi. Semakin baik kita merangkaikan sebuah sistem manajemen kinerja dengan hal-hal lain yang harus dilakukan organisasi, semakin besar kemungkinan orang memahami bahwa hal ini mempunyai manfaat yang penting. Kalau satu atau dua bagian kita lupakan, maka sistemnya tidak akan berjalan lancar.
Manajemen kinerja juga memberikan suatu sarana yang amat berguna bagi komunikasi ke atas . Para individu serta tim dapat dirangsang untuk memformulasikan sasaran mereka sendiri dan mendiskusikan seberapa konsistennya mereka dengan sasaran yang lebih tinggi tingkatannya pada bidang aktivitas yang berhubungan.
Semakin tinggi tingkatannya, maka manajemen kinerja semakin dapat memberikan ruang untuk penilaian ke atas; para karyawan dapat memberikan komentarnya tentang kepemimpinan, bimbingan serta dukungan yang diberikan oleh para manajer dan keterbatasan organisasi yang dapat menghambat pencapaian sasaran. Pelaksanaan manajemen kinerja itu sendiri dapat memberikan kesempatan yang berharga untuk mengomunikasikan nilai-nilai baru dalam organisasi yang mengindikasikan adanya perubahan dalam budaya organisasi. Suatu organisasi yang belajar adalah suatu organisasi yang memfasilitasi pembelajaran bagi seluruh anggotanya dan mengubah dirinya sendiri secara terus menerus.

5. Strategi perusahaan ialah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.
Sistem manajemen kinerja membuat orang-orang yang terlibat dalam sistem manajemen kinerja menjadi terikat dan harus patuh pada sistem manajemen kinerja yang telah dibuatnya sendiri yang mana segala strategi, tindakan yang diambil perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

TUGAS 3 KOMBIS

Tugas 3


Jawaban :

1. Penjelasan Dennis, Warley & Sheridan (2006:39) mengenai:
a. Pengetahuan tentang lanskap teknologi
meski para manajer dan professional media tak akan pernah bias memiliki keterampilan seperti halnya seorang programmer, namun jelas sangat penting untuk mengetahui lanskap teknologi. Hal ini berarti kita mesti memahami evolusi dan perkembangan platform baru teknis. Sangatlah penting untuk memiliki kemampuan membangun dan mengorganisirkan pangkalan data – sebagai satu struktur utama dalam manajemen semua isi dan memaksimalkan pemasaran dan penjualan.
b. Kreativitas
Awalnya kreativitas hanya terkait dalam kelompok profesi tertentu seperti penulis dan seniman. Namun kini kreativitas pun dipandang sebagai salah satu sifat penting yang harus dimiliki para manajer. Kini para manajer dituntut untuk dapat berfikir secara kreatif memadukan isi, strategi pemasaran dan data tentang khalayak yang berbeda dengan saluran distribusi pesan sebelumnya sehingga harus ditemukan format dan gaya komunikasi baru.
c. Analitis
Seperti halnya saran agar para pelaku bisnis mau belajar lebih banyak tentang proses kreatif, maka para pengelola informasi pun perlu memahami rencana bisnis, pemasaran, periklanan dan khalayak sehingga bisa menjaga daya kompetitifnya di era persaingan global.
2. Fungsi interaksi manusia dengan komputer
Fungsi utama disusunnya berbagai cara interaksi manusia & komputer :
Karena komputer kini merupakan bagian penting dari kegiatan bisnis, juga berpengaruh pada kegiatan komunikasi bisnis, maka kita hendaknya memahami juga bagaimana komputer ini sangat berperan. Tentu kita tidak bisa menyerahkan semuanya kepada komputer. Tapi juga kita tidak bisa membiarkan apa yang bisa dilakukan komputer masih tetap dilaksanakan manusia sehingga pekerjaan tidak dijalankan secara efisien. Karena memang ada bagian-bagian pekerjaan yang bisa dijalankan komputer dan ada yang hanya bisa dilakukan manusia. Komputer adalah sarana bantu kita dalam bekerja, khususnya dalam proses komunikasi manusia. untuk mempermudah manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer.
Para perancang antarmuka manusia dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly).
Misalnya, informasi yang berupa data dan fakta dari dunia luar selanjutnya diproses oleh komputer dan hasil pemrosesan informasi tersebut masuk ke dalam dunia manusia yang bisa saja informasi tadi dikirim-balik ke pemrosesan data untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kita butuh Interaksi manusia komputer adalah agar kita lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, serta dapat membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya dalam membuat suatu pekerjaan.
3. Melek informasi sebagai sebuah kesadaran, kemampuan, sekaligus keterampilan pribadi dalam menyikapi informasi; sehingga mengurangi risiko kebingungan dan sesat pikir saat mengakses, memahami, kemudian memanfaatkan informasi yang diperoleh, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang diperlukan secara efektif
Ada beberapa definisi tentang ini. Ada yang menyebut melek informasi sebagai
(a) pemahaman dan serangkaian kemampuan yang memampukan individu untuk mengenali kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kapasitas untuk mendapatkan,mengevaluasi dan menggunakan informasi yang dibutuhkan itu secara efektif;
(b) kemampuan untuk "mengetahui kapan informasi diperlukan dan kemampuan untuk mendapatkan, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang diperlukan secara efektif.


Orang yang melek informasi itu akan memiliki kemampuan atau kompetensi sebagai berikut :
1. Mampu mengetahui kebutuhan atas informasi.
2. Bisa menentukan tingkat informasi yang dibutuhkan.
3. Bisa mengakses informasi yang dibutuhkan secara efisien.
4. Bisa mengevaluasi informasi dan sumbernya.
5. Bisa menggabungkan informasi terpilih dengan basis pengetahuan yang dimiliki.
6. Bisa memanfaatkan informasi secara efektifuntuk mencapai satu tujuan.
7. Bisa memahami masalah-masalah ekonomi, legal, sosial dan kulturaldalam pemanfaatan informasi.
8. Bisa mengakses dan memanfaatkan informasi secara etis dan legal.
9. Mampu mengklasifikasi, menyimpan, menggunakan dan menyampaikan kembali informasi yang dikumpulkan atau diperoleh.
10. Mampu mengetahui bahwa melek-informasi adalah prasyarat untuk bisa melakukan belajar sepanjang hayat.


TUGAS 2 KOMBIS

Tugas 2
Komunikasi Bisnis


Salam sejahtera buat kita semua,


Harga minyak mentah dunia pada sesi perdagangan hari ini, Senin (25/1/2016) meneruskan tren kenaikan setelah akhir pekan kemarin tercatat menjauhi posisi terendah dalam 12 tahun. Dipicu cuaca dingin yang sedang melanda Amerika Utara, harga minyak mulai membaik mengawali pekan ini.

Dilansir Reuters, harga minyak mentah dunia sempat melonjak 10% pada akhir pekan kemarin untuk menjadi salah satu hari terbesar dibandingkan pergerakan dengan reli-reli sebelumnya. Harga minyak jeni Brent mengalami kenaik 8 sen menjadi USD32,36 per barel pada pukul 02.21 GMT setelah kemarin menyentuh level USD32,69 per barel pada hari sebelumnya.
Lantas apa dampak kenaikan harga minyak bagi perekonomian Indonesia? Selama ini peran minyak dalam perekonomian maupun anggaran negara masih sangat besar. Bagi Indonesia, kenaikan harga minyak dunia mempunyai dua sisi dampak berbeda.Yang menimbulkan masalah karena meningkatnya subsidi bagi pemerintah dan meningkatnya biaya produksi bagi dunia usaha, karena bahan bakar minyak (BBM) untuk industri tidak lagi disubsidi pemerintah.
Dari sudut pandang ekonomi, harga minyak di dalam negeri harus mengikuti perkembangan harga minyak dunia karena pentingnya peran harga dalam menentukan arah perekonomian. Namun, dari pertimbangan bisnis dan sosial politik di dalam negeri, kenaikan harga minyak mempunyai implikasi besar dalam menekan kegiatan bisnis dan dapat memicu masalah sosial politik yang serius.
Dampak kenaikan harga minyak akan dirasakan oleh pelaku usaha di sektor riil. Dunia industri akan terpukul oleh kenaikan tersebut. Beban ini akan dialihkan kepada konsumen dalam bentuk kenaikan harga. Ujung-ujungnya inflasi akan naik.
Inflasi pada waktu itu melonjak tajam dan menyebabkan daya beli masyarakat juga menurun tajam serta belum juga pulih sampai sekarang ini. Kenaikan harga BBM juga menambah biaya produksi yang demikian besar pada dunia usaha yang belum benar-benar dapat diatasi. Karena itu, kecenderungan perekonomian mengalami pelemahan sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan pertumbuhan.
Sementara itu, beban sudah tinggi sehingga bisa menciptakan kelesuan akibat produksi yang tidak terserap pasar dan kredit yang macet. Pengangguran juga bisa meningkat demikian pula dengan kemiskinan. Kenaikan harga minyak juga bisa memukul pertumbuhan negara maju dan buntutnya ekspor kita akan terpukul. Target pertumbuhan bisa gagal tercapai.
Dari data di atas kita dapat menyimpulkan bahwa dengan terjadinya lonjakan kenaikan harga minyak dunia,membuat dampak yang dirasakan oleh seluruh perusahaan di dunia termasuk Indonesia yang dapat mendapatkan beban tinggi dari proses produksi dari perusahaan itu sendiri dan termasuk perusahaan kita.
Dengan otomatis bahan baku dan proses produksi kita pun meningkat dan menjadi beban untuk perusahaan.Maka dari itu managemen perusahaan kita telah mencari cara bagaimana mengatasi permasalahan yang sedang terjadi di perusahaan ini,setelah kita rapat mengenai cara bagaimana menstabilkan proses produksi kita mempunyai satu cara,karena dengan tingginya jam lembur di perusahaan,karena itu kami dari pihak managemen perusahaan merencanakannya dengan cara melakukan pemotongan upah lembur yang tinggi sekali di perusahaan sebesar 10% sebagai upaya menyeimbangkan pengeluaran proses produksi agar selalu stabil dan memberikan dampak baik bagi perusahaan dan kita semua.

TUGAS 1 KOMBIS

NIM : 021518064
Nama : Westri Wijayanti


TUGAS 1
KOMUNIKASI BISNIS


1. Sebutkan dan jelaskan beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis?
- Membaca :
Dengan kita membaca kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan yang sebelumnya kita tidak tahu menjadi tahu dan dapat berguna dalam proses suatu komunikasi.
- Mendengar :
Mendengarkan adalah Merespon atau menerima bunyi secara disengaja. Memperhatikan dengan baik apa yang dikatakan oleh orang lain yang merupakan proses komunikasi kita dengan konsumen,karyawan dan pemasok.
- Percakapan menarik
Berbicara adalah Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara merupakan proses komunikasi antara kita dan orang lain(Customer).
- Wawancara :
Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggali
informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu.
- Berdiskusi dengan kelompok – kelompok kecil:
Berdiskusi adalah pertemuan beberapa orang untuk saling mentukar informasi,masukan,atau pertanyaan.
- Berpidato dan Presentasi :
Presentasi adalah suatu cara dimana kita menjelaskan tujuan kita melalui suatu media
Tujuannya dapat di mengerti orang yang mendengarkannya dan itu merupakan hal yang penting dalam komunikasi bisnis.
- Menulis surat, memo, dan laporan :
Menulis berfungsi sebagai media komunikasi dalam bentuk tulisan yang dapat di
pahami dan di mengerti orang lain untuk menyampaikan pesan atau penjelasan dan
merupakan hal yang penting untuk komunikasi bisnis.
- Menyimak:
Dalam konteks komunikasi lisan, keterampilan menyimak apa yang dinyatakan orang lain menjadi penting. Tidak mengherankan bila salah satu keterampilan yang diperlukan seorang pemimpin adalah keterampilan menyimak apa yang dinyatakan orang lain. Bahkan dalam komunikasi bisnis dinyatakan, bahwa sekarang ini, seorang manajer yang berhasil adalah manajer yang banyak menyimak.

2. Komunikasi mempunyai dua peran penting bagi suatu organisasi.Jelaskan secara singkat?

a. Peran pengambilan keputusan
yaitu memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat itu yang berguna untuk menyelesaikan tugas-tugas penting bagi organisasi.
b. Peran sosial
Berkomunikasi dalam organisasi seperti mengemukakan gagasan atau memberikan sumbangan pemikiran atas satu persoalan organisasi; membangun dan mengembangkan hubungan dalam organisasi untuk mencapai tujuan- tujuan bisnis; menunjukkan ikatan dalam organisasi

3. Apa perbedaan antara saluran komunikasi formal dengan saluran komunikasi informal. Jelaskan secara singkat?
- Saluran komunikasi formal
adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif , berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing - masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas.
Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenhangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas kebawah (top down atau downward communication), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communication), komunikasi horizontal (horizontal communicationws), dan komunikasi diagonal (diagonal communications). Selanjutnya akan dibahas mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana, 1993; greene, 1985)

- Saluran Komunikasi informal
adalah saluran komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu .
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi tanpa mempedulikan jenjang hierarkhi , pangkat dan kedudukan /jabatan dapat berkomunikasi secara luas, meskipun hal yang diperbincangkan bersifat umum, seperti mengobrol tentang keluarga, humor atau sinetron dsb.




TUGAS 3 MSDM

Tugas III: Penilaian Kinerja


Tugas Ketiga
Jelaskan beberapa permasalahan berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kinerja dan bagaimana cara mengatasinya.


Pada proses penilaian kinerja, cenderung terjadi berbagai macam ketidakakurasian dan bias yang diacu sebagai kesalahan penilaian. Kesalahan tersebuat umumnya terjadi pada tahap keputusan dan pemrosesan informasi yang akan berdampak pada hasil penilaian kinerja.
1. Beberapa Kesalahan dalam Penilaian
a. Kemurahan Hati/Kelonggaran (Leniency)
Kesalahan ini terjadi karena penilai pada umumnya menilai karyawan pada sisi yang tinggi dari suatu skala penilaian tanpa memperhatikan kinerja nyata dari karyawan tersebut. Kesalahan ini memiliki dampak yang serius ketika dikaitkan dengan keputusan seperti promosi atau kompensasi.
b. Kecenderungan Tengah(central tendency)
Kesalahan ini dilakukan ketika seorang penilai yang menilai kinerja karyawan cenderung untuk menilai kearah tengah dari suatu skala pengukuran tanpa memperhatikan kinerja nyata karyawan tersebut. Hal ini terjadi apabila statistik penilaian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dinilai mendekati titiktengah dari skala kinerja.
c. Kondisi Terakhir (Recency)
Recency terjadi apabila evaluasi didasarkan pada kinerja pekerjaan pada waktu yang paling akhir (umumnya 2-3 bulan sebelum waktu evaluasi/penilaian). Adanya kelonggaran, kecenderungan tengah dan recency akan sulit membedakan antara karyawan yang berkinerja bagus dengan yang berkinerja buruk. Disamping itu, kesalahan ini membuat sulit untuk membandingkan penilaian dari penilai yang berbeda.
d. Efek Halo (Halo Effect)
Kesalahan umum lain yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja adalah efek halo. Hal ini terjadi apabila seorang penilai membiarkan karakteristik tunggal dari seorang karyawan mempengaruhi pertimbangan penilai dalam menilai karyawan yang bersangkutan.

Disamping beberapa kesalahan diatas, preferensi personal, prejudis dan bias juga dapat menyebabkan kesalahan pada penilaian kinerja. Selain itu penampilan, status sosial, pakaian, suku dan jenis kelamin juga memiliki pengaruh pada proses penilaian kinerja.
2. Mengatasi Kesalahan dalam Penilaian
Menurut Bernardin & Russell (1998), kesalahan-kesalahan penilaian diatas dapat muncul dalam dua cara berbeda, yaitu sebagai hasil dari kesalahan yang tidak disengaja, atau sebagai hasil dari usaha yang disengaja dalam menetapkan nilai yang tidak akurat.
Usaha untuk mengendalikan secara tidak sadar kesalahan penilai yang tidak disengaja pada umumnya adalah difokuskan pada pelatihan bagi para penilai. Menurut Bernardin & Russell (1998), suatu pelatihan untuk meningkatkan keahlian observasional dan kategorisasi penilai (frame-reference training) telah terbukti dapat meningkatkan akurasi dan konsistensi penilai. Pelatihan ini biasanya dikombinasikan dengan penjelasan, diskusi, dan ilustrasi tentang kesalahan umum pada penilaian kinerja.
Riset mendalam diperlukan sebelum seperangkattopik yang definitif untuk pelatihan penilai dapat diadakan. Minimal, penilaiharus menerima pelatihan dalam metode penilaian kinerja yang digunakanoleh perusahaan. Di samping itu, topik -topik seperti pentingnya perananpenilai dalam proses penilaian total, penggunaan informasi penilaian kinerja, dan keahlian berkomunikasi perlu diberikan dalam kaitannya untukmemberikan umpan balik kepada karyawan.
Sedangkan usaha untuk mengendalikan kesalahan penilaian yang disengaja meliputi pelaksanaan penilaian yang lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Dapat juga dengan menyembunyikan kunci penyekoran melalui penggunaan alat penilaian tertentu atau dapat pula meminta bantuan pihak lain untuk mengecek atau mereviu proses penilaian kinerja.


TUGAS 2 MSDM

Nama : Westri Wijayanti
NIM : 021518064
Tugas 2

Jelaskan apa saja usaha perusahaan/organisasi jika dalam suatu perencanaan sdm diramalkan akan terjadi kekurangan atau surplus sdm


Jawaban :

- Usaha organisasi apabila perencanaa sumber daya manusia diramalkan akan terjadi kekurangan SDM:
a. Perekrutan Secara Kreatif
Menurut Mondy (2008), kondisi kekurangan personel seringkali mengindikasikan bahwa perusahaan perlu menerapkan pendekatan baru dalam menarik karyawan. Artinya, perusahaan mungkin perlu merekrut calon karyawan dari wilayah geografi yang berbeda dari sebelumnya; atau perusahaan perlu mengeksplorasi metode perekrutan baru; atau perusahaan perlu mencari tipe calon karyawan yang berbeda.

b. Insentif Kompensasi
Perusahaan-perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan karyawan dalam situasi permintaan tenaga kerja yang tinggi mungkin perlu bergantung pada pemberian insenstif konpensasi. Pemberian hadiah adalah salah satu metode yang paling jelas; namun demikian metode ini akan memicu perang hadiah sehingga pada akhirnya perusahaan tidak dapat bertahan dalam jangka lama. Untuk itu dibutuhkan bentuk penghargaan yang lebih cerdas agar dapat menarik calon karyawan ke perusahaan, seperti empat hari kerja seminggu, jam kerja fleksibel, bekerja paruh waktu, atau pusat perawatan anak.

c. Program Pelatihan
Program pelatihan khusus mungkin diperlukan untuk menyiapkan individu-individu yang sebelumnya belum pernah bekerja untuk mengisi posisi tertentu di perusahaan. Pendidikan remedial dan pelatihan keterampilan adalah 2 tipe program yang dapat membantu menarik individu masuk ke dalam perusahaan tertentu. Contoh, perusahaan kecil yang ingin mengembangkan pasarnya mengangkat orang-orang dengan kualifikasi rendah untuk menjadi tenaga penjualnya melalui pelatihan dasar tenaga penjual.

d. Standar Seleksi Berbeda
Pendekatan lain untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja adalah penurunan standar pekerjaan. Kriteria seleksi yang digunakan untuk memilih karyawan tertentu mungkin harus dibedakan untuk menjamin bahwa jumlah orang telah cukup tersedia untuk mengisi jabatan. Daripada menunggu seseorang harus berpengalaman luas lebih dahulu, lebih baik perusahaan mengangkat tenaga kerja yang telah berpengalaman dan melatihnya mengerjakan pekerjaan.

Disamping itu ada beberapa strategi lain untuk mengatasi kekurangan pasokan tenaga kerja, seperti kerja lembur, pekerja sementara, outsourcing, mengurangi perputaran karyawan, dan inovasi teknologi (Noe, et al., 2007).Di samping itu, dapat juga dilakukan pemanggilan kembali karyawan yang telah diberhentikan sebelumnya. Dapat juga mempekerjakan orang dari luar organisasi secara part-time atau full-time atau beberapa pekerjaan dapat dikontrakkan kepada organisasi yang lain.

- Usaha organisasi apabila perencanaa sumber daya manusia diramalkan akan terjadi surplus SDM maka alternatif solusi mencakup pengurangan, pengunduran diri lebih awal (pensiun dini), demosi, pemberhentian, pemberhentian sementara:
a. Pengangkatan Karyawan Terbatas
Perusahaan yang menerapkan kebijakan pengangkatan karyawan terbatas berarti mengurangi angkatan kerjanya dengan tidak mengisi kembali jabatan yang telah ditinggalkan oleh pemegang jabatan/pekerjaannya. Pengangkatan tenaga kerja baru hanya akan dilakukan ketika kinerja organisasi secara keseluruhan dapat dipengaruhi. Contoh, bagian pengendalian kualitas yang terdiri dari 5 inspektor dimana satu diantaranya keluar pindah ke perusahaan lain, maka perusahaan tidak mengganti orang tersebut. Namun demikian, jika semua inspketor keluar maka perusahaan perlu mengganti beberapa diantaranya, paling tidak untuk menjaga keberlangsungan kegiatan.
b. Mengurangi Jam Kerja
Peruasahaan juga dapat mengurangi tuntutan beban kerja dengan mengurangi jumlah jam kerja total. Daripadamelanjutkan 40 jam kerja per minggu, manajemen dapat memotong jam kerja setiap karyawan menjadi, misalnya 30 jam per minggu. Pemotongan jam kerja ini umumnya hanya untuk karyawan yang bekerja atas dasar jam-jaman, sedangkan untuk manajemen dan professional lain umumnya adalah karyawan bebas yang dibayar tidak berdasarkan jam-jaman.
c. Pensiun Dini
Pemensiunan dini beberapa karyawan yang ada pada saat ini adalah cara lain untuk mengurangi jumlah pekerja. Ada sebagian karyawan yang merasa senang menerima pensiun lebih awal, tetapi sebagian yang lain merasa enggan. Untuk karyawan yang enggan, barangkali akan rela menerima pensiun dini jika mendapat paket pensiun secara total cukup menarik.
d. Perampingan (Downsizing)
Perampingan/downsizing adalah pengurangan terencana besarnya jumlah personalia dengan tujuan meningkatkan kemampuan bersaing organisasi (Noe, et al., 2007). Berbagai cara perampingan dilakukan perusahaan, beberapa diantaranya dilakukan melalui:
1) Mengganti tenaga kerja dengan teknologi. Menutup pabrik yang sudah ketinggalan jaman, otomatisasi, atau memperkenalkan penggunaan teknologi baru dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Disamping itu, seringkali penghematan biaya tenaga kerja lebih besar disbanding biaya penggunaan teknologi baru.
2) Merjer dan akuisisi. Pada waktu dilakukan penggabungan perusahaan seringkali diperlukan lebih sedikit birokrasi, sehingga perusahaan dapat memberhentikan beberapa manajer dan staf ahli.
3) Pindah ke lokasi yang lebih menguntungkan. Perusahaan dapat memindahkan lokasi perusahaan/pabriknya ke lokasi yang lebih murah biaya tenaga kerjanya, sehingga perusahaan/pabrik dimana biaya tenaga kerjanya mahal akan berkurang jumlah tenaga kerjanya dan diganti dengan tenaga kerja yang lebih murah.

Jika surplus karyawan terjadi pada level yang lebih tinggi dalam organisasi maka demosi dapat digunakan untuk mengurangi angkatan kerja.
Ada banyak cara untuk menangani demosi yaitu dengan:
1) menurunkan status jabatan, sementara gaji dipertahankan atau diturunkan;
2) mempertahankan status karyawan, sementara gaji diturunkan;
3) memindah seorang karyawan ke jabatan yang tidak disenangi;
4) mengeluarkan seorang karyawan dari kenaikan gaji umum;
5) memindah seorang karyawan ke posisi staf.