Jumat, 21 Oktober 2016

TUGAS 2 MANAJEMEN OPERASI

Nama : Westri W.
NIM : 021518064


Tugas 2
Manajemen Operasi

1. Jelaskan alasan utama mengapa perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan
bahan baku atau material.
Alasan utama perusahaan memerlukan persediaan, khususnya persediaan bahan baku atau material, adalah bahan baku adalah bahan utama yang digunakan sebagai input untuk proses produksi. Karena namanya bahan utama maka ketiadaan bahan baku akan mengakibatkan proses produksi menjadi terhenti. Bahan baku merupakan suatu keharusan guna mendukung kelancaran proses produksi didalam perusahaan.

2. Jelaskan dan berikan contoh ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan.
Ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, merupakan akibat dari hal – hal yang bersifat eksternal, dan kadang – kadang berada diluar kendali manajemen perusahaan. Dalam hal ini, boleh jadi penyebabnya adalah : pemasok, sarana angkutan bahan, dan berbagai faktor yang lain yang berada di luar perusahaan.
Contoh ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, adalah :
- Pemasok terlambat mendatangkan persediaan bahan untuk produksi perusahaan, karena ada faktor yang menyebabkan terlambat mendatangkan persediaan bahan kepada produksi perusahaan. Kejadian ini tidak disangka perusahaan, akan terjadi.
- Terjadinya kecelakaan pengangkut bahan dalam perjalanan menuju lokasi yang akan dituju, yang merupakan ketidakpastian persediaan yang berasal dari luar perusahaan, karena terjadi tidak disangka.
- Keterbatasan armada angkutan yang tersedia, rusaknya prasarana angkutan jalan raya untuk angkutan antar kota dalam satu pulau), faktor cuaca (untuk angkutan antar pulau, baik angkutan laut maupun udara) dan berbagai hal lain yang menimbulkan hambatan transportasi bahan

3. Jelaskan definisi dan filosofi dari Just-In-Time dalam hubungannya dengan kegiatan operasi perusahaan.
Definisi Just In Time :
1. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang melakukan perbaikan secara terus menerus berdasarkan pada penghapusan segala bentuk afval atau waste (The Technology Transfer Council of Australia, 1987).
2. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya operasi atau produksi dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas, waktu dan tempat yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia seminimum mungkin (NSW Science and Technology Council, 1985).
3. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu sistem operasi perusahaan atau produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur dengan kesederhanaan (Schonberger, 1984).
4. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu produk dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan seminimum mungkin (Hall, 1987).
5. Just In Time (Tepat Waktu) adalah : suatu metodologi sistem operasi perusahaan atau produksi, yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh performa perusahaan melalui penghapusan segala bentuk afval atau waste, yang akan berakibat pada peningkatan kualitas dan membutuhkan peran serta total seluruh karyawan (Munzberg 1986).

Filosofi dari Just In Time (Tepat Waktu) hubungannya dengan kegiatan operasi perusahaan :
Filosofi Just In Time (Tepat Waktu) adalah : menghapuskan segala bentuk afval atau waste, dan cara untuk mencapainya dengan melakukan perbaikan terus – menerus (Contious Improvement) (Ohno, 1988; Japan Management Association, 1989). Afval atau waste adalah : segala bentuk aktivitas yang tidak memberi nilai tambah pada produk (Blackburn, 1991), atau semua elemen produksi yang hanya meningkatkan biaya produksi tanpa memberi nilai tambah (Ohno, 1988).

Prinsip dari filosofi model Just In Time (Tepat Waktu) adalah : menghilangkan segala macam afval yang terjadi di dalam perusahaan. Filosofi Just In Time (Tepat Waktu) sering pula disebut dengan memaksimumkan nilai dan meminimumkan afval atau waste. Apapun bentuk dan wujudnya, selama hal itu tidak menimbulkan nilai tambah bagi perusahaan maka hal itu adalah afval atau waste. Afval atau waste bias terlihat dalam berbagai bentuk tidak hanya berwujud sebagai persedian saja. Contoh afval : 1. Penundaan, 2. Permorsessan tidak efisien, 3. Kegiatan atau gerakkan tak perlu, 4. Transportasi berlebihan, 5. Produk gagal, 6. Produk berlebihan 7. Persedian berlebihan.


4. Jelaskan mengenai pull system dan push system dan perbedaannya serta berikan contoh.
Pull system adalah aksi untuk melayani permintaan. pull system sebagai suatu proses produksiyang mengalir dengan ekspektasi inventori sekecil mungkin.Push system adalah aksi untuk mengantisipasi kebutuhan, push system dengan proses manajemen dalam upaya mengurangi risiko stock-out.Perbedaan pull system dan push system yaitu bahwa sistem manufaktur push membutuhkan ketersediaan inventori untuk mendukung kelancaran proses produksi, sedangkan sistem manufaktur pull menghendaki ketiadaan inventori karena dipandang sebagai beban biaya.
- Contoh dari pull system dan push system adalah pada pull system, sebuah mesin melakukan proses produksi hanya jika ada permintaan dari mesin yang akan melakukan proses selanjutnya.Sebaliknya pada push system,sebuah mesin melakukan proses produksi tanpa harus menunggu permintaan dari mesin yang akan melakukan proses berikutnya

5. Apa yang dimaksud dengan konsep pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan Just-in-time.
Yang dimaksud dengan konsep pemberdayaan karyawan dalam hubungannya dengan just in time (tepat waktu), adalah : pemberian motivasi kerja yang tepat bagi para karyawan perusahaan yang membantu menaikkan tingkat produktivitas karyawan dengan cara peningkatan yang berkesinambungan, yang pada akhirnya akan menaikkan tingkat produktivitas perusahaan, dan ini dilakukan karena perusahaan menerapkan system just in time, yang menjadikan kegiatan terjadwal sangat padat, maka kelengahan para karyawan akan mengakibatkan kemunduran atau penundaan proses dan hal ini akan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya keterlambatan sebagian besar kegiatan perusahaan, oleh karena itu diperlukan pemberdayaan karyawan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar