Kamis, 30 Maret 2017
Tugas 1 Perilaku Konsumen
KASUS 1
Produk makanan dan minuman olahan impor akan terus membanjiri pasar domestik. Produk makanan dan minuman olahan impor dinilai semakin diminati masyarakat karena perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia. Ribuan pengunjung Pameran InterFood yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, tidak hanya berkunjung ke stan makanan dan minuman lokal, tetapi juga stan importir dan pengusaha asing. Para pengunjung itu mencicipi contoh produk, membeli, dan mengajak bekerja sama. Sales Executive Divisi Hotel, Restoran, dan Katering PT Kafindo Cita Rasa Agus Prayudi mengatakan, produk makanan olahan dari Thailand semakin diminati masyarakat Indonesia. “Sejak 12 tahun lalu, kami mengimpor produk makanan dan minuman olahan dari Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan Sri Lanka. Namun, beberapa tahun terakhir, peminat produk makanan olahan dari Thailand meningkat,” kata Agus. Bihun Thailand, misalnya, menjadi produk impor primadona.
Dari seluruh produk makanan dan minuman olahan yang diimpor PT Kafindo Cita Rasa, kata Agus, bihun Thailand diimpor 50-60 persen lebih banyak dibandingkan produk lainnya. Dalam sebulan, produk ini didatangkan sebanyak 3-5 peti kemas ukuran 20 kaki. Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat. Para konsumen menyukai kualitas produk-produk tersebut. “Kami mendistribusikan bihun Thailand ke pasar-pasar modern di Jakarta dan sekitarnya. Permintaan bihun juga mulai muncul dari daerah di Papua. Kami menilai, promosi Pemerintah Thailand cukup baik. Apalagi cita rasa makanan Thailand mudah diterima masyarakat Indonesia,” ujar Agus. Manajer Pemasaran PT Korinus Didi H juga turut mengemukakan, mi instan buatan Korea Selatan juga menjadi primadona. Setiap bulan, PT Korinus mengimpor 6.600 karton atau tiga peti kemas ukuran 20 kaki. “Peminat mi biasanya karena terpengaruh budaya K-pop. Tidak heran jika produk kami laris di pasaran,” ujar Didi. Ia mencontohkan, selama pameran InterFood, pihaknya menjual 50 karton mi.
Asisten Manajer Korea Agro-Fisheries and Food Trade Coorporation Kyu Back menyambut baik pameran InterFood. Ia mengatakan, sekitar 200 produk makanan dan minuman olahan asal Korea Selatan (Korsel) beredar di Indonesia. Penetrasi produk Korsel di Indonesia masih kurang dari 20 persen. Secara terpisah, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan, industri makanan dan minuman olahan diperkirakan terus tumbuh di masa mendatang. Hal ini, menurut Panggah, disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia. “Kini, masyarakat Indonesia beralih dari mengonsumsi makanan berbahan segar ke produk olahan. Fenomena pola konsumsi tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah kelas menengah,” ujar Panggah. (MED - Kementrian Perindustrian)
Soal dan Jawaban :
1. Bagaimana menurut Anda motivasi dan persepsi konsumen terhadap produk-produk impor (terutama Thailand dan Korea)? Jelaskan secara rinci.
- Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional. Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak. Sedangkan Handoko (2001:225) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17) menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan- pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian. Dalam motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataankenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta obyektif keadaannya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh pancaindera misalnya dengan memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional. Jadi motif konsumen terhadap produk-produk impor (terutama Thailand dan Korea) yaitu motivasi emosional.
Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan- rangsangan yang diterima menjadi suatu proses pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya,
usia, pendapatan dan gaya hidupnya.
2. Apakah dengan semakin mudahnya produk impor masuk ke dalam pasar nasional dapat menyebabkan perubahan sikap pada konsumen dalam membeli produk makanan? Jelaskan dengan menggunakan referensi.
- Semakin mudahnya produk impor masuk ke dalam pasar nasional dapat menyebabkan perubahan sikap pada konsumen dalam membeli produk makanan. Hal ini disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang beralih dari mengonsumsi makanan berbahan segar ke produk olahan. Fenomena pola konsumsi tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah yang mempunyai mobilitas tinggi sehingga mempunyai gaya hidup yang serba cepat dan instan.
3. Bagaimana pengaruh kepribadian, konsep diri, gaya hidup dan psikografi terhadap konsumsi produk impor? Jelaskan per point nya.
- Pengaruh kepribadian :
Kepribadian Mencerminkan Perbedaan Antarindividu
Consumer innovators, yaitu mereka yang selalu menjadi yang pertama untuk mencoba hal-hal baru baik barang yakni produk impor.
Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Selain product personality, konsumen juga mengenal brand personality, di mana mereka melihat perbedaan trait pada tiap produk yang berbeda juga. Semua kesan yang berhasil ditampilkan oleh merek tersebut dalam benak konsumen menggambarkan bahwa konsumen dapat melihat karakteristik tertentu dari produk, kemudian membentuk brand personality.
- Pengaruh konsep diri :
Konsep diri adalah bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri yang kadang-kadang akan berbeda dari pandangan orang lain. Extended self merujuk pada kecenderungan seseorang untuk mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan kepemilikannya (possession). Kepemilikan yang dimaksud di sini tidak harus sesuatu yang besar, dapat berupa benda-benda kecil, seperti makanan favorityakni . Konsumen cenderung untuk memilih produk atau merek yang sesuai dengan dirinya atau dengan apa yang ingin dicapainya sebagai manusia.
- Pengaruh gaya hidup :
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya.
Pada masyarakat kelas menengah bertambah pendapatan. akan mempengaruhi gaya hidup
melalui komposisi produk-produk yang dibeli dan tempat pembelian.Peningkatan pendapatan ini bahkan akan dapat meningkatkan kelas sosial seseorang yang tentunya akan berdampak terhadap gaya hidup dalam hal produk impor
- Pengaruh psikografi :
Faktor psikografis dari konsumen merupakan salah satu cara untuk dapat 'memenangkan hati' konsumen karena pendekatan yang dilakukan telah sesuai dengan karakteristik konsumen. Kebanyakan pengukuran yang dilakukan terhadap psikografis menggunakan variabel-variabel sikap, nilai, demografis dan geografis untuk mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu.
Experiences dan makers: action oriented
Mereka yang termasuk dalam segmen Action oriented ini memiliki keinginan untuk memberikan pengaruh kepada lingkungannya secara nyata. Experiences melakukannya di dunia luar melalui petualangan dan kegiatan- kegiatan yang menimbulkan semangat.
Experiences merupakan konsumen yang banyak menghabiskan penghasilannya untuk pembelian pakaian makanan cepat saji, salah satunya produk impor, dsb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar