TUGAS 2
Jelaskan kaitan antara strategi rantai
pasok dengan strategi kompetitif perusahaan !
Lengkapi uraian Anda dengan contoh
kasus !
Di dalam pasar yang kompetitif, pelanggan adalah pihak yang mengendalikan pasar dan pasar akan mengendalikan perilaku organisasi. Pelanggan memutuskan untuk membeli suatu produk dengan berbagai alasan seperti harga atau layanan tambahan yang diberikan pada saat pembelian. Strategi rantai pasok dibutuhkan untuk mengelola integrasi pada semua aktivitas rantai pasok untuk mendapatkan keuntungan.
Untuk mencapai strategi yang tepat, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa kemampuan rantai pasoknya harus bisa memenuhi kepuasan pelanggan seperti yang sudah ditargetkan. Menurut Chopra dan Meindl (2004), ada tiga langkah untuk mencapai strategi yang tepat yaitu:
(1) memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok.
(2) memahami kemampuan rantai pasok.
(3) pencapaian strategi yang tepat.
CPFR (Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment)
Saudara mahasiswa, seperti Anda telah pelajari bahwa rantai pasok merupakan serangkaian aktivitas yang terintegrasi. Telah banyak inisiatif dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas melalui integrasi aktifitas dalam rantai pasok. Salah satunya yang disebut sebagai CPFR (Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment). Ini merupakan suatu model dimana pengecer, perusahaan jasa transportasi, distributor dan pabrik dapat mengadopsi suatu sistem berbasis internet untuk berkolaborasi sejak tahap perencanaan hingga eksekusi. Ide ini dimotori oleh Wal-Mart (pengecer) bersama Warner Lambert (produsen) untuk produk Listerine pada tahun 1995. Kedua perusahaan ini berkolaborasi untuk meningkatkan akurasi peramalan persediaan mereka dengan menentukan tingkat persediaan yang paling tepat dan kapan persediaan tersebut dibutuhkan. Proyek yang dijalankan selama 3 bulan memngenai hal ini memberikan hasil yang sangat memuaskan bagi kedua belah pihak.
CPFR pada dasarnya adalah proses peramalan yang berevolusi menjadi perangkat berbasis web yang bertujuan untuk bertukar informasi secara internal dalam ‘shared web’ antar sesama partner di dalam suatu rantai pasok. Pertukaran informasi secara terbuka ini akan memberikan wawasan terhadap permintaan yang lebih akurat dan berjangka panjang kepada seluruh anggota rantai pasok. Hambatan terbesar yang umum dihadapi dalam penerapan sistem ini adalah adanya kekurang percayaan antar partner sehingga kolaborasi tidak berlangsung optimal. Hal demikian bisa dipahami mengingat kemungkinan terdapatnya pamrih yang berbeda satu sama lain yaitu pedagang akan cenderung memaksimalkan keuntungan sedangkan pelanggan menginginkan harga serendah mungkin. Dengan transparansi data yang begitu terbuka, wajar bilamana perusahaan enggan berbagi data yang bersifat strategis seperti laporang keuangan, jadwal produksi dan nilai persediaan secara on-line. Itu sebabnya diperlukan adanya ikatan front-end partnership agreement antar partner.
Strategi
kompetitif perusahaan diartikan seperangkat kebutuhan pelanggan yang dicari
untuk memenuhi kebutuhan melalui produk, tergantung dari pesaingnya.
Rantai nilai perusahaan dimulai dari perkembangan produk baru, dengan menciptakan spesifikasi bagi produk. Pemasaran dan penjualan menghasilkan permintaan melalui publikasi prioritas-prioritas pelanggan dengan produk dan jasa yang memuaskan.
Rantai nilai perusahaan dimulai dari perkembangan produk baru, dengan menciptakan spesifikasi bagi produk. Pemasaran dan penjualan menghasilkan permintaan melalui publikasi prioritas-prioritas pelanggan dengan produk dan jasa yang memuaskan.
Pemasaran juga membawa pelanggan kembali pada perkembangan
produk baru. Dengan spesifikasi produk baru, operasi mengubah input menjadi
output untuk menciptakan produk. Distribusi juga membawa produk ke pelanggan
atau membawa pelanggan ke produk. Jasa merespon permintaan pelanggan selama
atau setelah penjualan. Ini merupakan fungsi atau proses inti yang harus
dilakukan untuk mencapai penjualan yang berhasil. Keuangan, akuntansi, tehnologi
informasi, dan sumber daya manusia mendukung dan memfasilitasi bagian-bagian
rantai nilai.
Untuk melaksanakan strategi kompetitif perusahaan, seluruh
fungsi ini memerankan perannya masing-masing dan harus mengembangkan
strateginya sendiri. Di sini, strategi diartikan sebagai tiap-tiap proses dan
fungsi apakah yang akan coba dilakukan dengan baik.
Strategi pengembangan produk diartikan dengan menetapkan
portofolio produk baru yang akan perusahaan coba kembangkan. Strategi pemasaran
dan penjualan diartikan dengan menetapkan bagaimana pasar akan dibagi dan
bagaimana produk akan diposisikan, diberi harga, dan dipromosikan. Strategi
rantai pasokan diartikan dengan sifat dari pengadaan bahan baku, transportasi
bahan ke dan dari perusahaan, menghasilkan produk atau operasi untuk
meningkatkan jasa, dan distribusi produk ke pelanggan, dan jasa purna jual yang
akan ditangani sendiri atau di-outsourcing-kan pada pihak lain yang lebih
kompeten.
Strategic fit diartikan bahwa kompetitif dan strategi rantai
nilai memiliki sasaran yang sama. Ini berarti adanya konsistensi antara
prioritas pelanggan yang diharapkan mampu dipenuhi oleh strategi kompetitif dan
kemampuan rantai nilai yang dapat dibangun dengan strategi rantai pasokan.
Strategic fit dicapai dengan tiga tahap, yaitu:
Strategic fit dicapai dengan tiga tahap, yaitu:
1. Memahami pelanggan dan ketidakpastian rantai pasokan.
Pertama, perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan pada masing-masing segmen dan ketidakpastian rantai pasokan yang dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan ini membantu perusahaan menemukan keinginan biaya dan permintaan jasa. Ketidakpastian rantai pasokan membantu perusahaan mengidentifikasi tingkat ketidakmampuan prediksi dari permintaan, gangguan, dan keterlambatan yang seharusnya dipersiapkan oleh rantai nilai.
Pertama, perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan pada masing-masing segmen dan ketidakpastian rantai pasokan yang dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan ini membantu perusahaan menemukan keinginan biaya dan permintaan jasa. Ketidakpastian rantai pasokan membantu perusahaan mengidentifikasi tingkat ketidakmampuan prediksi dari permintaan, gangguan, dan keterlambatan yang seharusnya dipersiapkan oleh rantai nilai.
2. Memahami kemampuan rantai pasokan.
Terdapat beberapa jenis rantai pasokan, masing-masing dirancang untuk pelaksanaan tugas yang berbeda. Perusahaan seharusnya memahami untuk melakukan apa rantai pasokan tersebut.
Terdapat beberapa jenis rantai pasokan, masing-masing dirancang untuk pelaksanaan tugas yang berbeda. Perusahaan seharusnya memahami untuk melakukan apa rantai pasokan tersebut.
3. Pencapaian strategic fit.
Jika terdapat persaingan yang tidak sebanding antara rantai pasokan dengan kebutuhan pelanggan, perusahaan juga akan mengatur kembali rantai pasokan untuk mendukung strategi kompetitif atau mengubah strategi kompetitif.
Jika terdapat persaingan yang tidak sebanding antara rantai pasokan dengan kebutuhan pelanggan, perusahaan juga akan mengatur kembali rantai pasokan untuk mendukung strategi kompetitif atau mengubah strategi kompetitif.
Intinya:
- Langkah pertama dalam pencapaian strategic fit antara kompetitif dan strategi rantai pasokan adalah memahami pelanggan dan ketidakpastian rantai pasokan. Ketidakpastian dari pelanggan dan rantai pasokan dapat dikombinasikan dan dipetakan pada spektrum ketidakpastian.
- Langkah kedua dalam pencapaian strategic fit antara kompetitif dan strategi rantai pasokan adalah memahami rantai pasokan dan memetakannya pada spektrum kemampuan reaksi.
- Langkah terakhir dalam pencapaian strategic fit adalah mencocokan antara kemampuan reaksi rantai pasokan dengan ketidakpastian dari permintaan dan penawaran. Rancangan rantai pasokan dan selurih strategi fungsional pada perusahaan harus dapat mendukung tingkat kemampuan reaksi rantai pasokan.
Lingkup
strategic fit adalah fungsi-fungsi yang ada pada perusahaan dan langkah-langkah
yang yang tepat yang dapat menemukan hubungan strategi dengan tujuan. Lingkup
interperusahaan dari strategic fit pada saat ini merupakan hal yang penting
karena persaingan dalam wilayah perusahaan dengan perusahaan telah berubah
menjadi persaingan rantai pasokan dengan rantai pasokan yang lain.
Rekan kerja perusahaan dalam rantai pasokan akan menentukan kesuksesan perusahaan. Lingkup interperusahaan dari strategic fit membutuhkan evaluasi tiap tindakan pada sebuah perusahaan dalam keseluruhan rantai pasokan. Lingkup ini meluas pada seluruh langkah di rantai pasokan.
Rekan kerja perusahaan dalam rantai pasokan akan menentukan kesuksesan perusahaan. Lingkup interperusahaan dari strategic fit membutuhkan evaluasi tiap tindakan pada sebuah perusahaan dalam keseluruhan rantai pasokan. Lingkup ini meluas pada seluruh langkah di rantai pasokan.
Referensi :
Chopra, Sunil & Peter Meindl. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning & Operations, 3rd Edition. Pearson Prentice Hall.
Chopra, Sunil & Peter Meindl. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning & Operations, 3rd Edition. Pearson Prentice Hall.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar