Nama : Westri W.
Nim : 021518064
TUGAS 1
Ekonomi Moneter
1. Jelaskan fungsi uang dalam kegiatan perekonomian.
2. Jelaskan usaha yang dijalankan oleh Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
3. Jelaskan perbedaan teori permintaan uang menurut Teori Klasik dan Keyes.
Jawaban:
1. Fungsi Uang dalam kegiatan perekonomian sebagai berikut:
1. Uang sebagai alat tukar-menukar (medium of exchange). Dalam sistem pertukaran barter, uang mensyaratkan adanya double coincidence. Dengan adanya "uang" yang diterima secara umum sebagai alat tukar, maka syarat double coincidence tersebut menjadi tidak relevan lagi.
2. Uang sebagai satuan nilai (measure of value). Dalam fungsinya uang sebagai satuan pengukur nilai, maka setiap barang yang dipertukarkan dapat dinilai dengan satuan uang tertentu. U ang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang danjasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besamya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. U ang juga dipakai untuk menentukan harga barang/j as a. Sebagai alat satuan hi tung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran barang.
3. Uang sebagai standar atau ukuran pembayaran yang tertunda (standard for deferred payments).
4. Uang sebagai alat penyimpan nilai dan kekayaan (store of value and store of wealth). Sebagai penyimpan nilai atau kekayaan, uang digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang danjasa di masa mendatang.
2. Usaha yang dijalankan oleh Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
- Bank Umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah(dual bank system).
Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Karakteristik sistern perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi basil memberikan alternatif sistern perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi altematif sistern perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
- Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
3. Perbedaan teori permintaan uang menurut Teori Klasik dan Keyes.
Teori Kuantitas (Quantity Theory) uang adalah teori ekonomi mengenai permintaan uang (demand for money). Teori kuantitas tergolong sangat tua namun masih memadai dengan keadaan saat ini. Teori kuantitas uang membahas penyebab utama terjadinya perubahan nilai uang atau tingkat harga.
Teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang beredar. Seperti halnya benda-benda ekonomi lainnya (ingat, bahwa uang juga merupakan barang ekonomi), bertambahnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Menurunnya nilai uang sama artinya dengan naiknya tingkat harga. Menurut teori kuantitas uang, bertambahnya jumlah uang yang beredar cenderung mengakibatkan naiknya tingkat harga (inflasi), dan sebaliknya.
a. Pendekatan persamaan Irving Fisher
Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan uang yang diterima oleh penjual. Hal ini berlaku juga untuk seluruh perekonomian; di dalam suatu periode tertentu nilai dari barang-barang atau jasa-jasa yang dibeli harus sama dengan nilai dari barang yang dijual.
M(Vt) = PT
- volume uang(M)
- rata “perputaran uang”, dalam periode tersebut (Vt)
- harga rata-rata dari barang tersebut (P)
- volume transaksi (T)
Teori kuantitas uang oleh Irving Fisher yaitu perubahan jumlah uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama besarnya terhadap harga-harga, dan dalam arah yang bersamaan. Maksudnya, bila uang beredar bertambah sebanyak 5%, maka tingkat harga-harga juga akan bertambah (inflasi) sebanyak 5%, dan sebaliknya.
b. Teori Cambridge (Marshall-Pigou)
Pandangan Klasik yang kedua adalah cash-balance theory yang dikembangkan oleh A. Marshall dan A.C Pigou dari Cambridge University, Inggris. Persamaan Cambridge (the Cambridge equation) merupakan versi lain dari teori Klasik. Pendekatan ini seperti halnya pendekatan Fisher dan teori Klasik lainnya didasarkan pada pandangan bahwa fungsi uang yang utama adalah sebagai suatu media pertukaran
(a medium of exchange).
Marshall berpendapat bahwa tujuan memegang uang adalah untuk membiayai transaksi yang dilakukan. Sementara itu Pigou menambah alasan lain dari tujuan masyarakat memegang uang yaitu untuk berjaga-jaga.
M=kPY
Marshall memandang bahwa individu/masyarakat selalu menginginkan sebagian tertentu dari pendapatannya (Y) dalam bentuk uang tunai (k), sehingga kY merupakan keinginan individu/ masyarakat terhadap uang tunai .
Teori-teori klasik lainnya, berpangkal pokok pada fungsi uang sebagai alat tukar umum (means of 25 echange). Karena itu, teori-teori klasik melihat kebutuhan uang atau permintaan akan uang dari masyarakat sebagai kebutuhan akan alat tukar yang likuid untuk tujuan transaksi
- Perbedaan utama antara pendekatan Keynes dan Klasik adalah pada fungsi uang. Keynes berpendapat bahwa fungsi uang tidak hanya sebagai media pertukaran (a medium of exchange) tetapi juga sebagai penyimpan nilai (a store of value). Di dalam teorinya, Keynes membagi permintaan uang atas tiga motif yaitu untuk transaksi (transaction motive), berjaga-jaga (precautionary motive), dan untuk spekulasi (speculation motive)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar