Jumat, 21 Oktober 2016

TUGAS 2 EKMON

Nama : Westri W.
NIM : 021518064

Tugas 2 Ekonomi Moneter

1. Apa penyebab pada saat kondisi nilai tukar rupiah menurun, pemerintah menurunkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat?

Jawab:

(1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa:

• Kenaikan harga migas di luar negeri
• Meningkatnya bantuan luar negeri
• Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang
• Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok
• Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel
(2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini :

• Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan
• Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak
• Pencabutan program subsidi BBM
• Kenaikan harga BBM yang mencolok
• Kenaikan tarif listrik
(3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain:

• Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi
• Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis
• Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja
• Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional
(4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya:

• Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya.
• Pemberian bonus prestasi perusahaan
• Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.
Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat struktur industri yang sedikit mengandung local content.

Untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, Bank Indonesia(bank sentral) sebagai otoritas moneter diberikan beberapa wewenang dalam melakukan tugasnya. Dengan merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar dapat mendukung pencapaian tujuan kestabilan nilai uang tidak boleh dilakukan secara fleksibel. Hal ini akan mempersulit dan menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terkendala dan lesu jika Bank Indonesia terlalu intervensi dalam hal pengendalian jumlah uang beredar.

Sebaliknya, pengendalian uang beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar karena akan menyebabkan tidak terpeliharanya kestabilan nilai uang, yang akan mendorong merosotnya kepercayaan masyarakat dan mempersulit perencanaan bisnis para pengusaha


2. Apa pengaruh tingkat suku bunga dan investasi?

Jawab:

Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga dibedakan menjadi dua, suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah tingkat bunga (rate) yang dapat diamati di pasar. Sedangkan suku bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya setelah suku bunga nominal dikurangi dengan laju inflasi yang diharapkan. Tingkat suku bunga juga digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga tinggi dimana jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak sehingga konsumsi masyarakat tinggi akan diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan tingkat suku bunga tinggi yang diharapkan kemudian adalah berkurangnya jumlah uang beredar sehingga permintaan agregat pun akan berkurang dan kenaikan harga bisa diatasi
Pengaruh tingkat suku bunga dengan investasi adalah yaitu ketika tingkat suku bunga naik, maka investasi akan berkurang dan demikian sebaliknya jika tingkat suku bunga turun maka investasi akan bertambah. Perubahan tingkat suku bunga (i) akan mempengaruhi perubahan tingkat investasi dan selanjutnya akan mempengaruhi perubahan pengeluaran agregat sehingga terjadi keseimbangan pendapatan nasional yang baru.Tetapi pengaruh tingkat suku bunga terhadap investasi tidak terlalu besar masih dipengaruhi oleh faktor lain selain tingkat suku bunga. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat suku bunga berhubungan negatif dengan kegiatan investasi benar akan tetapi tidak berlaku lagi di masa sekarang ini. Kegiatan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga akan tetapi dipengaruhi oleh faktor lain seperti situasi politik dan keamanan dalam negeri, keadaan ekonomi (inflasi, kondisi nilai tukar, infrastruktur) , ketidakpastian hukum, dan pergantian kepemimpinan negara dan pejabat yang terkait. Selain itu perubahan tingkat suku bunga hanya berpengaruh pada investor domestik akan tetapi investor asing dipengaruhi oleh faktor eksternal.


3. Bagaimanakah praktek inflasi jika dilihat dari adanya tekanan permintaan?

Jawab:

Demand pull inflation

Penyebab demand pull inflation karena adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu akan menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas di pasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, dan aksi spekulasi yang terj adi di sektor industri keuangan.
Faktor-faktor Produksi :
1. Alam.
2. Tenaga kerja.
3. Modal.
4. Kewirausahaan. Sektor-sektor produksi :
- Primer.
- Sekunder.
- Tersier.
- Publik.
- Swasta.
- Konsumsi.
- Investasi.


4. Bagaimanakah praktek inflasi jika dilihat dari adanya dorongan biaya?

Jawab:

Inflasi desakan biaya (cost push inflation)

Inflsi yang terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya rnasalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan), bencana alam, cuaca, kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi terse but, dan aksi spekulasi, sehingga memicu kelangkaan produksi. Begitu juga apabila masalah yang sama terjadi pada distribusi, dirnana infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan dua hal, yaitu: kenaikan harga (misalnya bahan baku) dan kenaikan upah, misalnya kenaikan gaji PNS sehingga akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang
Usaha untuk meredam inflasi yang diakibatkan cost push inflation yang dilakukan dengan mengurangi agregat demand, yaitu
- Menaikkan pajak merupakan salah satu cara untuk meredam inflasi yang diakibatkan cost push inflation yang dilakukan dengan mengurangi agregat demand,
- Kebijakan kedua adalah menekan pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah sedikit demi sedikit dikurangi agar nantinya masyarakat menjadi semakin mandiri. Pengeluaran pemerintah yang semakin kecil akan mengakibatkan masyarakat semakin menjadi efisien.
- Kebijakan ketiga adalah mengurangi ekonomi biaya tinggi. Dengan melakukan deregulasi -deregulasi dalam perizinan serta kemudahan dalam pendistribusian barang dapat mengakibatkan harga barang menjadi turun atau paling tidak tetap, sehingga perekonomian tidak berada dalam keadaan inflasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar