SOAL NASKAH UJIAN DAN PEMBAHASAN
TUGAS AKHIR PROGRAM
(TAP)
TAP MANAJEMEN
2012
EKMA4500
Fakultas
EKONOMI
Universitas
Terbuka
IKA-UT JAKARTA
Ikatan Alumni
Universitas Terbuka
Menjunjung
Tinggi Keluhuran Almamater dan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan.
Email : ika.utjakarta@gmail.com
NASKAH UJIAN
TUGAS AKHIR PROGRAM (EKMA4500)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
MASA UJIAN 2011.1
Kode Naskah 32;
Tgl Ujian : Sabtu, 14-05-11
UJIAN URAIAN
MANAJEMEN (EKMA4500)
Penting!
Kerjakanlah soal ujian
ini dengan jujur, jika terbukti melakukan kecurangan /contek-mencontek selama
ujian, Anda akan dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai atau tidak
diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat ujian, semua
mata kuliah yang ditempuh akan diberi nilai E.
PT. MERAH DELIMA
PT. Merah Delima merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman
dan telah berdiri sejak tahun 1982. Selama 29 tahun berdiri, PT. Merah Delima
telah memproduksi berbagai jenis makanan instant, termasuk mie instant, bubur
instant, sirop, biscuit kaleng, dan beberapa jenis makanan ringan lainnya.
Presiden direktur PT. Merah Delima saat ini adalah Tuan Michael Hadijaya yang
merupaka generasi kedua pemilik perusahaan sekaligus anak dari Tuan Ronnie
Hadijaya. Sejak ayahnya menyerahkan kepemimpinan paa tahun 2005, Tuan Michael
Hadijaya menghadapi tantangan yang sangat berat karena semakin banyaknya
pesaing dalam industri sejenis. Sejak tahun 2000, pelaku industri makanan dan
minuman di Indonesia semakin menjamur dikarenakan peluang pasar yang cukup
menjanjikan. Beberapa pemain utama dalam industri ini mampu bertahan sebagai
pemimpin pasar, namun tidak jarang juga perusahaan yang terpaksa gulung tikar.
PT. Merah Delima memiliki produk unggulan, yaitu mie instan yang merupaka
produk dengan tingkat penjualan terbesar. Untuk produk mie instan, PT. Merah
Delima juga berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara antara lain Jepang,
Singapura, Malaysia, Hongkong dan Taiwan. Produk mie instan yang diproduksi PT.
Merah Delima diberi merek Rasamie yang telah memimpin pasar selama sepuluh
tahun terakhir. Perencanaan yang strategis yang selalu ditekankan oleh Tuan
Michael adalah melakukan promosi melalui berbagai media periklanan, termasuk
televise, media cetak, dan radio.
Namun demikian, seiring dengan semakin banyaknya pesaing-pesaing dalam
industri ini dan perubahan selera konsumen, menyebabkan penurunan penjualan
produk Rasamie selama satu tahun terakhir. Tuan Michael menyadari bahwa hanya
melakukan promosi tidaklah cukup untuk membangkitkan kembalai penjualan
Rasamie. Tuan Michael ingin tetap mempertahankan Rasamie dengan melakukan
beberapa perbaikan. Kendala yang dihadapi PT. Merah Delima saat ini adalah
keterbatasan mesin dan peralatan yang menyebabkan PT. Merah Delima kesulitan
memenuhi permintaan Rasamie untuk Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Hal ini
menyebabkan konsumen beralih ke merek lain yang mudah mereka dapat di daerah
tersebut.
Berkaitan dengan keinginan Tuan Michael untuk meningkatkan kembali
penjualan Rasamie, dilakukan perencanaan strategis tidak hanya pada usaha
melakukan promosi dan periklanan saja, tetapi juga berusaha meningkatkan citra
merek Rasamie di mata masyarakat. Disamping itu, Tuan Michael juga tengah mempertimbankan
ekspansi dengan mendirikan pabrik baru. Selian itu dipertimbangkan penggantian
mesin yang lama karena dinilai sudah tidak produktif lagi dan memerlukan biaya
perawatan yang mahal karena sering mengalami kerusakan. Berkaitan dengan
pengadaan mesin baru, Tuan Michael tengah mempertimbangkan untuk melakukan
pembelian mesin yang diimpor dari Jepang. Mesin tersebut memiliki kemampuan
otomatisasi yang tinggi, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja langsung. Mesin tersebut bernilai Rp. 320 juta dan memiliki umur ekonomis selama 30
tahun. Dalam hal pengadaan mesin, Tuan Michael memiliki dua alternative
pengadaan, yaitu alternative pertama adalah membeli mesin tersebut dengan cara
dicicil langsung melalui produsen dengan keharusan membayar DP sebesar Rp. 20
juta dan sisa cicilan dibayarkan sebesar Rp. 16,5 juta per bulan selama 30
bulan. Alternatif kedua adalah melakukan pinjaman kepada pihak lain sebesar Rp.
320 juta dengan cicilan Rp. 19,5 juta per bulan selama 35 bulan. Tuan Michael
harus menentukan pilihan yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.
Apabila mesin baru mulai berproduksi, maka tugas Tuan Michael selanjutnya
adalah menentukan orang-orang yang akan menempati posisi yang baru yang
berkaitan dengan operasional mesin. Tugas tersebut diserahkan kepada Tuan
Ridwan selaku manager HRD. Tuan Ridwan tengah mempertimbangkan metode rekrutmen
yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurutnya, akan lebih menguntungkan bagi
perusahaan jika mencari orang-orang lama yang berkompetensi baik untuk
menempati jabatan supervisor pada lini mesin yang baru. Apabila menggunakan orang-orang baru, maka akan memakan waktu dan biaya
yang tidak sedikit. Orang-orang lama ini akan dianalisis
dan dievaluasi untuk menilai kemampuan mereka menempati posisi baru. Untuk
penempatan posisi tersebut, Tuan Ridwan membuka semua kesempatan pada semua
karyawan dan seleksi awal adalah menilai komitmen, kedisiplinan, dan masa kerja
karyawan baik karyawan yang telah menjabat sebagai supervisor maupun yang belum
menjabat sebagai supervisor.
Rencana ekspansi yang telah disusun menghasilkan empat alternative lokasi
yaitu mendirikan pabrik di kota A, kota B, kota C atau kota D. Data biaya tetap
dan biaya variabel apabila berproduksi adalah sebagai berikut :
Lokasi
|
Biaya Tetap / bulan
|
Biaya Variabel /
unit
|
Kota A
|
Rp. 10.000.000,-
|
Rp. 1.250,-
|
Kota B
|
Rp. 9.000.000,-
|
Rp. 1.500,-
|
Kota C
|
Rp. 11.000.000,-
|
Rp. 1.000,-
|
Kota D
|
Rp. 10.000.000,-
|
Rp. 1.500,-
|
PERTANYAAN :
Bedasarkan kasus pada
PT. Merah Delima, maka analisislah :
1.
Lokasi
pabrik manakah yang sebaiknya dipilih, apabila perusahaan menetapkan untuk
berproduksi pada tingkat produksi 5.000 unit per bulan. Jelaskan jawaban Anda !
(nilai 25%).
2.
Cara
pembelian mesin yang paling menguntungkan, apakah membeli mesin langsung secara
kredit atau menggunakan pinjaman dana dari pihak lain dengan menggunakan metode
internal rate of return (IRR) !. (nilai
25%)
3.
a.
Jenis sumber karyawan yang digunakan
oleh PT. Merah Delima untuk rekrutmen dan jelaskan jawaban Anda !.
b. Cara-cara pengisian
lowongan jabatan yang dapat dilakukan oleh Tuan Ridwan berdasarkan jenis sumber
karyawan yang Anda pilih pada poin 3.a diatas dan jelaskan pengertian
masing-masing cara tersebut !. (nilai
3.a dan 3.b 25%)
4. a. Berada pada tahap daur hidup
apakah produk Rasamie ? Jelaskan alasan Anda memilih daur hidup tersebut.!.
b.
Strategi pemasaran
apakah yang yang digunakan Tuan Michael berdasarkan jawaban Anda pada poin 4.a
dan jelaskan jawaban Anda !. (nila 4.a dan 4.b 25%)
Kiriman soal dari Irwansyah
Peserta Ujian TAP 2011.1
PEMBAHASAN
SOAL TAP 2011.1 (Studi Kasus “PT. Merah Delima”)
Oleh Nur
Hamim
1.
Diketahui
-
Kota A Biaya
tetap
: 10.000.000
Biaya
variabel : 1.250/unit
-
Kota B Biaya
tetap
: 9.000.000
Biaya
variabel : 1.500/unit
-
Kota C Biaya
tetap
: 11.000.000
Biaya
variabel : 1.000/unit
-
Kota D Biaya
tetap
: 10.000.000
Biaya
variabel : 1.500/unit
-
Kapasitas
produksi
: 5.000
Jawab:
Rumus
Biaya tetap + (biaya variabel x
kapasitas produksi)
-
Kota A
= 10.000.000 + (1.250 x 5.000)
= 16.250.000
-
Kota B
= 9.000.000 + (1.500 x 5.000)
= 16.500.000
-
Kota C
= 11.000.000 + (1.000 x 5.000)
= 16.000.000
-
Kota D
= 10.000.000 x (1.500 x 5.000)
= 17.500.000
Lokasi yang dipilih
adalah kota C karena
biaya produksinya lebih rendah daripada kota-kota yang lainnya.
2.
Cara memilih;
Alternatif I
Membeli mesin langsung
secara kredit;
Harga mesin Rp. 320 juta,
DP Rp. 20 juta, maka harga yang harus dibayar untuk cicilan adalah Rp. 300
juta.
300
juta
= 16,5 juta [1/(1+i) + 1/(1+i)2…+1/(1+1)30]
300/16,5
= 18,18182
Jika dilihat dari tabel
A2 angka 18,18182 dengan n=30 terletak pada kisaran tingkat bunga 3% dan 4 %,
harus dilakukan interpolasi.
Tingkat
bunga Diskon faktor
annuity
Angsuran
PV pembayaran angsuran
3%
19,6004
Rp.16,5 juta Rp.323,4066
juta
4%
17,2920
Rp.16,5 juta Rp.285,3180
juta
Selisih
1%
Rp. 38,0886 juta
Jika dipakai
pendekatan pada bunga 4 % :
Rp. 300 juta – Rp.
285,3180 juta = Rp. 14,682 juta
Nilai dalam % angka :
(14,682/38,0886) x
1%
= 0,38547%
Maka tingkat bunga yang
ditanggung adalah :
i=4% - 0,38547%
= 3,61453%
Jika dipakai
pendekatan pada bunga 3 % :
Rp. 323,4 juta – Rp. 300
juta = Rp. 23,4066 juta
Nilai dalam % angka :
(23,4066/38,0886) x 1%
= 0,61453%
Maka tingkat bunga yang
ditanggung adalah :
i=3% + 0,16453%
= 3,61453%
Alternatif
ke II
Menggunakan pinjaman
dana dari pihak lain dengan menggunakan metode internal rate of
return (IRR);
Pinjaman Rp.
320 juta , cicila 19,5 juta selama 35 bulan
320 juta
= 19,5 juta [1/(1+i) + 1/(1+i)2…+1/(1+1)35]
320/19,5
=16,41026
Jika dilihat dari tabel
A2 angka 16,41026 dengan n=35 terletak pada kisaran tingkat bunga 4 % dan 5%
dan harus dilakukan interpolasi.
Tingkat
bunga Diskon faktor annuity
Angsuran PV pembayaran angsuran
4%
18,6646
Rp.19,5 juta Rp.363,9597 juta
5%
16,3742
Rp.19,5 juta Rp.319,2969 juta
Selisih
1%
Rp. 44,6628
juta
Jika dipakai pendekatan
pada bunga 5 % :
Rp. 320 juta – Rp.
319,2969 juta = Rp. 0,7031 juta
Nilai dalam % angka :
(0,7031/44,6628) x
1%
= 0,015742%
Maka tingkat bunga yang
ditanggung adalah :
i=5% - 0,015742%
= 4,958258 %
Dengan memperhitungkan
tingkat bunga pada alternatif I dan II, maka sebaiknya membeli langsung
secara kredit karena tingkat bunganya lebih rendah
daripada menggunakan pinjaman dana dari pihak lain.
3. Sumber
karyawan;
a. Sumber karyawan yang digunakan
adalah sumber karyawan internal, karena akan lebih menguntungkan jika
perusahaan menggunakan orang – orang lama yang berkompetensi baik untuk
menempati jabatan tersebut, dan apabila menggunakan orang – orang baru akan memakan
waktu biaya yang tidak sedikit.
b. Dengan menggunakan sumber karyawan
internal dapat dipilih beberapa cara:
i. Melalui
tranfer, yaitu mentranfer seorang karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang serupa dalam satu perusahaan.
ii. Melalui
promosi, yaitu mempromosikan seorang karyawan dari satu jabatan yang lebih
rendah ke jabatan yang lebih tinggi tingkatannya.
iii. Melalui
upgrade, yaitu meningkatkan level pendidikan atau keahlian seorang karyawan
yang pada saat ini memegang jabatan.
4.
Daur hidup Produk rasamie;
a.
Produk
rasamie berada pada daur hidup tahap kemunduran, hal ini
dibuktikan dengan semakin banyaknya pesaing-pesaing dalam industri ini dan
perubahan selera konsumen sehingga menyebabkan menurunnya penjualan produk
rasamie selama setahun.
b.
strategi pemasaran yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah:
i.
mencari produk yang lemah;
Mencari produk yang lemah
dapat dilakukan dengan menyusun suatu sistem informasi yang dapat menemukan
produk-produk mana yang benar-benar mengalami masa kemunduran.
ii.
membangkitkan kembali produk tersebut dengan cara:
·
meningkatkan
upaya-upaya pada variabel bauran pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan laba.
·
mengalihkan
produk tersebut ke segmen pasar yang baru.
·
menemukan
dan mempromosikan penggunaan baru produk tersebut kepada pembeli-pembeli yang
ada.
iii.
meninggalkan produk tersebut dengan cara:
·
Membiarkan
saja dan menunggu sampai tidak ada pembelinya.
·
Menjual
produk tersebut kepada perusahaan lain dengan cara lisensi.
Agar dapat diperiksa lagi,
jadikan sebagai referensi saja. Semoga bermanfaat.
NASKAH UJIAN
TUGAS AKHIR PROGRAM (EKMA4500)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
MASA UJIAN 2010.2
Kode Naskah 26;
Tgl Ujian : Sabtu, 13-11-10
UJIAN URAIAN
MANAJEMEN (EKMA4500)
Penting!
Kerjakanlah soal ujian
ini dengan jujur, jika terbukti melakukan kecurangan /contek-mencontek selama
ujian, Anda akan dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai atau tidak
diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat ujian, semua
mata kuliah yang ditempuh akan diberi nilai E.
PT. MAX TOP
PT. Max Top adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam
bidang telekomunikasi, termasuk telepon genggam. Saat ini PT. Max Top menempati
posisi pertama dalam meraih pangsa pasar di Indonesia. PT. Max Top merapkan
filosofi “kepuasan pelanggan berarti kesejahteraan” yang mulai dicanangkan
sejak tahun 2005. Pihak manajemen selalu menekankan bahwa apabila pelanggan
puas dengan produk mereka, maka akan mendatangkan keuntungan besar bagi
perusahaan dan pada akhirnya akan mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh
karyawan. Demikian pula sebaliknya, apabila pelanggan tidak puas dengan produk
mereka, maka penjualan akan menurun dan pada akhirnya perusahaan akan mengalami
kerugian. Selama sepuluh tahun beroperasi, PT. Max Top telah memproduksi
berbagai peralatan komunikasi berteknologi tinggi bertujuan untuk memuaskan
pelanggan. Dengan alasan kepuasan pelanggan itulah, pihak manajemen menetapkan
standar mutu yang ketat, mulai dari pengadaan bahan baku, pemilihan pemasok,
proses produksi, tenaga ahli, sampai pada model produk.
Pada pertengahan tahun 2010, PT. Max Top memproduksi satu
produk telepon genggam merek terbaru dengan fitur-fitur yang sangat canggih,
eksklusif dan mengakomodasi kebutuhan konsumen masa kini. Produk telepon
genggam baru tersebut memiliki kelebihan fitur kamera perekam dengan resolusi
tinggi serta dilengkapi dengan memori yang cukup besar. Telepon genggam ini
dapat dikatakan juga berfungsi sebagai computer mini, mengingat kemampuannya
yang menyamai kemampuan computer PC. Selain kelebihan dari sisi teknologi
komunikasi, telepon genggam ini juga memiliki kelebihan utama yaitu tahan air
sehingga pemakai tidak terlalu risau apabila telepon genggamnya terkena air.
Telepon genggam baru ini diperkenalkan ke pasar dengan Tipe G221 sebagai
pengembangan dari tipe sebelumnya. Produk G221 ini diharapkan mampu meraih
pasar yang lebih luas, karena pihak manajemen sangat yakin akan kemampuan dan
kelebihan produk tersebut. Agar dapat meraih pasar seluas-luasnya, perusahaan
melakukan promosi melalui berbagai media agar konsumen semakin mengenali produk
tersebut.
Sebagai salah satu pemain dalam industri elektronik, PT.
Max Top juga menghadapi beberapa pesaing potensial yang bermaksud akan
mengikuti inovasi yang dilakukan PT. Max Top. Adanya beberapa pesaing dalam
industri ini menyebabkan tiap-tiap produsen berusaha untuk membangkitkan
keunggulan terhadap merek bagi pasarnya. Menyadari akan semakin ketatnya
persaingan dalam bisnis telepon genggam. PT. Max Top selalu berusaha
meningkatkan kualitasnya melalui perbaikan-perbaikan dalam bidang manajemen
keuangan, sumber daya manusia, pemasaran sampai pada proses produksinya. Divisi
marketing selaku divisi yang cukup berperan dalam keberhasilan produk di pasar
harus dapat menentukan harga yang tepat serta strategi promosi yang dapat
dilakukan. Produk G221 dibuat sebagai produk yang eksklusif yang ditujukan bagi
para eksekutif yang menuntut kemudahan layanan sesuai yang diinginkan. Tepat
pada bulan Juni 2010, G221 resmi diluncurkan di pasaran dengan wilayah
pemasaran utama meliputi pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Pertumbuhan penjualan
yang masih lambat di awal-awal penjualan produk merupakan tantangan utama yang
harus dihadapi pihak manajemen. Agar G221 dapat menarik minat konsumen yang
mengutamakan kualitas dan kemudahan, maka dilakukan strategi pemasaran yang
memfokuskan pada harga yang tinggi yang dibarengi dengan promosi yang gencar
melalui berbagai media. Sebagai perusahaan yang telah memiliki reputasi yang
cukup baik dalam hal kualitas, maka PT. Max Top selalu menekankan pada kualitas produk walaupun harga akan menjadi lebih mahal.
Saat ini PT. Max Top memiliki pabrik perakitan di Bekasi. Pada awal tahun 2011, PT. Max Top
berencana untuk memperluas daerah pemasaran meliputi wilayah Indonesia bagian
timur yang diharapkan dapat memberikan tambahan keuntungan bagi perusahaan. Untuk
itu pihak manajemen merencanakan untuk mendirikan satu pabrik baru. Terdapat 3
alternatif kota yang dapat dijadikan lokasi pabrik yaitu kota A, kota B, dan
kota C. Apabila pabrik ditempatkan di kota A, maka biaya tetap per bulan yang
akan ditanggung perusahaan saat pabrik telah beroperasi adalah sebesar Rp.
50.000.000,00 dan biaya variable sebesar Rp.350.000,00 per unit. Untuk kota B,
biaya tetap per bulan adalah sebesar Rp. 35.000.000,00 dan biaya variable
sebesar Rp. 400.000,00 per unit. Dan untuk kota C biaya tetap per bulan adalah
sebesar Rp. 40.000.000,00 dan biaya variable sebesar Rp.300.000,00 per unit.
Pihak manajemen memperkirakan bahwa produk G221 akan
mampu meraih sukses sampai dengan minimal dua tahun mendatang. Pada tahun
ketiga, akan dikembangkan produk baru yang lebih canggih dari tipe G221 yaitu
tipe G222 dengan fitur yang jauh lebih memuaskan. Untuk mempersiapkan produk
G222, pihak manajemen berencana untuk melakukan investasi pembelian mesin yang
dapat menunjang keakuratan fitur-fitur G222. Pihak manajemen menerima tawaran
mesin dari Jerman dengan merek “PEGASUS” seharga Rp.1.000.000.000,00. Mesin ini
diharapkan mampu memberikan penghasilan ke perusahaan sebesar Rp.270.000.000,00
per tahun. Di samping tawaran mesin “PEGASUS”, perusahaan juga tengah
mempertimbangkan tawaran dari Jepang dengan merek “HOKAIDO” seharga
Rp.900.000.000,00. Mesin ini mampu memberikan penghasilan sebesar
Rp.210.000.000,00 per tahun.
Pimpinan PT. MAX TOP menyadari betul bahwa agar dapat
memenangkan persaingan, perusahaan harus melakukan berbagai efisiensi dan
perbaikan di segala bidang, termasuk dalam bidang sumber daya manusia. Saat ini
PT. MAX TOP tengah menyusun analisis kebutuhan tenaga IT mengingat tenaga IT
merupakan tenaga kerja inti bagi kalancaran produksi perusahaan. Saat ini
bagian HRD sedang melakukan riset mengenai probabilitas daya tahan tenaga IT
pada dua perusahaan pesaing utama, yaitu PT. Prima Mandiri dan PT.Indo Nusa
Telekomindo untuk dibandingkan dengan probabilitas daya tahan tenaga IT PT. Max
Top. Data yang dapat dikumpulkan pada bagian ini adalah seperti pada Tabel 1.
Tabel
1
Data
Probabilitas Karyawan
NAMA PERUSAHAAN
|
LEVEL KARYAWAN IT
TAHUN 2010
|
JUMLAH KEHILANGAN
TENAGA IT
|
PT. PRIMA MANDIRI
|
500
|
50
|
PT. INDO NUSA
TELEKOMINDO
|
400
|
70
|
PT. MAX TOP
|
700
|
40
|
Sejak tahun 2009 perusahaan menetapkan upah sesuai dengan
keputusan pihak manajemen perusahaan. Upah yang diterima para karyawan dibagi dalam dua golongan yaitu :
- Gaji bulanan. Gaji ini diberikan kepada karyawan staf tetap yang besarnya antara dua hingga lima juta rupiah setiap bulan.
- Upah harian yang dibayarkan seminggu sekali. Upah ini diberikan kepada karyawan tidak tetap yaitu karyawan bagian finishing dan petugas angkut. Besarnya upah antara Rp. 50.000,00 hingga Rp. 60.000,00 per hari.
PERTANYAAN :
- Hitunglah total biaya untuk setiap lokasi dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variable pada kapasitas 400 unit per bulan, kemudian tentukan kota manakah yang sebaiknya dipilih! Jelaskan alasan Saudara!.
(Nilai
Maximum : 25%)
- Hitunglah payback period tiap-tiap mesin, kemudian tentukan mesin manakah yang sebaiknya dibeli perusahaan. Jelaskan alasan Saudara!
(Nilai
Maximum : 25%).
3. a). Tentukan produk G221 saat ini berada pada tahap apa
dalam daur hidup produknya?. Jelaskan ciri-ciri tahapan daur hidup
tersebut.
b). Berdasarkan uraian kasus, strategi pemasaran apakah yang digunakan
oleh pihak manajemen PT. Max Top sesuai tahapan daur hidup produk yang sudah
Anda pilih pada point a).? Jelaskan alasan Saudara!
c). Jelaskan bauran promosi produk yang dapat dipilih perusahaan!
(Nilai Maximun [point
a, b,c ] : 25%)
- a). Hitunglah probabilitas daya tahan karyawan bagian IT untuk ketiga perusahaan!
b). Tentukan perusahaan manakah yang
mempunyai probabilitas daya tahan yang paling baik!
c). Jika
pada perusahaan lain besarnya upah bagian finishing dan petugas angkut berkisar
antara Rp. 70.000,00 hingga Rp.80.000,00 per hari, maka sesuai dengan teori
keadilan (equity theory) tindakan apa
yang kemungkinan akan dilakukan oleh karyawan bagian finishing dan petugas
angkut PT. Max Top.
(Nilai Maximun [point a, b, c]: 25%)
Kiriman soal dari Lily Arifin
Peserta Ujian TAP UPBJJ Jakarta
NASKAH UJIAN
TUGAS AKHIR PROGRAM (EKMA4500)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
MASA UJIAN 2010.1
Kode Naskah 20;
Tgl Ujian : Sabtu, 15-05-10
UJIAN URAIAN
MANAJEMEN (EKMA4500)
Penting!
Kerjakanlah soal ujian
ini dengan jujur, jika terbukti melakukan kecurangan /contek-mencontek selama
ujian, Anda akan dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai atau tidak
diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat ujian, semua
mata kuliah yang ditempuh akan diberi nilai E.
PT. UNICLEAN
PT. Uniclean adalah
perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk kecantikan seperti shampoo,
sabun madi, pasta gigi, hand and body
lotion serta berbagai jenis produk lainnya. Perusahaan berdiri sejak tahun
1995 dengan produk utamanya saat itu adalah sabun mandi merek Lembut. Seiring
dengan pesatnya permintaan konsumen, perusahaan mulai memproduksi produk-produk
lainnya yaitu shampoo merek Dimensi, pasta gigi merek Putihdent dan hand and body lotion merek Marini.
Jangka waktu limabelas tahun sejak berdiri, PT Uniclean mampu membuktikan
sebagai perusahaan yang dapat bertahan di tengah badai krisis ekonomi dan
keuangan yang sempat melanda Indonesia di tahun 1998 dan 2008.
Pada tahun 2008, tiga
belas tahun setelah perusahaan berdiri, pihak manajemen berencana untuk
mengembangkan satu produk perawatan wajah khusus wanita di atas usia 30 tahun
karena pihak manajemen mulai membaca keinginan sebagian besar wanita Indonesia
yang semakin peduli pada kecantikan wajah. Produk baru tersebut direncanakan
akan diluncurkan pada tahun 2010, dua tahun sejak ide awal produk ditemukan.
Tuan Henri Kusno sebagai presiden direktur PT Uniclean menunjuk Tuan Adi Mulya
selaku manajer pemasaran untuk membentuk tim yang akan merumuskan dan akhirnya memproduksi
produk yang dimaksud. Sebagai langkah awal, Tuan Adi Mulya membentuk satu tim
lintas divisi. Tim tersebut terdiri dari beberapa orang dari divisi marketing, divisi Research $ Development, divisi finansial serta divisi operasi.
Hasil pertemuan awal tim tersebut menunjukan bahwa langkah pertama yang harus
dilakukan adalah melakukan survei keinginan konsumen. Tim akan mengadakan riset mengenai keinginan konsumen
mengenai produk perawatan wajah yang aman. Survei dilakukan di lima kota besar
di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan. Survei
dilakukan pada wanita diatas usia 30 tahun yang diharapkan menjadi target pasar
utama produk yang akan dikembangkan. Survei dilakukan selama enam bulan dan
hasil survei menunjukan bahwa konsumen menginginkan produk yang murah, sehat,
aman untuk daerah tropis, serta ampuh mengatasi keluhan wanita di usia
tersebut, yaitu mampu menghilangkan noda hitam dan kerut di wajah. Hasil survei
tersebut langsung ditindaklanjuti oleh divisi Research & Development dengan
mengembangkan formula sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Setelah dilakukan
berbagai macam percobaan dan uji laboratorium, divisi Research &
Development akhirnya dapat mengembangkan satu produk yang berkwalitas aman dan
sesuai untuk daerah tropis.
Menindaklanjuti hasil
temuan divisi Research & Development tersebut, divisi finansial harus
memutuskan untuk melakukan pembelian satu unit mesin baru yang dapat digunakan
untuk memproduksi produk baru tersebut. Terdapat penawaran mesin yang akan
diimpor dari Jepang dengan harga Rp 300.000.000, taksiran umur ekonomis mesin
selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp 80.000.000 pada tahun keempat
berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan
mampu memberikan laba setelah pajak Rp 100.000.000 oada tahun pertama sampai
dengan tahun keempat. Pihak manajemen harus menentukan apakah mesin tersebut
memberikan keuntungan bagi perusahaan ataukah tidak. Apabila hasil analisis
finansial menunjukan bahwa mesin tersebut memberikan keuntungan maka perusahaan
akan membelinya. Sebaliknya, apabila ternyata mesin tersebut tidak memberikan
keuntungan, maka perusahaan akan beralih ke tawaran lain yang lebih
menguntungkan.
Divisi marketing selaku divisi yang
cukup berperan dalam keberhasilan produk di pasar harus dapat menentukan harga
yang sesuai, kemasan serta strategi promosi yang dapat dilakukan. Produk yang
baru tersebut diberi merek Masiwhite agar mudah diingat konsumen serta
memberikan kesan lebih ekslusif. Tepat pada awal tahun 2010, Maxwhite resimi
diluncurkan dipasaran dengan wilayah pemasaran utama meliputi pulasu Jawa, Bali
dan Sumatera. Pertumbuhan penjualan yang masih lambat di awal-awal penjualan
produk merupakan tantangan utama yang harus dihadapi pihak manajemen. Agar
Maxwhite dapat menarik minat konsumen yang peka terhadap harga, maka dilakukan
strategi pemasaran yang memfokuskan pada kemasan dan harga yang terjangkau.
Produk dibuat dalam dua macam kemasan, yaitu kemasan kecil seberat 5 gram dan
kemasan besar seberat 15 gram. Untuk menerobos pasar dan memperoleh pangsa
pasar yang besar, divisi pemasaran melakukan strategi lebih memperkenalkan
kemasan kecil dengan harga per unit yang murah diiringi dengan tingkat promosi
yang tinggi. Survei pasar menunjukan saaat ini beberapa katagori perusahaan
juga menawarkan produk yang sama. Promosi gencar dilakuak pada stasiun-stasiun
televisi swasta serta beberapa majalah dan tabloid wanita untuk menghadapi persaingan yang kuat. Kemasan 5 gram dibuat dengan
pertimbangan bahwa kemasan tersebut cukup untuk digunakan selama satu bulan,
sehingga lebih ekonomis. Promosi gencar dilakukan untuk memperkenalan produk
Maxwhite dengan harga murah dan pas untuk penggunaan selama satu bulan.
Pada pertengahan tahun
2010, PT Uniclean berencana untuk memperluas daerah pemasaran meliputi wilayah
Indonesia bagian timur yang diharapkan dapat memberikan tambahan keuntungan
bagi perusahaan. Pihak manajemen memiliki 3 alternatif kota yang dapat
dijadikan gudang distribusi pengiriman yaitu kota A, Kota B, dan Kota C. Gudang
ini berfungis untuk menerima barang dari pusat dan selanjutnya memasarkan
barang-barang tersebut ke seluruh kota pemasaran di wilayah Indonesia timur.
Apabila gudang ditempatkan di kota A, maka biaya tetap per bulan yang akan
ditanggung perusahaan saat gudang telah beroperasi adalah sebesar Rp 20.000.000
dan biaya variable sebesar Rp 1.200 per unit. Untuk kota B biaya tetap perbulan
adalah sebesar Rp 30.000.000 dan biaya variable sebesar Rp 1.000 per unit, dan
untuk kota C biaya tetap perbulan adalah sebesar Rp 26.000.000 dan biaya
variable sebesar Rp 1.100 per unit. Gudang yang akan digunakan diharapkan mampu
menampung produk sebanyak 1.000 unit per bulan.
Pimpinan puncak PT
Uniclean menyadari betul bahwa tingkat persaingan yang dihadapi tidaklah
ringan. Untuk mempersiapkan pengoperasian gudang baru yang diperkirakan mulai
beroperasi pada tahun 2011, pihak manajemen mulai menghitung jumlah karyawan
dan tenaga penjual yang akan dipekerjakan. Dalam merekurt karyawan baru,
perusahaan biasanya menggunakan recruiting
yield pyramid untuk menghitung jumlah pelamar yang harus dihasilkan oleh
perusahaan. Dari pengalaman yang lalau diperoleh data sebagi berikut
:
1. Rasio antara penawaran deng karyawan (baru) yang
benar-benar diangkat adalah 2:1
2. Rasio antara calon karyawan yang diwawancara dengan
penawaran yang diberikan perusahaan adalah 3:2
3. Rasio antara calon karyawan yang diundang untuk
diwawancara dengan calon yang senyatanya diwawancara adalah 2:1
4. Rasio antaracalon karyawan yang pertama kali kontak
dengan perusahaan dengan yang benar-benar diundang adalah 2:1
PERTANYAAN
:
1. Tentukan
apakah penawaran mesin dari Jepang tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan
menggunakan metode Net Present Value
(NPV) dengan tingkat bunga yang relevan adalah 16% pertahun !
2. Tentukan
lokasi gudang mana yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan biaya tetap
dan biaya variable di tiap-tiap lokasi !
3. a. Tentukan produk Maxwhite berada pada tahap apa dalam daur hidup
produknya ! Jelaskan alasan Saudara berdasarkan uraian pada soal !
b. Berdasarkan uraian soal, strategi pemasaran
apakah yang digunakan oleh pihak manajemen PT. Uniclean sesuai dengan tahapan
daur hidup produk yang sudah Anda pilih pada point a? Jelaskan alasan Saudara
berdasarkan uraian pada soal!
4. Tentukan besaran pengontak awal yang harus dihasilkan
oleh perusahaan jika perusahaan menetapkan jumlah karyawan yang akan diangkat
sebanyak 40 orang !
Disalin
dari aslinya oleh
Roy
Mahendrajaya Gautama
014307928
IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS TERBUKA
WILAYAH JAKARTA
(IKA-UT JAKARTA)
081808770255);
I. PENDAHULUAN
Untuk lebih
meningkatkan peran aktif para alumni Universitas Terbuka yang
berdomisili di JABOTABEK dan sekitarnya, maka IKA-UT Wilayah Jakarta ini
dimaksudkan sebagai wadah kegiatan untuk :
1. Meningkatkan peran alumni Universitas Terbuka
dalam pengabdian kepada bangsa.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan
disiplin ilmu dan profesi yang ditekuni para alumni.
3. Meningkatkan citra Universitas Terbuka
sebagai almamater.
Untuk
merealisasikan tujuan tersebut maka IKA-UT Wilayah Jakarta, merumuskan dan
membuat program kegiatan yaitu :
·
Mengadakan forum komunikasi dan diskusi sesama
alumni secara berkala, untuk membahas program kerja dan kegiatan lainnya.
·
Mengadakan Representasi /Pengenalan Universitas
Terbuka bagi siswa kelas III SMU/SMK ke sekolah-sekolah dan masyarakat luas.
·
Membantu kegiatan Kelompok Belajar Mahasiswa
(KBM) dalam memberikan tutorial, maupun program kegiatan lainnya.
II. STRUKTUR
ORGANISASI
Dalam IKA-UT Wilayah Jakarta ini maka
struktur organisasi adalah sbb :
SUSUNAN PENGURUS WILAYAH JAKARTA
IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS TERBUKA
(IKA UT-JAKARTA)
MASA BAKTI 2012 – 2016
DEWAN PEMBINA : Kepala
UPBJJ-UT Jakarta
:
Koordinator Kemahbanbel UPBJJ-UT Jakarta
PENGURUS HARIAN PERIODE 2012-2016
1. Ketua : RIYANTO, SE. M.M.
2. Wakil Ketua :
BUDI TEGUH P, S.AP.
3. Sekretaris : J. TRIWIYANTO, SE
4. Wakil Sekretaris : ATI LESTARI, S.IP.
5. Bendahara : WIDIASTUTI, S.E.,M.M.
SEKSI-SEKSI :
6. Bidang Organisasi & Kelembagaan : Sukarno, SE
:
Warsih, S.Ikom.
7. Bidang Pengembangan SDM : Sunarno SA, S.AP.
:
Khairunnisa
8. Bidang Pengembangan Profesi Pengajar : Suswanto, S.Mn
:
Euis Damarwati, S.S.
9. Bidang Pengembangan IPTEK : Andre
Ludiya Liap, S.E,M.M.
:
Maria Elisabeth
10. Bidang Advokasi dan Sosialisasi : M. Amin
:
Widiya, S.Mn.
11. Bidang Humas :
Dra. Endang Pudjo, MM
: Denny Pratama Oktavia, S.Mn.
12. Bidang Penelitian dan Konsultasi : Drs. Mudjiono
:
Sunarno, SE
13. Bidang Fasilitas Kegiatan :
Susetiono Aris Munandar, S.E.
14. Bidang Penggalian Potensi Kerja : Roman Bahari,
S.Sos.
:
M. Hasnurici, SE
15. Bidang Pengabdian Masyarakat : Drs. Dwidjaya, M.Pd.
:
Wiwien H. Mastuti, SE
III. PENUTUP
IKA-UT
Wilayah Jakarta sebagai bagian dari UNIVERSITAS TERBUKA diharapkan dapat
memberikan kondisi yang memungkinkan berkembangnya interaksi social antara
sesama alumni, civitas akademik UT dan masyarakat dalam lingkungan masyarakat
ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar