Tugas 3
Nama
: Westri Wijayanti
NIM:
021518064
Jawaban:
1. Manajemen risiko yang paling banyak
digunakan (menjadi best practice) adalah menyediakan cadangan sebesar VAR . Penyediaan
cadangan, artinya melakukan self
insurance atau mentransfer risiko ke diri sendiri. Cara ini tentu saja
tidak memunculkan adverse selection
dan moral hazard, seperti yang
terjadi pada kasus transfer risiko ke pihak lain. Self insurance merupakan
cara yang paling banyak digunakan (best practice) dalam manajemen
risiko.
2. Cara mengurangi risiko untuk
meningkatkan daya saing
Apabila seseorang menghadapi risiko besar, dia perlu
penyediaan cadangan yang besar juga. Pelaku ekonomi dapat mengurangi risiko
awal mereka dengan melakukan hedging.
Hedging adalah menutupi kerugian aset
awal dengan keuntungan pada instrumen hedging.
Kandidat instrumen hedging yang
terbaik adalah instrumen yang perubahan harganya mempunyai korelasi tinggi
dengan perubahan harga aset yang dilindungi nilainya. Posisi instrumen hedging harus berlawanan dengan posisi
aset awal supaya keuntungan pada instrumen hedging
dapat menutupi kerugian yang terjadi pada aset awal.
3. Kinerja perusahaan menurut Sharpe
diukur dengan
Salah satu ukuran risiko
yang sering digunakan untuk mengukur kinerja instrumen investasi adalah Sharpe's ratio yaitu
keuntungan per satuan risiko. Instrumen dengan Sharpe's ratio yang
tinggi mengindikasikan kinerja instrumen
investasi yang tinggi.
Institusi finansial mempublikasikan kinerjanya dengan
menampilkan returns-nya tanpa menampilkan risikonya (volatilitasnya). Hal yang
perlu diingat adalah prinsip tidak ada sesuatu yang gratis. Amat tidak mungkin
instrumen investasi memberikan returns tinggi
tanpa disertai peningkatan risiko. Apabila sebuah instrumen menawarkan
keuntungan besar, instrumen ini juga menawarkan kerugian yang besar. Instrumen derivatif, seperti futures dan option (opsi) menawarkan keuntungan yang besar. Oleh
karena itu, investor instrumen derivatif biasanya mempunyai toleransi terhadap
risiko yang besar.
4. Manajemen risiko
yang paling banyak digunakan (menjadi best practice) dan bagaiman cara
penghitungannya
Alat
ukur risiko yang mampu mengomunikasikan risiko adalah value at risk (VAR), sedangkan best
practice manajemen risiko adalah penyediaan cadangan sebesar VAR tersebut. VAR adalah kerugian yang bisa ditolerir dengan tingkat
kepercayaan (keamanan) tertentu.
Ukuran kinerja dengan basis VAR ini biasa disebut risk
adjusted peiformance measures (RAPM). Ukuran
kinerja yang lebih informatif adalah ukuran risiko yang berbasis V AR. Ukuran
yang berbasis VAR adalah keuntungan dibagi VAR. Ukuran ini mengukur keuntungan
per satuan kapital. Dengan menggunakan
kriteria RAPM, perusahaan yang mempunyai kinerja tinggi adalah perusahaan mampu
menghasilkan keuntungan per satuan risiko yang tinggi.
5. Hubungan antara kekayaan seseorang
dengan tingkat utility-nya.
Fungsi utility (utilitylkepuasan) menggambarkan hubungan
antara kekayaan seseorang dengan tingkat utility-nya. Semakin besar kekayaan
seseorang, semakin besar
utility-nya. Namun, kenaikan utility seseorang
terhadap peningkatan kekayaan adalah menurun.
Fungsi utility ini dapat menunjukkan tingkat toleransi
risiko seseorang. Orang pemberani,
seperti pengusaha besar dapat menerima risiko yang relatif besar. Dia dapat
menerima kerugian Rp1 miliar dalam sehari tanpa penurunan utility yang amat besar, misalnya tanpa
mengalami stress yang berarti. Pedagang kecil yang menderita kerugian Rp 1 juta sehari dapat pusing.Setiap orang mempunyai fungsi utility
sendiri -sendiri. Orang yang amat hati-hati dalam pengeluaran uangnya
mengindikasikan dia mempunyai tingkat toleransi risiko yang rendah. Orang yang
boros biasanya mendapatkan uang dengan mudah. Orang tipe ini biasanya mempunyai tingkat toleransi terhadap risiko yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar