Jumat, 21 Oktober 2016

TUGAS 3 EKMON

TUGAS 3


1. APA HUBUNGAN ANTARA PAJAK DAN TINGKAT KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEBIJAKAN FISKAL.

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variabel-variabel berikut:
• Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
• Pola persebaran sumber daya
• Distribusi pendapatan



2. SIAPAKAH YANG MEMPUNYAI HAK OTORISASI MONETER? DAN APA PERANNYA DALAM PEREKONOMIAN?

Kebijakan moneter biasanya dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral atau untuk Indonesia Bank Indonesia yang menurut undang-undang keberadaannya adalah independen. Seringkali Bank Sentral disebut sebagai otoritas moneter, karena dengan sifat independen tersebut Bank Indonesia mempunyai wewenang melakukan pengendalian uang yang beredar untuk maksud tertentu. Oleh karenanya perlu diketahui apa fungsi dan dari lembaga otoritas moneter tersebut.
Otoritas moneter adalah lembaga yang melaksanakan pengendalian moneter dengan fungsi:
1. Mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal sebagai alat pembayaran yang sah
2. Memelihara dan menjaga posisi cadangan devisa
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bank-bank
4. Memegang kas pemerintah

3. APA MANFAAT DARI KURVA IS LM?
Analisis yang menjelaskan mengenai hubungan antara uang, suku bunga, dan kegiatan perekonomian sering disebut dengan analisis IS-LM
Kurva IS adalah sebagai berikut:
1. Kurva IS merupakan perpaduan antara suku bunga dan tingkat pendapatan di mana kondisi pasar barang dalam keadaan ekuilibrium.
2. Kurva IS miring secara negatif karena kenaikan suku bunga akan mengurangi pengeluaran investasi yang direncanakan sehingga mengurangi permintaan agregat dan selanjutnya menurunkan tingkat pendapatan ekuilibrium.
3. Semakin kecil multiplier dan semakin kurang sensitif pengeluaran investasi terhadap perubahan suku bunga, kurva IS akan semakin curam.
4. Kurva IS akan bergeser oleh adanya perubahan pengeluaran otonom.
Kenaikan pengeluaran otonom termasuk pengeluaran pemerintah akan menggeser kurva IS ke kanan.

Pasar barang sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan investasi. Hubungan antara suku bunga, investasi dan keseimbangan pendapatan nasional. Ketika suku bunga tinggi, tingkat investasi rendah, sebaliknya pengurangan suku bunga akan meningkatkan investasi. Perubahan tingkat suku bunga (i) akan mempengaruhi perubahan tingkat investasi dan selanjutnya akan mempengaruhi perubahan pengeluaran agregat sehingga terjadi keseimbangan pendapatan nasional yang baru. Kemiringan kurva IS dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: (1) Efek sensitivitas investasi terhadap perubahan suku bunga dan (2) kecondongan menabung marginal dan kecondongan perpajakan marginal.

Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan nasional yang terjadi di pasar uang. Teori yang mendasari pembentukan kurva LM adalah teori preferensi likuiditas, di mana teori ini menyatakan tingkat bunga adalah faktor yang sangat menentukan keinginan seseorang untuk memegang uang. Alasannya adalah tingkat bunga merupakan biaya peluang (opportunity cost) karena dengan memegang uang berarti seseorang akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bunga dari deposito atau obligasi.

1 komentar: