Tugas 1
Nama
: Westri Wijayanti
NIM
: 021518064
Pengendalian
risiko meliputi teknik yang mencegah kerugian dari terjadinya atau mengurangi
kehebatan
dari kerugian
setelah terjadinya kerugian. Teknik pengendalian risiko yang utama meliputi
hal-hal sebagai berikut : penghindaran,
pengendalian kerugian, retensi, transfer nonasuransi, dan asuransi.
1. Penghindaran
Penghindaran, yaitu kerugian terhadap exposure
tertentu yang tidak pernah diperoleh atau loss
exposure yang ada yang dapat dihindarkan. Sebagai contoh, kerugian bencana
banjir dapat dihindari dengan tidak membangun pabrik baru di dataran banjir.
Perusahaan yang berkaitan dengan farmasi yang memasarkan obat-obatan dengan
sisi dampak yang berbahaya dapat menarik obat tersebut dari pasar. Keuntungan
utama dari penghindaran, yaitu bahwa kesempatan terjadinya kerugian dikurangi
sampai nol jika loss exposure tidak
pernah diperoleh. Sebagai tambahan, apabila loss
exposure dihindarkan, kemungkinan terjadinya kerugian berkurang atau
tereliminasi karena aktivitas atau produk yang dapat menyebabkan kerugian telah
dihindarkan. Penghindaran, mungkin masih meninggalkan perusahaan dengan sisa pertanggungjawaban
exposure penjualan dari produk yang terdahulu. Penghindaran, memiliki dua
kerugian utama, yaitu pertama, perusahaan mungkin tidak akan mampu untuk
menghindari kematian dini dari eksekutif utama. Kedua, hal itu mungkin tidak
dapat dikerjakan dengan mudah atau dilaksanakan untuk menghindari exposure.
Sebagai contoh, perusahaan cat dapat menghindari meningkatnya kerugian dari
produksi cat. Akan tetapi, tanpa memproduksi cat, bagaimanapun juga, perusahaan
tidak dapat berbisnis.
2. Pengendalian
Kerugian
Pengendalian kerugian memiliki dua dimensi, yaitu
pencegahan kerugian dan penurunan kerugian. Pencegahan kerugian mengacu pada tindakan
yang mengurangi frekuensi dari kerugian yang khusus. Sebagai contoh, tindakan
untuk mengurangi kecelakaan truk termasuk pemeriksaan pengemudi, tidak ada
toleransi bagi alkohol, penyalahgunaan obat -obatan dan pelaksanaan yang ketat
dari peraturan keamanan. Tindakan untuk mengurangi penuntutan perkara dari
produk yang tidak sempuma termasuk pemasangan dari peralatan keselamatan
(pengaman) pada produk yang berbahaya, pemasangan label berbahaya pada produk
berbahaya, dan institusi untuk memeriksa pengendalian mutu. Penurunan kerugian
mengacu pada tindakan untuk mengurangi kehebatan dari kerugian setelah kerugian
itu terjadi. Contohnya, termasuk pemasangan dari sistem penyemprotan air
otomatis yang dengan segera memadamkan api; pemisahan dari unit exposure
sehingga satu kerugian tidak dapat merusak secara bersamaan seluruh unit
exposure, seperti memiliki gudang dengan inventaris pada lokasi yang berbeda;
rehabilitasi untuk kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan; dan membatasi
sejumlah uang pada tempat kerja. Pengendalian kerugian efektif terutama dalam
mengurangi kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan dan penyakit yang
mengakibatkan tagihan kompensasi tenaga kerja menjadi mahal. Penyelidikan oleh perusahaan
asuransi menunjukkan bahwa program pengendalian kerugian pada pokoknya dapat
mengurangi biaya kompensasi tenaga kerja.
Pengendalian kerugian juga bertujuan untuk
mengurangi nilai kerugian. Sebagai contoh, memakai helm untuk mengurangi
keparahan dari luka pada kepala akibat kecelakaan sepeda motor. Memakai sabuk
pengaman mengurangi keparahan dari luka pada kecelakaan mobil. Memiliki alat pemadam
kebakaran sebagai alasan untuk mengurangi kehebatan dari kebakaran.
(a) Retensi
Retensi berarti bahwa perusahaan menanggung sendiri
sebagian atau keseluruhan dari kerugian yang dapat mengakibatkan loss exposure
yang diderita.. Seperti dinyatakan sebelumnya, retensi risiko dapat menjadi
aktif atau pasif. Retensi risiko aktif berarti perusahaan mengetahui risiko dan
merencanakan untuk meretensi sebagian atau keseluruhan dari risiko tersebut.
Sebagai contoh, Perusahaan dapat
meretensi kerugian tabrakan yang kecil terhadap mobil perusahaan dengan membeli polis asuransi tabrakan dengan
cara deductible.
(b) Risiko juga dapat diretensi secara pasif karena
ketidaktahuan, sikap acuh tak acuh atau kemalasan Perbuatan ini dapat berbahaya
jika retensi risiko dapat menghasilkan kerugian bencana besar. Sebagai contoh,
banyak pekerja tidak diasuransikan terhadap risiko dari kelumpuhan jangka
panjang, meskipun konsekuensi keuangan yang merugikan dari kelumpuhan permanen
jangka panjang biasanya lebih memberatkan daripada konsekuensi keuangan dari
kematian dini. Jadi, pekerja yang tidak diasuransikan terhadap risiko ini
menggunakan metode retensi yang sangat berbahaya, apalagi dengan cara yang
tidak sesuai.
(c) Transfer nonasuransi
Transfer nonasuransi merupakan metode selain
asuransi, di mana risiko murni ditransfer pada pihak lain selain asuransi.
Sebagai contoh, risiko dari kerusakan persewaan harta benda dapat ditransfer pada
penyewa dengan mengharuskan membayar uang tanggungan
kerusakan dan dengan memasukkan ketentuan
pertanggungjawaban penyewa terhadap kerusakan dalam kepemilikan sewa menyewa. Demikian
juga, risiko dari televisi yang cacat dapat ditransfer pada pengecer dengan
membeli kontrak jaminan yang diperpanjang yang membuat pengecer bertanggung
jawab terhadap pekerja dan perbaikan setelah jami nan berakhir.
(d) Asuransi.
Dalam program manajemen risiko pribadi, sebagian
besar orang lebih mempercayakan pada asuransi sebagai metode utama dalam
menangani risiko.
Asuransi perdagangan juga dapat digunakan pada
program manajemen risiko. Penggunaan dari asuransi melibatkan pilihan dari perlindungan
asuransi, penyebaran informasi menyangkut perlindungan asuransi, dan review
periodik dari program asuransi.
Keuntungan asuransi yang utama, meliputi penggantian
kerugian setelah terjadinya kerugian, mengurangi ketidakpastian, ketersediaan dari
pelayanan manajemen risiko yang bemilai, dan pajak pendapatan yang dikurangi
dari premi. Kerugian utama dari asuransi termasuk biaya dari asuransi, waktu,
dan tenaga yang harus dikeluarkan dalam menegosiasikan asuransi, dan sikap
lemah yang mungkin terhadap pengendalian risiko karena adanya asuransi
Risk
Management Matrix( Matriks Manajemen Risiko)
Tipe
Kerugian
|
Frekuensi
Kerugian
|
Nilai Kerugian
|
Teknik
Manajemen
Risiko
yang Tepat
|
1
|
Rendah
|
Rendah
|
Retensi
|
2
|
Tinggi
|
Rendah
|
Pengawasan
kerugian dan retensi
|
3
|
Rendah
|
Tinggi
|
Asuransi
|
4
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Penghindaran
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar