Selasa, 12 September 2017

Tugas1 Manajemen Risiko



Tugas 1

Nama : Westri Wijayanti
NIM : 021518064

Pengendalian risiko meliputi teknik yang mencegah kerugian dari terjadinya atau mengurangi kehebatan
dari kerugian setelah terjadinya kerugian. Teknik pengendalian risiko yang utama meliputi hal-hal sebagai berikut :  penghindaran, pengendalian kerugian, retensi, transfer nonasuransi, dan  asuransi.
1.      Penghindaran
Penghindaran, yaitu kerugian terhadap exposure tertentu yang tidak pernah diperoleh atau loss exposure yang ada yang dapat dihindarkan. Sebagai contoh, kerugian bencana banjir dapat dihindari dengan tidak membangun pabrik baru di dataran banjir. Perusahaan yang berkaitan dengan farmasi yang memasarkan obat-obatan dengan sisi dampak yang berbahaya dapat menarik obat tersebut dari pasar. Keuntungan utama dari penghindaran, yaitu bahwa kesempatan terjadinya kerugian dikurangi sampai nol jika loss exposure tidak pernah diperoleh. Sebagai tambahan, apabila loss exposure dihindarkan, kemungkinan terjadinya kerugian berkurang atau tereliminasi karena aktivitas atau produk yang dapat menyebabkan kerugian telah dihindarkan. Penghindaran, mungkin masih meninggalkan perusahaan dengan sisa pertanggungjawaban exposure penjualan dari produk yang terdahulu. Penghindaran, memiliki dua kerugian utama, yaitu pertama, perusahaan mungkin tidak akan mampu untuk menghindari kematian dini dari eksekutif utama. Kedua, hal itu mungkin tidak dapat dikerjakan dengan mudah atau dilaksanakan untuk menghindari exposure. Sebagai contoh, perusahaan cat dapat menghindari meningkatnya kerugian dari produksi cat. Akan tetapi, tanpa memproduksi cat, bagaimanapun juga, perusahaan tidak dapat berbisnis.
2.      Pengendalian Kerugian
Pengendalian kerugian memiliki dua dimensi, yaitu pencegahan kerugian dan penurunan kerugian. Pencegahan kerugian mengacu pada tindakan yang mengurangi frekuensi dari kerugian yang khusus. Sebagai contoh, tindakan untuk mengurangi kecelakaan truk termasuk pemeriksaan pengemudi, tidak ada toleransi bagi alkohol, penyalahgunaan obat -obatan dan pelaksanaan yang ketat dari peraturan keamanan. Tindakan untuk mengurangi penuntutan perkara dari produk yang tidak sempuma termasuk pemasangan dari peralatan keselamatan (pengaman) pada produk yang berbahaya, pemasangan label berbahaya pada produk berbahaya, dan institusi untuk memeriksa pengendalian mutu. Penurunan kerugian mengacu pada tindakan untuk mengurangi kehebatan dari kerugian setelah kerugian itu terjadi. Contohnya, termasuk pemasangan dari sistem penyemprotan air otomatis yang dengan segera memadamkan api; pemisahan dari unit exposure sehingga satu kerugian tidak dapat merusak secara bersamaan seluruh unit exposure, seperti memiliki gudang dengan inventaris pada lokasi yang berbeda; rehabilitasi untuk kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan; dan membatasi sejumlah uang pada tempat kerja. Pengendalian kerugian efektif terutama dalam mengurangi kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan dan penyakit yang mengakibatkan tagihan kompensasi tenaga kerja menjadi mahal. Penyelidikan oleh perusahaan asuransi menunjukkan bahwa program pengendalian kerugian pada pokoknya dapat mengurangi biaya kompensasi tenaga kerja.
Pengendalian kerugian juga bertujuan untuk mengurangi nilai kerugian. Sebagai contoh, memakai helm untuk mengurangi keparahan dari luka pada kepala akibat kecelakaan sepeda motor. Memakai sabuk pengaman mengurangi keparahan dari luka pada kecelakaan mobil. Memiliki alat pemadam kebakaran sebagai alasan untuk mengurangi kehebatan dari kebakaran.
(a) Retensi
Retensi berarti bahwa perusahaan menanggung sendiri sebagian atau keseluruhan dari kerugian yang dapat mengakibatkan loss exposure yang diderita.. Seperti dinyatakan sebelumnya, retensi risiko dapat menjadi aktif atau pasif. Retensi risiko aktif berarti perusahaan mengetahui risiko dan merencanakan untuk meretensi sebagian atau keseluruhan dari risiko tersebut. Sebagai contoh, Perusahaan  dapat meretensi kerugian tabrakan yang kecil terhadap mobil perusahaan  dengan membeli polis asuransi tabrakan dengan cara deductible.
(b) Risiko juga dapat diretensi secara pasif karena ketidaktahuan, sikap acuh tak acuh atau kemalasan Perbuatan ini dapat berbahaya jika retensi risiko dapat menghasilkan kerugian bencana besar. Sebagai contoh, banyak pekerja tidak diasuransikan terhadap risiko dari kelumpuhan jangka panjang, meskipun konsekuensi keuangan yang merugikan dari kelumpuhan permanen jangka panjang biasanya lebih memberatkan daripada konsekuensi keuangan dari kematian dini. Jadi, pekerja yang tidak diasuransikan terhadap risiko ini menggunakan metode retensi yang sangat berbahaya, apalagi dengan cara yang tidak sesuai.
(c) Transfer nonasuransi
Transfer nonasuransi merupakan metode selain asuransi, di mana risiko murni ditransfer pada pihak lain selain asuransi. Sebagai contoh, risiko dari kerusakan persewaan harta benda dapat ditransfer pada penyewa dengan mengharuskan membayar uang tanggungan
kerusakan dan dengan memasukkan ketentuan pertanggungjawaban penyewa terhadap kerusakan dalam kepemilikan sewa menyewa. Demikian juga, risiko dari televisi yang cacat dapat ditransfer pada pengecer dengan membeli kontrak jaminan yang diperpanjang yang membuat pengecer bertanggung jawab terhadap pekerja dan perbaikan setelah jami nan berakhir.
(d) Asuransi.
Dalam program manajemen risiko pribadi, sebagian besar orang lebih mempercayakan pada asuransi sebagai metode utama dalam menangani risiko.
Asuransi perdagangan juga dapat digunakan pada program manajemen risiko. Penggunaan dari asuransi melibatkan pilihan dari perlindungan asuransi, penyebaran informasi menyangkut perlindungan asuransi, dan review periodik dari program asuransi.
Keuntungan asuransi yang utama, meliputi penggantian kerugian setelah terjadinya kerugian, mengurangi ketidakpastian, ketersediaan dari pelayanan manajemen risiko yang bemilai, dan pajak pendapatan yang dikurangi dari premi. Kerugian utama dari asuransi termasuk biaya dari asuransi, waktu, dan tenaga yang harus dikeluarkan dalam menegosiasikan asuransi, dan sikap lemah yang mungkin terhadap pengendalian risiko karena adanya asuransi


Risk Management Matrix( Matriks Manajemen Risiko)

Tipe
Kerugian
Frekuensi
Kerugian
Nilai Kerugian
Teknik Manajemen
Risiko yang Tepat
1
Rendah
Rendah
Retensi
2
Tinggi
Rendah
Pengawasan kerugian dan retensi
3
Rendah
Tinggi
Asuransi
4
Tinggi
Tinggi
Penghindaran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar